PALANGKARAYA – Banjir menerjang lima kabupaten di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Rabu (23/10/2024). Menurut data terbaru dari Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Provinsi Kalteng, terdapat lima kabupaten di Kalteng yang dilanda banjir, yakni Murung Raya, Barito Utara, Barito Selatan, Kapuas, dan Pulang Pisau.
Kabupaten Murung Raya sudah delapan hari terjadi banjir, yakni dari 15 Oktober 2024 sampai dengan 22 Oktober 2024.
Tinggi muka air tertinggi tercatat 9,60 meter dengan wilayah terdampak adalah 7 Kecamatan dan 50 Kelurahan/Desa.
Banjir di Kecamatan Laung Tuhup terjadi di 10 desa/kelurahan; Kecamatan Seribu Riam dua desa; Kecamatan Permata Intan tujuh desa; Kecamatan Sumber Barito sembilan desa; Kecamatan Sumber Barito sembilan desa; Kecamatan Murung 15 desa; Kecamatan Barito Tuhup Raya tiga desa, dan; Kecamatan Uut Murung empat desa.
Murung Raya menjadi wilayah dengan banjir terparah yang berdampak bagi 12.103 kepala keluarga. Banjir juga merendam 10.787 rumah warga.
Perincian daerah yang terdampak banjir di Kalteng Banjir di Kabupaten Pulang Pisau sudah terjadi sejak enam hari lalu, terhitung sejak 18 Oktober.
Wilayah terdampak banjir adalah Kecamatan Banama Tingang dengan desa terdampak ada dua, yakni Desa Hanua dan Pahawan. Warga terdampak berjumlah 60 KK atau 120 Jiwa, fasilitas umum dua unit, dan bangunan rumah terendam berjumlah 60 unit.
Di Kabupaten Barito Utara, banjir menerjang enam kecamatan dengan 40 desa/kelurahan sejak empat hari terakhir. Banjir terjadi pada enam desa/kelurahan di Kecamatan Teweh Tengah, empat desa/kelurahan di Kecamatan Teweh Selatan, empat desa/kelurahan di Kecamatan Teweh Baru, 10 desa/kelurahan di Kecamatan Montalat, 11 desa/kelurahan di Kecamatan Lahei Barat, dan lima desa/kelurahan di Kecamatan Lahei.
Banjir di Barito Utara berdampak bagi 13.548 kepala keluarga dengan bangunan rumah terendam sebanyak 8.495 unit.
Banjir juga terjadi di Kabupaten Kapuas sejak tiga hari yang lalu. Dengan wilayah kecamatan terdampak ada tiga dan 17 desa/kelurahan. Ketiga Kecamatan itu, pertama adalah Pasak Talawang dengan jumah desa terdampak 10 desa/kelurahan.
Kedua di Kecamatan Timpah dengan lima desa/kelurahan, lalu di Kecamatan Kapuas Tengah dengan dua desa terdampak.
Kepada Bergelora.com di Palangkaraya dilaporkan, banjir di Kapuas berdampak bagi 4.681 kepala keluarga dengan 2.145 bangunan rumah terdampak.
Selanjutnya adalah Barito Selatan. Banjir melanda tiga kecamatan. Di Kecamatan Dusun Selatan, banjir menerjang enam desa/kelurahan, Kecamatan Dusun Utara enam desa/kelurahan, dan Kecamatan Dusun Hilir satu desa.
Tidak dibeberkan jumlah kepala keluarga dan bangunan rumah terdampak dari banjir di daerah ini, namun terdapat 14 unit fasilitas umum yang terdampak Total jumlah Kabupaten/Kota di Kalteng yang terdampak banjir untuk sementara ada lima daerah, 20 Kecamatan, 122 Kelurahan/Desa, 29.021 KK atau 88.786 Jiwa, dengan jumlah Pengungsi 25 KK/323 Jiwa, Fasilitas Umum Terdampak 383 unit, Bangunan Rumah Terdampak 20.700 unit.
Sebelumnya, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Kalteng, Alpius Patanan mengatakan, banjir berpotensi semakin tinggi seiring dengan meningkatnya curah hujan. Wilayah terdampak banjir di Kalteng juga bisa semakin bertambah.
“Biasanya kalau sudah banjir di Murung Raya, banjirnya bertambah ke Barito Selatan kemudian di daerah-daerah sekitarnya,” sebut Alpius, Senin (21/10/2024). (Mastari)