JAKARTA- Masyarakat yang berkeingin untuk melaksanakan ibadah umroh di bulan ramadhan ini diminta untuk mewaspadai MERS yang saat ini mewabah di Korea Selatan dan pernah mewabah di Arab Saudi. Umur rata-rata pasien MERS yang meninggal adalah 72,5 tahun. Demikian penjelasan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan, Prof dr Tjandra Yoga Aditama SpP (K) , MARS, DTM&H, DCE kepada Bergelora.com di Jakarta, Kamis (18/6).
“Jadi, kalau akan berpergian ke daerah yang ada MERS-nya, seperti Korea Selatan atau Umroh Ramadhan, periksalah diri dulu ke dokter untuk mengetahui bagaimana keadaan penyakit kronik dan apa obat dan lain-lain sudah cukup sebagai bekal,” ujarnya.
Menurut anggota WHO Emergency Committe on MERS CoV ini, umur rata-rata pasien MERS yang meninggal adalah 72,5 tahun, lebih tua dari umur rata-rata pasien MERS yang sembuh, yaitu 55 tahun.
“Jadi, makin tua usia maka makin besar kemungkinan sakitnya menjadi parah dan kemudian meninggal dunia,” jelasnya.
Ternyata menurutnya juga, sebanyak 92,9% pasien yang meninggal sudah mempunyai penyakit penyerta lain sebelum kena MERS, dan hanya 27,9%pasien yang sembuh yang sudah mempunyai penyakit lain sebelum kena MERS. Artinya, risiko MERS parah atau meninggal akan lebih sering terjadi kalau sudah ada penyakit kronik lain.
Ia menjelaskan bahwa 61% penyakit penyerta pada pasien MERS yang meninggal adalah jenis penyakit paru kronik, sementara 31,6% penyakit penyerta pasien MERS yang sembuh adalah penyakit paru kronik.
“Jadi, ada tidaknya penyakit paru kronik ternyata penting untuk menilai keberhasilan pengobatan MERS, dan itu salah satu hal yang perlu kita periksa dan waspadai,” ujarnya.
20 Orang Meninggal
Sementara itu diumumkan kematian ke 20 akibat virus MERS di Korea Selatan pada hari Rabu (17/6). WHO mengatakan tidak ada vaksin untuk MERS yang memiliki angka kematian dari 35 persen ini. Kementerian Kesehatan Korea Selatan melaporkan seorang wanita 54 tahun meninggal karena terjangkit virus MERS pada Rabu (17/6) pagi setelah didiagnosa positif pada 5 Juni lalu. Bersamaan dengan itu dilaporkan juga delapan pasien baru termasuk empat yang telah terinfeksi di Samsung Medical Centre di Seoul, yang dianggap sebagai pusat penyebaran Virus MERS. Dialporkan juga total kematian telah mencapai angka 162 orang.
Kementerian Kesehatan Korea Selatan menyampaikan juga bahwa ada 17 pasien saat ini dalam kondisi kritis disamping 19 orang telah sembuh dan keluar dari rumah sakit.
“Lebih banyak kasus baru sporadis dapat terjadi secara massal di rumah sakit selain Samsung,” ujar Kwon Joon-Wook, seorang pejabat kementerian kesehatan senior, kepada wartawan.
Pemerintah Korea Selatan menegaskan hampir semua infeksi sejauh ini telah dibatasi dalam rumah sakit. Namun beberapa pasien yang didiagnosis dalam beberapa hari terakhir tidak di berasal dari rumah sakit masuk ke dalam karantina. (Enrico N. Abdielli)