Kamis, 23 Oktober 2025

Panglima TNI Berikan Penghargaan Atas Keberhasilan Prajurit Bebaskan Sandera di Papua

Upacara pemberian penghargaan kepada 63 prajurit TNI tersebut dilaksanakan di depan bekas Pos Kelompok Kriminal Bersenjata, Desa Utikini, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, Minggu (19/11). (Ist)

TEMBAGAPURA- Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memberikan penghargaan kepada 63 prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Pembebasan Sandera atas keberhasilannya membebaskan 347 warga masyarakat yang disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.

Upacara pemberian penghargaan kepada 63 prajurit TNI tersebut dilaksanakan di depan bekas Pos Kelompok Kriminal Bersenjata, Desa Utikini, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, Minggu (19/11).

Penghargaan yang diberikan kepada prajurit TNI berupa prioritas khusus sekolah bagi 5 (lima) orang perwira dan 58 prajurit mendapat Kenaikan Pangkat Luar Biasa yaitu naik satu tingkat dari pangkat lama, penghargaan ini ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/920/XI/2017.

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dalam sambutannya mengatakan bahwa prajurit yang tergabung dalam Satgas Pembebasan Sandera di Papua pantas diberikan penghargaan, karena mereka telah melaksanakan tugas dengan baik. “Karena kebanggaan, atas nama seluruh prajurit TNI saat ini kami memberikan penghargaan Kenaikan Pangkat Luar Biasa,” ujarnya.

“Saya berikan penghargaan karena prajurit TNI telah melakukan operasi ini  sangat teliti dengan pengamatan yang intensif, tidak mengenal lelah setiap hari, setiap saat, sehingga 347 warga masyarakat yang disandera bisa selamat semuanya tanpa luka sedikitpun,” jelas Panglima TNI.

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menjelaskan bahwa Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB)  58 orang prajurit dan 5 (lima) perwira diberikan pendidikan secara khusus mendahului rekan-rekan satu angkatannya.  “Inilah contoh tauladan bagi prajurit yang mengutamakan tugas hanya untuk kepentingan negara,” ucapnya.

“Lima perwira tersebut menyampaikan kepada saya, bahwa keberhasilan milik anak buah, kegagalan adalah tanggung jawab perwira sehingga yang pantas naik pangkat adalah anggotanya, ini suatu hal yang sangat luar biasa, yang membuat kami semua terharu,” tutur Panglima TNI.

operasi pembebasan sandera di Papua ini merupakan Satgas Gabungan TNI-Polri. Sedangkan organisasi Satgas Operasi Pembebasan Sandera dari TNI diambil dari prajurit-prajurit yang terbaik, berpengalaman dan terlatih yaitu dari Kopassus, Pleton Pengintai Tempur (Tontaipur) Kostrad, Batalyon 751/Raider Sentani dan Batalyon 754/ENK Kodam XVII Cenderawasih.

Kerja Sama TNI dan Polri

Kepada Bergelora.com dilaporkan, keberhasilan pembebasan sandera di Papua adalah bentuk dari kerja sama TNI dan Polri, maka kekompakan dan kebersamaan TNI dan Polri sangat strategis dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan dilihat dunia sebagai sesuatu yang sangat luar biasa. Hal tersebut disampaikan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dihadapan prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Operasi Pembebasan Sandera Papua, bertempat di Sporthall Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, Minggu (19/11).

Lebih lanjut Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyampaikan bahwa dalam pembebasan sandera tersebut, informasi sekecil apapun ditampung dan dirumuskan dalam satu kalimat, dibuat petanya sehingga keputusan tepat diambil untuk melaksanakan langkah selanjutnya.

“Tidak mungkin pasukan yang bergerak tanpa informasi yang akurat dan tepat. Kami semua bersyukur tidak sampai 12 jam, evakuasi korban sandera bisa dilaksanakan ke Timika,” ujarnya.

Panglima TNI juga menyampaikan bahwa dalam menyikapi kondisi keamanan dalam negeri, TNI dan Polri harus berperan sesuai dengan konteks situasi dalam negeri. Dalam konteks situasi damai Polri paling depan, TNI di depan bila situasi genting darurat militer. “Kerja sama TNI dan Polri seperti ini yang harus selalu dipertahankan, karena tonggak NKRI ada di TNI dan Polri,” katanya.

Sementara itu dalam hal politik, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyampaikan bahwa TNI dan Polri mempunyai kepentingan yang sama yaitu Politik Negara.  Makanya, Presiden RI Ir. Joko Widodo pada saat di Akpol menyampaikan bahwa politik Polri sama dengan TNI, adalah politik negara. Politik negara adalah politik yang semuanya dicurahkan untuk keutuhan NKRI.

“Semua kegiatan TNI dan Polri dicurahkan untuk NKRI yaitu kepentingan rakyat.  TNI dan Polri harus patuh pada hukum dan taat pada atasan.  Atasan tertinggi TNI dan Polri adalah Presiden Republik Indonesia,” tegas Panglima TNI.

Terkait dengan pelaksanaan Pilkada serentak tahun 2018, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo kem

Upacara pemberian penghargaan kepada 63 prajurit TNI tersebut dilaksanakan di depan bekas Pos Kelompok Kriminal Bersenjata, Desa Utikini, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, Minggu (19/11). (Ist)

kada. (Kolonel Inf Bedali Harefa, S.H.)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru