Sabtu, 8 Februari 2025

Wow Cantik! Cucurak Perempuan Berkebaya

Oleh : Telly Nathalia

Menyambut datangnya bulan suci Ramadhan bagi umat Islam, masyarakat Sunda khususnya di Bogor punya  tradisi menyelenggarakan Cucurak. Cucurak adalah tradisi silaturahmi sambil makan bersama dengan keluarga besar sebelum bulan Ramadhan. Sekarang tradisi ini juga dilakukan tidak hanya terbatas pada keluarga tapi juga dengan teman kerja, komunitas dan lain-lain.

Seperti Sabtu (28/5) siang di salah satu pojok Kebun Raya Bogor terlihat puluhan perempuan yang berkebaya dan kain dengan payung hias atau dikenal juga sebagai payung geulis warna-warna terlihat sibuk mempersiapkan berbagai macam makanan.

Para perempuan dari Komunitas Perempuan Berkebaya khususnya di Bogor dan sekitarnya memang khusus berkumpul untuk melakukan tradisi Sunda Cucurak.

Tiap peserta Cucurak datang membawa makanan yang berbeda-beda untuk dimakan bersama. Kali ini Cucurak dengan sistem potluck. Mereka makan sambil bersilaturahmi dan membicarakan program-program yang akan dilakukan komunitas ke depan.

Sebelum memulai acara para perempuan berkebaya warna warni beragam jenis ini menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Komunitas Perempuan Berkebaya Bogor sebagai penyelenggara acara merupakan bagian dan komunitas Perempuan Berkebaya yang digagas pada 4 Desember 2014 oleh empat perempuan yang bersahabat Tuti Marlina, Rahmi Hidayati, Kristin Samah dan Lia Nathalia.

Cucurak adalah salah satu tradisi yang diangkat kembali oleh komunitas ini karena sejalan dengan visi dan misi awal terbentuknya Komunitas Perempuan Berkebaya yaitu melestarikan budaya Indonesia.Komunitas Perempuan Berkebaya (Ist)

Sebagai komunitas yang ingin melestarikan budaya Indonesia, banyak dari anggota komunitas ini yang mulai menggunakan kebaya dan kain dalam aktifitas mereka sehari-hari.

Menurut Lia Nathalia salah satu penggagas dan juga koordinator komunitas, kebaya hanya merupakan cara atau pintu masuk mereka untuk melestarikan budaya Indonesia.

“Kami berharap dengan kami menggunakan kebaya dan kain, kami dapat membantu menggairahkan usah industri kecil dan menengah yang terkait dengan kebaya dan kain seperti tenun, batik, dan sebagainya,” kata Nathalia.

Selain berbusana Indonesia, para perempuan ini juga berkumpul untuk berbagi ilmu. Siang itu misalnya mereka sedang membicarakan rencana keikutsertaan komunitas dalam peringatan hari ulang tahun Kota Bogor dalam waktu dekat.

“Ketika kami berkumpul, tak hanya seperti yang sudah menjadi kesimpulan umum  bahwa perempuan berkumpul pasti bergosip. Kami ketika berkumpul justru ingin meningkatkan  kualitas para perempuan,” kata Nathalia.

Komunitas ini prihatin dengan minat yang kurang dari masyarakat untuk melestarikan warisan budaya yang luar biasa banyaknya.

Target minimal, generasi yang akan datang tahu bahwa perempuan Indonesia punya busana tradisional yaitu kebaya yang umumnya dipadu padankan dengan kain.

Cucurak hanya satu dari beragam acara tradisi Indonesia khususnya masyarakat Sunda. 

 

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,110PelangganBerlangganan

Terbaru