Jumat, 20 September 2024

WASPADA PD III NIH..! Rusia Siap Serang Pangkalan Udara NATO, Tanda Bahaya Berbunyi

JAKARTA – Pangkalan udara NATO di kota Geilenkirchen, Jerman, telah membunyikan tanda bahaya. Markas militer aliansi Amerika Serikat (AS) cs tersebut dilaporkan meningkatkan tingkat keamanannya karena potensi ancaman.

Pengumuman diberikan Kamis (22/8) malam waktu setempat. Semua staf yang tidak penting untuk misi telah dipulangkan sebagai tindakan pencegahan.

“Berdasarkan informasi intelijen yang menunjukkan adanya ancaman potensial,” kata pangkalan itu dalam sebuah pernyataan di platform media sosial (medsos) X, sebagaimana dimuat Reuters, Jumat (23/8/2024).

“Keselamatan staf kami adalah prioritas utama kami. Operasi terus berjalan sesuai rencana,” tambahnya.

Secara rinci seorang juru bicara pangkalan di Geilenkirchen mengatakan tingkat ancaman telah dinaikkan ke Charlie. Ini merupakan tingkat kedua tertinggi dari empat status siaga.

Tanda ini didefinisikan sebagai “suatu insiden (yang) telah terjadi atau intelijen telah diterima yang menunjukkan bahwa beberapa bentuk aksi teroris terhadap organisasi atau personel NATO sangat mungkin terjadi”.

Hal ini merupakan kedua kalinya terjadi di pangkalan yang menampung armada pesawat pengintai AWACS NATO itu.

Sebelumnya, Cologne ditutup sementara saat pihak berwenang menyelidiki kemungkinan sabotase pasokan air. Pada hari yang sama, pangkalan di Geilenkirchen juga melaporkan sebuah insiden percobaan “masuk tanpa izin” yang mendorong penyisiran menyeluruh di tempat tersebut.

Di masa lalu NATO telah memperingatkan tentang kampanye kegiatan permusuhan yang dilakukan oleh Rusia, termasuk tindakan sabotase dan serangan siber. Rusia secara teratur menuduh NATO mengancam keamanannya.

Pada bulan Juni, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan aliansi militer Barat melihat adanya pola yang berkembang dan bahwa serangan baru-baru ini merupakan hasil dari meningkatnya aktivitas intelijen Rusia.

Beberapa insiden di wilayah NATO telah dianggap mencurigakan oleh para analis dalam beberapa tahun terakhir, di antaranya adalah putusnya kabel bawah laut penting yang menghubungkan Svalbard dengan daratan Norwegia pada tahun 2022.

NATO Siaga 5.000 Brigade Lapis Baja di ‘Mulut’ Rusia

Sementara itu kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) kini melakukan manuver baru. Aliansi itu dilaporkan berencana untuk menempatkan brigade lapis baja di Finlandia.

Sebagaimana dimuat laman RT dari media Iltalehti Jumat (23/8/2024), ini menjadi bagian dari pencegahan serangan Rusia. Laporan itu sendiri mengutip sumber-sumber dalam blok militer yang dipimpin AS dan pemerintah di Helsinki.

“Unit tersebut, yang jumlahnya dapat berkisar antara 4.000 hingga 5.000 tentara, akan ditempatkan di Mikkeli di bagian tenggara Finlandia,” muat laman itu.

“Mikkeli, yang berpenduduk 51.000 jiwa, hanya berjarak 87 mil (140 kilometer) dari perbatasan dengan Rusia,” ujarnya.

Menurut sumber surat kabar tersebut, brigade tersebut akan terdiri dari pasukan NATO dari negara tetangga, seperti Swedia dan Norwegia. Pemerintah Finlandia sendiri memang telah memutuskan perlunya mengerahkan tentara NATO dari negara lain untuk “memperkuat pencegahan” terhadap Kremlin.

“Keputusan untuk mendirikan markas militer NATO di Mikkeli akan diumumkan secara resmi kepada publik dalam beberapa minggu mendatang,” tambah laman itu lagi.

Perlu diketahui, Finlandia melepaskan kebijakan netralitasnya yang telah lama berlaku dan menjadi anggota NATO pada April 2023. Alasan adalah kekhawatiran atas konflik Rusia-Ukraina yang melebar ke wilayahnya.

Moskow menanggapi langkah tersebut dengan berjanji untuk menyesuaikan postur pertahanannya di wilayah barat laut Rusia. Namun, para pejabat juga menunjukkan bahwa mereka tidak melihat partisipasi Helsinki dalam blok tersebut sebagai ancaman eksistensial.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Finlandia Antti Hakkanen mengatakan kepada penyiar milik negara Yle, bahwa Helsinki memang sedang berunding dengan beberapa negara NATO. Kontingen blok tersebut, ujarnya, harus lengkap dan cukup besar untuk membentuk kehadiran yang memadai dalam situasi krisisnya.

“Tentara dari negaranya sendiri dan negara NATO lainnya dapat, dapat menggelar latihan militer skala besar, terutama jika ada suasana tegang di perbatasan dengan Rusia,” ujarnya.

Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan bahwa Moskow mencatat peningkatan yang nyata dalam aktivitas militer di Finlandia setelah negara itu bergabung dengan NATO. Helsinki, katanya Kamis, sekarang bertindak sesuai dengan kebijakan Barat.

“Yang mencoba untuk menimbulkan kekalahan strategis pada Rusia,” tambahnya. (Web Warouw)

 

 

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,100PelangganBerlangganan

Terbaru