Kamis, 12 September 2024

Wow! TNI Dan US-PACOM Latihan Bersama Di Padang

PADANG- Asisten Operasi (Asops) Panglima TNI Mayjen TNI Agung Risdhianto, M.B.A dan Duta Besar Amerika Serikat (Dubes AS) untuk Indonesia Mr. Brian Mc Feeters, membuka Latihan Bersama Pacific Partnership 2016 di Mako Lantamal II Padang, Sumatera Barat, Senin (22/8).

Dalam sambutannya, Asops Panglima TNI menyampaikan ucapan salam hangat dan selamat datang di Bumi Minang Padang, Sumatera Barat kepada seluruh tim yang akan bersama-sama melaksanakan Latihan Bersama Pacific Partnership 2016 (Latma PP 16) di Indonesia.  “Latma PP 16 adalah Program Kerja Mabes TNI dibidang Operasi dan Latihan antara TNI (Tentara Nasional Indonesia) dengan US-PACOM (United States Pacific Command) bidang Medis,” ujarnya.

Asops Panglima TNI Mayjen TNI Agung Risdhianto, M.B.A., menuturkan bahwa, Latihan Bersama PP 16 merupakan kegiatan tahunan operasi bantuan kemanusiaan dan penanggulangan bencana dalam bentuk pengerahan kekuatan Armada Pasifik Angkatan Laut Amerika, yaitu  Kapal Rumah sakit Amerika Serikat (USNS) Mercy bekerja sama dengan negara di Asia Pasifik.

“Kegiatan tersebut mencakup Engineering Civic Action Program, Medical Civic Action Program, Community Relationship, Table Top Exercise, Command Post Exercise, Field Training Exercise dan beberapa kegiatan tambahan lainnya,” katanya.

Di Indonesia, kegiatan ini telah dilaksanakan pada tahun 2010 di Ambon, tahun 2012 di Provinsi Maluku, tahun 2014 di Provinsi Nusa Tenggara Timur, dan  kali ini Kota Padang terpilih sebagai tuan rumah pelaksanaan Pacific Partnership 2016, dengan tema  “Melalui Latihan Bersama antara TNI dan USPACOM Pacific Partnership 2016, Kita Tingkatkan Kemampuan Satuan TNI dalam Operasi Bersama Bantuan Kemanusiaan dan Penanggulangan Bencana Guna Mendukung Tugas Pokok TNI”.

Lebih lanjut Asops Panglima TNI mengatakan, Latma PP 16 ini dapat menjadi forum bagi kita semua untuk meningkatkan kepercayaan serta sebagai wahana bertukar pengalaman dan pengetahuan tanpa menghilangkan rasa saling menghargai  dengan standart prosedur yang ada antara kedua negara dan institusi, sehingga tujuan latihan dapat tercapai. “Selain itu, latihan ini dapat meningkatkan kemampuan personel TNI dalam upaya mengorganisir latihan kesehatan militer yang bersekala internasional,” harapnya.

Mengakhiri sambutannya, Asops Panglima TNI Mayjen TNI Agung Risdhianto, M.B.A.,  menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan khususnya pemerintah Kota Padang yang telah banyak memberikan dukungan dan fasilitasi kegiatan latihan, dan tak lupa mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah berpartisipasi aktif dalam mendukung kesuksesan kegiatan latihan ini.

“Ucapan terima kasih yang sama ditujukan kepada pemerintah Amerika Serikat khususnya US-PACOM yang telah memberikan Latihan Bersama Kesehatan Militer TNI dan US-PACOM, yang telah memberikan kontribusi besar kepada masyarakat di Sumatera Barat, khususnya di Kota Padang,” pungkasnya.

Sementara itu Dubes AS untuk Republik Indonesia Mr. Brian Mc Feeters menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia menjadi tuan rumah  Latma PP 16, dan tahun ini menjadi misi ke lima USNS Mercy mengunjungi Indonesia sejak tahun 2006. “Saya juga mengapresiasi kinerja serta usaha kedua belah pihak, baik dari pihak Pemerintah Indonesia maupun Amerika Serikat yang sudah bekerja keras untuk mensukseskan berlangsungnya acara Pacific Partnership ini,” ujarnya.

“Indonesia secara luas diakui sebagai pemimpin di Kawasan Asia-Pasifik, dan kami menghargai komitmennya untuk kerja sama regional. Pacific Partnership adalah misi multilateral bantuan kemanusiaan dan bantuan kesiapan bencana terbesar tahunan yang dilakukan di Asia-Pasifik,” kata Mr. Brian Mc Feeters mengakhiri sambutannya.

Peserta Latma Pacific Partnership 2016 yang melibatkan 2.711 personel  TNI dan AS,  terdiri dari Indonesia 1.609 personel dan Amerika 1.102 personel, juga melibatkan negara Australia, Jepang, Kanada, Korea Selatan dan Selandia Baru. Sedangkan, Alutsista yang dihadirkan adalah KRI Makassar 590 dengan Komandan Letkol Laut (P)  Elmondo Samuel Sianipar dan Kapal Rumah Sakit USNS Mercy dengan Komandan Kapal Captain Navy Tom William.

Disamping itu, Pacific Partnership 2016 juga melibatkan relawan Non Government Organization (NGO) diantaranya “Project Hope Indonesia” Mahasiswa Kesehatan dan Non Kesehatan dari berbagai Perguruan Tinggi di Indonesia, US Public Health Service USA, Latter Day Saint Charities Strengthening Families dan  Pre Dental Society NGO dari Universitas California San Diego.

Adapun tujuan Pacific Parnership 2016 adalah melatih dan meningkatkan kemampuan koordinasi, interoperabilitas antar lembaga dan antar negara dalam penanggulangan bencana. Selain itu, untuk analisa pasca bencana dan meningkatkan ketrampilan kemampuan Emergency Preparednes bagi Personel Kesehatan TNI dan US-PACOM serta masyarakat Sumatera Barat.

Turut hadir dalam acara pembukaan Latma PP 16, diantaranya  Kapuskes TNI Mayjen TNI dr. Ben Yura Rimba, MARS,  Danrem Padang Brigjen TNI Bakti Agus Fadjari, S,I,P., Kapolda Sumbar Brigjen Polisi Drs. Basarudin, S.H., M.H., Dansatgas PP 16 Kolonel Laut (K/W) drg. Nora Lelyana, MH.Kes, Wadansatgas PP 16 Kolonel Laut (PM) Widhy Sutedjo, S.H.,M.Tr (Han), Komandan Lanud Padang Kolonel Pnb I Putra Gede Suartika, Walikota Padang H. Mahyeldi SP, Komandan KRI Makassar Letkol Laut (P) Elmondo Samuel Sianipar, Real Admiral James S. Bynum, Consul General Juha Salin, Capt Tom Williams, Captain Navy Peter Roberts as Commanding Officer Medical Treatment Facility, New Zealand Defense Attach Colonel Nigel Smith, Australian Commander Plath.

Hadapi Bencana

Sebelumnya dijelaskan bahwa fokus Latihan Bersama Pacific Partnership 2016 (Latma PP 16) adalah untuk tanggap darurat menghadapi bencana tsunami, mengingat daerah Padang, Sumatera Barat merupakan daerah yang sering terjadi bencana, untuk itulah Padang dipilih sebagai pusat kegiatan Latma ini.

 

Hal tersebut dikatakan Asisten Operasi (Asops) Panglima TNI Mayjen TNI Agung Risdhianto, M.B.A. saat meninjau pembangunan sarana fasilitas jalan untuk jalur evakuasi di Pasir Jambak dan pembangunan shelter di Desa Padang Sarai, Kecamatan Pasie Nan Tigo, Kota Padang, Sumatera Barat, Senin (22/8)

Berkaitan dengan program HA/DR Humanitarian Assistance /Disaster Relief  dalam rangka penanganan bencana, Asops Panglima TNI menyampaikan bahwa masyarakat dan Pemda dilibatkan berlatih sehingga tahu dan dapat melakukan hal-hal yang harus dikerjakan, terutama TNI dan Pemerintah Daerah setempat dapat berkoodinasi bagaimana menangani bencana dan bantuan asing yang datang. “Jangan sampai terjadi kesemrawutan dalam penanganan tersebut,” ujarnya.

“Pelaksanaan Latma PP 16 antara TNI (Tentara Nasional Indonesia) dengan US-PACOM (United States Pacific Command) kali ini adalah untuk melatih kesiapan TNI bersama-sama dengan US-PACOM dalam rangka menyiapkan dan menjamin kesiapan operasional dari penyelenggaraan penanganan bencana, khususnya bidang medis,” tutur Asops Panglima TNI.

Asops Panglima TNI juga mengatakan bahwa, Latma kali ini menyiapkan program fasilitas medis dan menyiapkan sarana-sarana fasilitas infrastruktur yang dibangun bersama antara militer Amerika dengan prajurit TNI. “Selain itu, Latma PP 16 melibatkan pula komponen aparat sipil Pemda setempat, sehingga apabila suatu saat terjadi bencana maka komponen sipil Pemda siap dan bisa melakukan hal-hal yang harus dilakukan,” ungkapnya.

Lebih lanjut Mayjen TNI Agung Risdhianto, M.B.A. menyampaikan, pelatihan materi program ini beraneka ragam, diantaranya program penanganan medis, dimana TNI bersama US-PACOM dengan Kapal Rumah Sakit USNS Mercy memberikan fasilitas kesehatan untuk masyarakat Sumatera Barat ;  US-PACOM bisa memberikan dan membangun sarana shelter atau bangunan yang suatu saat akan bisa dimanfaatkan dijadikan sebagai tempat pengungsian dan membangun sarana jalan untuk jalur evakuasi sepanjang 350 meter dengan lebar 3 meter dan setebal 20 centimeter, sehingga masyarakat dapat mengungsi ditempat tersebut.

“Ada juga program tambahan yaitu pelatihan ‘English Day” terhadap siswa SMA Negeri 1, 2, 3 dan SMA 10 untuk pelajaran Bahasa Inggris yang dilakukan oleh militer AS sebagai native speaker,” pungkasnya.

Sementara itu, Dansatgas Latma PP 16 Kolonel Laut (K/W) drg. Nora Lelyana, MH.Kes, mengatakan bahwa tujuan Pacific Parnership 2016 adalah melatih dan meningkatkan kemampuan koordinasi, interoperabilitas antar lembaga dan antar negara dalam penanggulangan bencana. “Selain itu, untuk analisa pasca bencana dan meningkatkan ketrampilan kemampuan Emergency Preparednes bagi Personel Kesehatan TNI dan US-PACOM serta masyarakat Sumatera Barat,” ujarnya.

Kolonel Laut (K/W) drg. Nora Lelyana, MH.Kes, juga menyampaikan bahwa peserta Latma Pacific Partnership 2016 yang melibatkan 2.711 personel TNI dan AS,  terdiri dari Indonesia 1.609 personel dan Amerika 1.102 personel, juga melibatkan negara Australia, Jepang, Kanada, Korea Selatan dan Selandia Baru. Sedangkan, Alutsista yang dihadirkan adalah KRI Makassar 590 dengan Komandan Letkol Laut (P)  Elmondo Samuel Sianipar dan Kapal Rumah Sakit USNS Mercy dengan Komandan Kapal Captain Navy Tom William.

“Pacific Partnership 2016 juga melibatkan relawan Non Government Organization (NGO) diantaranya “Project Hope Indonesia” Mahasiswa Kesehatan dan Non Kesehatan dari berbagai Perguruan Tinggi di Indonesia, US Public Health Service USA, Latter Day Saint Charities Strengthening Families dan  Pre Dental Society NGO dari Universitas California San Diego,” tandas Dansatgas Latma PP 16 Kolonel Laut (K/W) drg. Nora Lelyana, MH.Kes. (Kolonel Laut (P) Sultan Djanieb)

 

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,100PelangganBerlangganan

Terbaru