Sabtu, 23 Agustus 2025

BERANI GAAAK…? Dr. Connie Rahakundini: Kalau Tak Bisa Jatuhkan Sanksi Yang Sama Pada Amerika, PBB Bubar Saja!

JAKARTA- Kegagalan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam menegakkan perdamaian dunia disebabkan lembaga dunia ini justru telah menjadi alat dari Amerika Serikat yang selalu menyebabkan perang di berbagai belahan dunia, terakhir di Ukraina dan yang akan datang di Laut China Selatan. Demikian tersirat dari pengamat pertahanan dan intelejen, Dr. Connie Rahakundini Bakrie dalam Forum Diskusi Virtual Denpasar 2 edisi-102, dengan tema: Menuju Perdamaian Rusia – Ukraina, Rabu, 25 Mei 2022

Ini Video lengkapnya:

“Salah satu yang tidak sanggup dilakukan PBB adalah memberikan sanksi pada Amerika dan sekutunya atas dampak perang di Afganistan, Irak, Libya dan sekarang Ukraina yang membawa kemiskinan, kekacauan dan kelaparan. Kalau tak bisa hentikan jatuhkan sanksi dan hentikan perang pada AS dan sekutunya perang di Ukraina PBB sebaiknya membubarkan diri saja!” Tegas Connie Rahakundini.

Indonesia menurut Connie, sebagai pendiri dan bagian dari Gerakan Non Block (GMB) harus berperan mendesak PBB agar fair dan tidak diskriminatif dalam menegakkan perdamaian dunia.

“Kita (Indonesia) dan GNB musti berani mendorong sanksi PBB pada Amerika dan sekutunya. Merampas semua aset mereka diluar negeri atas dampak perang pada rakyat Libya, Irak, Afganistan dan saat ini Ukraina,” tegasnya.

Ia mengingatkan bahwa sanksi pada Rusia malah mulai memukul kehidupan ekonomi masyarakat Eropa dan Amerika yang akan meluas ke seluruh dunia.

“Perang di Ukraina ini sangat berbeda dan belum pernah terjadi sebelumnya, yaitu multilateral war against Rusia di tanah dan wilayah Ukraina. Sangat menyedihkan untuk rakyat Ukraina karena mereka menjadi korbannya,” ujarnya.

Menurutnya Indonesia harus segera mengkonsolidasikan negara-negara anggota GNB untuk mengawal restrukrisasi dalam PBB sebelum dampak perang di Ukraina meluas keseluruh dunia dan Amerika memulai perang baru di Laut China Selatan.

“Kalau PBB tidak sanggup berlaku adil pada seluruh negara dan masyarakat dunia sebaiknya PBB dibubarkan karena ikut serta mengancurkan perdamain dunia,” tegasnya.

Spirit Gerakan Non Blok

Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, Connie Rakahundini mengingatkan spirit dari Gerakan Non Blok yang digagas oleh Presiden RI, Soekarno yaitu To Build The Real World A New berlandaskan kemanusiaan dan kesetaraan di dunia.

“Tugas Gerakan Non Blok belum selesai meski perang dingin berakhir era 1990. Karena ternyata menjadi perang ultra dingin seperti perang yang terjadi pada Rusia dari AS sekutunya di Ukraina,” ujarnya.

“Peran kita harus tetap sebagaiman deklarasi Havana dan pencapaian Gerakan Non Blok sebagai ‘juru damai dunia’ yang sesungguhnya.

Menurut Connie Rahakundini Bakrie ada lima point langkah mesti dilakukan Gerakan Non Blok, dimana Indonesia sebagai salah satu anggota, dan teristimewa Indonesia sebagai Presidensi G20 Tahun 2022 di Denpasar, Provinsi Bali, 14 – 15 Nopember 2022 yang akan datang.

Pertama menurutnya, negara-negara Gerakan Non Blok harus membuat seruan berani untuk mengakhiri semua diskriminasi terhadap Rusia dengan beragam sanksi.

Kedua, negara-negara GNB harus segera membuat seruan berani menuntut sanksi diberlakukan sama pada the rich Americans & alliances untuk membayar dampak perang di Libya, Afghanistan, Irak, dan lan-lain

Ketiga, negara-negara GNB harus membuat dan menjaga pengaruh besarnya terhadap keputusan-keputusan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam semua upaya pemeliharaan perdamaian dunia.

Keempat, negara-negara GNB harus mengkampanyekan tatanan ekonomi internasional dan regional baru berdasarkan kesetaraan politik dan ekonomi menuju the real balance of power dunia.

Kelima, kontribusi dukungan GNB yang konsisten diperlukan untuk memperkuat organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa dan atau merevolusi dan merekonstruksi PBB jika sudah tidak berfungsi sebagaimana seharusnya.

Deklarasi Havana 1979

Connie Rahakundini Bakrie, mengingatkan tiga point Deklarasi Gerakan Non Blok GNB Havana 1979.

Pertama, tujuan organisasi ini adalah untuk membantu negara-negara menjaga “kemerdekaan nasional, kedaulatan, integritas teritorial dan keamanan negara-negara nonblok dalam perjuangan melawan imperialisme, kolonialisme, neokolonialisme dan rasisme.

Kedua, melawan dan menolak semua bentuk agresi asing, pendudukan, dominasi, campur tangan atau hegemoni serta melawan kekuatan besar dan politik blok.

Ketiga, negara-negara GNB ingin memerintah negara mereka tanpa kekuatan kapitalis ataupuun sosialis dalam mengatur dan mendikte cara-caranya.

Tujuan Utama Gerakan Non Blok

Connie Rahakundini Bakrie, mengatakan, ada 10 point tujuan utama Gerakan Non Blok dari era Presiden Indonesia, Soekarno (17 Agustus 1945 – 12 Juni 1967) hingga sekarang di era Presiden Joko Widodo (20 Oktober 2014 – 20 Oktober 2024).

Pertama, menjauhkan negara-negara Asia dan Afrika dari beragam persaingan power negara-negara adidaya.

Kedua, menghilangkan semua penyebab perang.

Ketiga, melindungi kebebasan dari negara-negara asia dan afrika dari dominasi colonial.

Keempat, menentang imperialisme kolonialisme dan diskriminasi.

Kelima, mengadvokasi kesetaraan dan kedaulatan semua negara.

Keenam, mendorong hubungan persahabatan antar negara.

Ketujuh, mengadvokasi penyelesaian damai dalam perselisihan internasional.

Kedelapan, menentang penggunaan kekuatan dan penggunaan senjata Chemical, Biological, Radiological, Nuclear and Explosive (CBRNE).

Kesembilan, melindungi menyelamatkan seluruh umat manusia.

Kesepuluh, mendorong sanksi diperlakukan juga pada setiap inisiator perang ex Irak, Afghanistan dan Libya. (Web Warouw)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru