DONGGALA- Jelang akhir tahun 2023 Yayasan Kelompok Perjuangan Kesetaraan Perempuan Sulawesi Tengah (KPKP-ST) yang merupakan salasatu lembaga layanan perlindungan perempuan dan anak di Sulawesi Tengah yang tetap eksis dengan berbagai aktifitas pengorganisasian, penyediaan layanan pengaduan dan pendampingan, advokasi kebijakan yang berpihak bagi masyarakat khususnya bagi perempuan dan anak ini menyelenggarakan family gathering keluarga besar pengurus yayasan KPKP-ST pada sabtu-minggu, 23-24 Sesember bertempat di Bonebula Tebing Sunset salasatu lokasi wisata di Kabupaten Donggala.
Kegiatan santai penuh makna ini dilaksanakan dengan tujuan untuk tetap menjaga tali silahturahmi, menumbuhkembangkan jalinan dan rasa persaudaraan, mempekuat solidaritas, kebersamaan dan kerjasama untuk terus menerus saling mensupport dalam berbagai hal baik yang terkait dengan aktifitas organisasi/kelembagaan, penguatan kapasitas, bahkan terkait hal-hal pribadi bagi seluruh pengurus/pelaksana harian KPKPST bersama anggota keluarganya.
Selain itu kegiatan family gathering sudah kedua kalinya di laksanakan sebagai bentuk terimakasih dan penghargaan organisasi kepada pelaksana harian lembaga yang hingga saat ini kurang lebih 21 tahun mampu menjaga eksistensi dan komitmen lembaga dalam melaksanakan berbagai program dan aktifitas organisasi di sektor pendidikan, ekonomi, sosial, budaya, politik dan Hak Asasi Manusia ditingkat komunitas masyarakat khususnya di Daerah Sulawesi Tengah.
Karena membentuk dan membangun sebuah organisasi adalah sebuah hal yang lebih mudah jika dibandingkan dengan menjaga, mengembangkan, memajukan dan mempertahankan konsistensi sebuah organisasi, sehingga hal ini menjadi satu kebanggaaan tersendiri bagi KPKP-ST sebagai satu organisasi perempuan yang bertahan sudah cukup lama yang tentu saja kemampuan menghadapi berbagai berbagai tantangan dan hambatan untuk bisa tetap maju dan berkembang seperti saat ini.
Kegiatan family gathering kali ini dijadikan sebagai satu pertemuan kekeluaragaan yang dipenuhi dengan semangat kebersamaan, keceriaan dengan kegiatan games sehingga keakraban itu bukan hanya bagi pengurus harian KPKP-ST tapi juga anggota keluarganya masing-masing dapat lebih saling mengenal dan akrab.
Disaat malam kegiatan ini dimulai dengan karaoke dan mendapatkan saweran dari Ketua KPKP-ST Soraya Sultan. Dan diantara waktu itu karena sudah menjadi kebiasaan pertemuan sekecil apapun itu akan diisi dengan diskusi ringan untuk menyampaikan dan mengungkapkan berbagai perasaan suka dan duka serta keinginan juga harapan masing-masing terhadap pembesaran dan kemajuan organisasi yang telah menjadi milik bersama.
Dalam agenda diskusi tersebut Ketua KPKP-ST Ibu Soraya Sultan menyampaikan penghargaan, motivasi dan harapannya kepada semua pengurus harian beserta keluarganya yang sempat hadir baik sebagai pimpinan organisasi maupun secara pribadi.
“Kekuatan kita adalah kebersamaan seperti ini, karena semua kita sudah menjadi keluarga besar yang harus kita jaga dan lindungi seperti selama ini yang sudah kita lakukan, KPKP-ST adalah rumah sebagai wadah untuk kita belajar bersama. Sangat bangga dengan pencapaian kita selama ini khususnya pasca bencana 2018 dengan wilayah kerja pengorganisasian yang semakin meluas khususnya di Kabupaten Sigi dan Donggala. Bahkan tahun 2024 kita akan masuk ke wilayah Kab. Parigi Moutong”, terimakasih pula bagi semua suami-suami, istri-istri dan anak-anak kita yang sudah sangat mendukung dan percaya kepada kami semua dalam beraktifitas selama ini jelasnya lagi,” ujarnya.
“Namun hal yang perlu kita ingat bahwa tanggung jawab kita masih sangat banyak bagaimana kita dapat terus menjaga konsistensi organisasi untuk dapat terus memberikan penguatan bagi komunitas perempuan dan relawan muda yang sudah terbangun di 45 Desa di Kabupaten Sigi dan Donggala dan mari terus mengembangkan ide, inisiatif dan lebih banyak membaca dan membuat tulisan serta mengembangkan kapasitas masing-masing kita yang saya yakin semua teman-teman memiliki kemampuan untuk melakukan hal itu,”
“Karena kami bertiga, Lia, Risva dan saya sendiri sebagai yang paling lama bertahan di organisasi ini tentunya berharap kedepan teman-teman inilah yang akan melanjutkan semua itu dan kami sendiri cukuplah dengan mensupport, mengarahkan, mengkoordinir dan membantu hal-hal urgen dalam proses kita menjalankan organisasi ini,” ujar Aya, sapaan akrabnya_
Sementara salah satu staff KPKP-ST yang bergabung pasca bencana 2018 sebagai Relawan di sala satu Ruang Ramah Perempuan (RRP) menuturkan kebahagiaan dan ungkapan terimakasihnya terhadap organisasi keran telah cukup banyak mendapat pengetahuannya.
“Saya menjadi seperti saat ini jujur saja setelah bergabung dengan KPKP-ST mendapatkan begitu banyak pengetahuan dan skill yang sebelumnya belum pernah saya lakukan, saya banyak belajar dan atas support dari Kak Aya dan Ka Lia yang tentu saja karena kerjasama dan dukungan dari teman-teman yang lain,” demikian Yuni Agustina Djamhuri.
“Sehingga saya bisa menjadi seorang pendamping kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak dalam berbagai bentuk, bahkan saya bisa menjalin kerjasama dengan berbagai pihak baik di instansi pemerintah,lembaga layanan lainnya hingga bisa menjadi narasumber di berbagai tempat,” ujarnya.
“Meskipun tidak jarang pula mereka memberi teguran atau omelan namun menurut saya hal itu adalah sebuah evaluasi, arahan, didikan, dan motivasi bagi saya secara pribadi untuk melakukan hal yang lebih baik lagi, hal itu menggambarkan sebuah ketegasan dan tempaan bagi saya dan teman-teman yang lain dan terbukti dengan semua itulah menjadikan saya sendiri yang hingga saat ini terkadang masih menyimpan rasa sakit di kehidupan masa kecil saya sebagai salasatu penyintas konflik poso menjadikan saya semakin kuat dalam memberikan pendampingan kepada penyintas selama ini dan saya senang bisa menjadi bagian dari keluarga KPKP-ST yang sudah menjadi keluarga kedua bagi saya,” tutup Yuni dengan senyum dibarengi airmata.
Lain halnya ungkapan rasa syukur dari Susilawati yang bergabung di KPKPST saat rekruitmen staff program menjadi edukator.
“Saya pun merasakan banyak perubahan kemajuan pada diri saya setelah bergabung di organisasi ini, tempaan dan binaan yang penuh dengan ketegasan yang harus saya akui mampu membawa perubahan itu, yang terkadang diberikan deadline tugas memasukan laporan aktifitas namun sering kali dikembalikan oleh Kak lia tanpa kenal waktu bahkan larut malam skalipun dia akan menghubungi saya hanya untuk mengkonfirmasi catatan laporan saya, sekaligus memberikan arahan perubahan dan memotivasi saya untuk meningkatkan analisis situasi lapangan dan bagaimana menggali lebih dalam saat mengisi satu diskusi di komunitas”, ujarnya.
“Dan satu hal yang juga tidak kalah penting adalah dukungan penuh dari suami tercinta saya, yang selama ini tidak hanya mengizinkan saya beraktifitas di luar rumah namun justru dia sangat banyak membantu dan mendampngi saya hingga kelapangan sehingga kegiatan yang kami laksanakan bisa sukses, jadi dia adalah suami sekaligus teman dan patner saya bersama teman-teman lainnya,” katanya.
Kegiatan santai yang dilaksanakan dalam bentuk Campinground di alam bebas dengan membangun tenda-tenda di lokasi terbuka di dengan pemandangan hamparan lautan luas dan dapat menikmati sunset sambil bernyanyi bersama, menikmati makanan dan minuman sekedarnya, dalam suasana kegembiraan sejenak meninggalkan kepadatan organisasi yang dijalani selama 11 bulan lamanya.
Susana ceria dan kegembiraan ini dilanjutan keesokan harinya dengan games (lomba gigit kelereng, estafet sarung, dan lomba membawa balon) yang semakin menggambarkan suasana kebahagiaan dan kekeluargaan KPKP-ST dengan melibatkan pengurus KPKP-ST bersama pasangan dan anak-anaknya.
Kepada Bergelora.com di Donggala dilaporkan kegiatan Family Gathering Keluarga Besar KPKPST ditutup sore hari setelah berwisata dengan perahu menikmati keindahan laut, dan mengucapkan Selamat Natal dan Tahun Baru 2024 bagi semua yang merayakan. (Lion lee)
