JAKARTA- Saat ini, berbagai obat antibiotika di dunia mengalami resistensi sehingga tidak ampuh lagi membunuh bakteri dan virus pembawa penyakit. Penyakti infeski ringanpun saat ini dapat jadi berat karena kuman penyakit tidak bisa lagi dibunuh dengan antibiotik atau anti virus. Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan, Prof dr Tjandra Yoga Aditama SpP (K), MARS, DTM&H, DCE kepada Bergelora.com di Jakarta, Kamis (18/6).
“Obat-obat antibiotika kini di dunia sudah makin banyak yang tidak mempan lagi dan tidak bisa membunuh bakteri, demikian juga obat anti viral tidak bisa membunuh virus, dan lainnya,” ujarnya.
Sebelumnya juga Tjandra Yoga Aditama terpilih menjadi Co Chair Technical Advisory Group (TAG) on Antimicrobial Resistance (AMR). Pertemuan pertama team ini berlangsung di WHO South East Asia Regional Office (SEARO) New Delhi, 16 dan 17 Juni 2015 lalu.
“Akhirnya, dunia dapat masuk dalam post antibiotic era, dimana penyakit infeksi ringan pun bisa jadi berat karena kumannya tidak bisa dibunuh lagi. Juga perlu disadari bahwa penggunaan antibiotika pada hewan dan pertanian jumlahnya lebih besar dari penggunaannya pada manusia, dan karena itu harus dikelola bersama,” jelasnya.
Karena itu ia menjelaskan, ada lima program yang ditawarkan oleh WHO untuk dilaksanakan setiap negara dan sedang dibahas di WHO SEARO.
Kelima program itu adalah:
1. Meningkatkan pemahaman tentang AMR di masyarakat, kalangan kesehatan serta sektor terkait lainnya
2. Meningkatkan ilmu pengetahuan melalui surveilans dan riset
3. Mengurangi terjadinya infeksi, antara lain dengan higiene, sanitasi, PHBS(Pola Hidup Bersih dan Sehat) dan vaksinasi
4. Penggunaan antibiotika secara optimal sesuai indikasi, jangan berlebihan
5. Menjamin investasi untuk mengatasi resistensi antimikroba
Menurutnya, data menunjukkan bahwa bila tidak ada program penanggulangan berarti maka kematian akibat AMR akan lebih tinggi daripada kematian akibat kanker, dan berbagai masalah lainnya. (Enrico N. Abdielli)