AKIBAT JADI ANTEK AS…! Gazprom JAKARTA- Pipa gas Nord Stream 1 diresmikan lebih dari satu dekade yang lalu. Gazprom menhentikan pasokan gas ke Eropa tanpa batas waktu menyusul kerusakan instalasi.
Mantan Kepala Eksekutif Asosiasi Perdagangan Energi Inggris Angela Knight mengatakan, keputusan Presiden Rusia Vladimir Putin (lewat Gazprom) menutup pipa gas Nord Stream 1 telah membuat Inggris dan Eropa panik.
Knight mengatakan hal itu pada wawancara Times Radio, yang dikutip Sputniknews, Minggu (4/9/2022). Ia menggambarkan keputusan itu upaya Presiden Rusia melawan sanksi dan memulai perang ekonomi melawan negara-negara barat.
“Dia sebenarnya memainkan perang ekonomi sangat baik. Dia memainkan perang psikologis dengan sangat baik. Kami telah panik sebagai negara, Eropa juga panik, dan itu tidak mengejutkan dan saya tidak mengkritiknya,” kata Knight.
AS dan Uni Eropa telah berulang kali menuduh Rusia menggunakan energi sebagai senjata, dan mengerahkannya melawan barat sebagai bagian perang hibrida atas Ukraina. Tuduhan ini ditolak keras Moskow.
Mantan CEO Energi Inggris juga menuduh pemerintah (Inggris) melakukan kebijakan energi yang salah, yang telah mengakibatkan banyak ketergantungan dari negara-negara eksternal, dan mereka tidak terlalu ramah.
Berbicara tentang kejutan yang sangat buruk yang dialami orang Inggris, Knight memperingatkan melewati musim dingin ini akan menjadi tugas yang sulit dan mahal.
“Ada kemampuan besar untuk mengatur ulang banyak strategi dan kebijakan kami dan melakukannya dengan cepat sehingga kami mendapatkan kembali kecukupan itu, dan itu akan membantu tidak hanya dalam jangka pendek tetapi sebenarnya dalam menengah dan juga jangka panjang,” katanya.
Pernyataan Knight muncul setelah raksasa gas Rusia Gazprom mengumumkan pada Jumat mereka telah menerima peringatan dari pengawas teknis negara itu Rostekhnadzor tentang kerusakan satu-satunya mesin yang tersisa untuk pipa Nord Stream.
Fasilitas tersebut telah ditutup tanpa batas waktu sampai masalah diselesaikan. “Sampai masalah mengenai pengoperasian peralatan dihilangkan, pengangkutan gas melalui pipa gas Nord Stream telah dihentikan sepenuhnya,” kata Gazprom.
Menurut Gazprom, kebocoran oli terdeteksi selama pekerjaan pemeliharaan di stasiun kompresor Portovaya, yang dilakukan bersama dengan perwakilan perusahaan Siemens.
Akhir bulan lalu, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menekankan sanksi anti-Rusia Barat telah menyebabkan penangguhan operasi Nord Stream.
Dia menggarisbawahi Moskow dan Gazprom telah berkomitmen dan tetap berkomitmen pada kewajiban dan kontrak mereka.
Tetapi mereka tidak dapat memenuhinya saat ini karena pembatasan dan sanksi yang diberlakukan oleh UE, Inggris, dan oleh negara lain.
Nord Stream, yang saat ini merupakan satu-satunya rute utama yang tersisa untuk pengiriman gas Rusia ke Eropa Barat, mengalami penurunan secara dramatis musim panas ini setelah otoritas Kanada menunda pengiriman turbin Siemens yang diperlukan untuk operasinya.
Dalam perkembangan terpisah minggu ini, sebuah survei yang dilakukan oleh kelompok lobi MakeUK memperingatkan tagihan energi Inggris yang melonjak dapat mengakibatkan penutupan setidaknya 60 persen pabrik (industri) di negara itu.
“Krisis saat ini membuat bisnis menghadapi pilihan yang sulit, memotong produksi atau menutup toko sama sekali jika bantuan tidak segera datang,” survei itu menyebutkan.
Sebanyak 13 persen pabrik sekarang telah mengurangi jam operasi atau menghindari periode puncak, sementara 7 persen lain menghentikan produksi untuk waktu yang lebih lama.
Chief Executive Officer MakeUK Stephen Phipson mengatakan kepada kantor berita Bloomberg tindakan darurat diperlukan pemerintah (Inggris) yang baru. Inggris kini sudah tertinggal dari pesaing globalnya.
Ini mengikuti regulator energi Inggris Ofgem mengumumkan keputusan minggu lalu untuk meningkatkan batas harga energi sebesar 80 persen, menjadi 3.549 pound per tahun, mulai 1 Oktober karena melonjaknya harga energi global.
Langkah ini didahului Telegraph yang melaporkan pemerintah Inggris (berikutnya) sedang mempertimbangkan skema hibah gaya COVID untuk usaha kecil.
Perdana Menteri Inggris berikutnya, antara Menteri Luar Negeri Liz Truss atau mantan Kanselir Rishi Sunak bertarung dan hasilnya diumumkan 5 September.
Setelah Rusia meluncurkan operasi militer khusus di Ukraina pada 24 Februari 2022, dan AS dan sekutunya menjatuhkan beberapa paket sanksi di Moskow, situasi energi di Eropa semakin memburuk, dengan inflasi di Inggris mencapai titik tertinggi sejak Maret 1982.
Meningkatnya biaya hidup telah menyingkirkan jutaan rumah tangga di Inggris, mendorong puluhan ribu pekerja kereta api dan pos untuk melakukan pemogokan.
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, sebuah studi yang dilakukan bulan lalu oleh University of York menunjukkan setidaknya 45 juta orang Inggris mungkin berada dalam cengkeraman kemiskinan bahan bakar pada Januari 2023 karena kenaikan harga energi yang menjulang. (Calvin G. Eben-Haezer)