“Saya ingin memberikan posisi ekonomi syariah kita yang tahun 2014 itu pada posisi ranking yang ke-9, pada 2020-2021 kita sudah naik menjadi peringkat ke-4 dunia,” kata Presiden Jokowi, Sabtu, 11 Desember 2021.
Melesatnya ekonomi syariah membuat Jokowi optimis dalam tiga atau empat tahun lagi, ekonomi syariah akan menempati urutan pertama ekonomi dunia.
“Perkiraan saya Insya Allah dalam 3-4 tahun ini akan masuk ke-2 atau ke-1, kalau growth, kalau pertumbuhannya seperti yang kita lihat sekarang, akan cepat sekali pasarnya masuk ke semua negara,” kata Jokowi.
Presiden Jokowi juga mengatakan bahwa hal ini terjadi karena Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia.
“Dan kita harapkan dengan jumlah penduduk terbesar, jumlah penduduk muslim terbesar di dunia sebesar 87 persen atau 207 juta jiwa, kita telah berkomitmen untuk menjadi pusat ekonomi syariah di tahun 2024 dan kita akan berusaha keras untuk itu,” ujar Jokowi.
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, tak hanya sektor ekonomi syariah, Jokowi juga menjelaskan bahwa pengembangan industri halal juga akan didorong.
“Termasuk pengembangan sektor keuangan syariah, pengembangan sektor keuangan sosial syariah, pengembangan kewirausahaan syariah, semuanya akan kita dorong karena memang kita ini adalah negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia,” ujar Jokowi.
Terlebih, Indonesia memiliki tugas menjadi Presidensi G20 sejak 1 Desember 2021.
“Artinya kita menjadi ketua dari negara-negara besar, negara-negara maju dengan PDB dengan Gross Domestic Product (GDP) yang masuk dalam 20 besar. Kita sekarang di nomor 16 tapi seperti tadi disampaikan oleh Buya bahwa Insya Allah di 2040-2045 memang hitung-hitungan McKinsey, hitung-hitungan dari Bank Dunia dan IMF memang kita akan masuk ke empat besar,” kata Jokowi.
Kendati demikian, Jokowi juga menjelaskan untuk mencapai tujuan tersebut, terdapat tantangan yang tidak mudah.
“Tantangannya juga bukan tantangan yang mudah. Ada syarat-syarat kita untuk mencapai ke sana karena perkiraan PDB kita saat itu di 2040 – 2045 kurang lebih 23 ribu – 27 ribu dolar AS, itu income per kapita masyarakat kita, sebuah angka yang sangat besar sekali,” kata Jokowi. (Calvin G. Eben-Haezer)