Sabtu, 5 Oktober 2024

AMAN GAK NIH..? Menkes Luncurkan Portal SatuDNA, Bank Data Kesehatan Berbasis Genomik

JAKARTA -Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meluncurkan portal SatuDNA sebagai lanjutan dari program Biomedical and Genome Science Initiative (BGSi), yang tahun ini memasuki tahun kedua.

Dalam keterangan resminya, Menkes menyebutkan, penerapan teknologi genomik dalam bidang kesehatan akan sangat bermanfaat sebagai basis data kesehatan di Indonesia.

“Jadi, ke depannya. dari 280 juta penduduk, Indonesia akan memiliki data demografi, klinis, dan genomik yang memberikan berbagai peluang dan bermanfaat dalam analisis big data,” kata Budi pada acara yang bertajuk “Future Directions in Genomics: Setting the Agenda for the Next Decade” yang diadakan di Jakarta, Kamis (12/9/2024).

Menkes menjelaskan, selama dua tahun program BGSi berlangsung, BGSi telah mengumpulkan sekitar 9.000 data klinis, dengan sekitar 6.000 data yang telah melalui tahap penghitungan genome sequence, dan sekitar 4.500 data telah dianalisis.

Budi menargetkan, sudah ada 10.000 data genomik yang terkumpul hingga akhir tahun ini, dan 100.000 data genomik dalam waktu lima tahun mendatang.

Menurut Menkes, informasi genomik yang terdapat pada setiap individu di Indonesia akan sangat berguna dalam membantu ketepatan diagnosis dan pengobatan di masa depan.

“Urutan genom orang kita, datanya kita analisa, sehingga kita nanti bisa menggunakan informasi ini sebagai mekanisme untuk diagnostik dan pemeriksaan atau terapeutik dan pengobatan. Di bidang kesehatan, tugas kita kan dua, memeriksa dan mengobati, atau istilahnya diagnostik dan terapeutik,” katanya.

Menkes menambahkan, ada 3 infrastruktur penting pendukung platform teknologi genomik. Infrastruktur ketiga tersebut meliputi bio bank atau tempat untuk mengumpulkan dan menyimpan sampel genom, kapasitas atau kapasitas bio sequence untuk melakukan penghitungan dan pengolahan data genomik, dan bioinformatik yang merujuk pada hasil analisa data genomik.

“Jadi ada bio bank, bio sequence, dan bioinformatic. Tapi, ini infrastruktur baru, dan yang penting juga peneliti-nya,” kata Menkes Budi melanjutkan.

Mengenai pusat penelitian program genomik ini, program penelitian BGSi dijalankan oleh 10 rumah sakit vertikal yang fokus pada sepuluh penyakit utama. Ini terdiri dari kanker, penyakit metabolik, infeksi, neurodegeneratif, kardiovaskular, kesehatan usia, kecantikan dan kebugaran, kesehatan mental, kesehatan ibu dan anak, hingga penyakit langka.

Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, Direktur Jenderal Farmasi dan Alat Kesehatan Rizka Andalucia menyatakan, salah satu pemanfaatan data genomik dalam bidang kesehatan adalah menentukan jenis obat yang paling cocok untuk individu tertentu.

Menurut Rizka, data genomik dapat membantu mengetahui apakah seseorang memiliki resistensi terhadap jenis obat tertentu, sehingga dokter dapat meresepkan obat yang lebih presisi atau tepat.

Farmakogenomik itu untuk melihat kesesuaian gen dan jenis obat. Karena tidak semua obat itu cocok untuk orang Indonesia atau bahkan spesifik ada individu yang resisten terhadap obat tertentu. Nanti bisa diakses di aplikasi SatuDNA,” ujar Dirjen Rizka memberi contoh.

Untuk dapat menjadi partisipan SatuDNA, masyarakat dapat mengakses layanan pemeriksaan farmakogenomik secara gratis guna mengetahui informasi kesesuaian pengobatan berdasarkan DNA mereka. Program dan layanan ini terbuka untuk seluruh masyarakat Indonesia, baik pasien dengan kondisi tertentu maupun individu yang sehat.

Pendaftaran dapat dilakukan melalui fitur SatuDNA di SATUSEHAT Mobile dengan akun yang telah terverifikasi. Calon partisipan akan diminta mengisi informasi identitas dan menjawab pertanyaan diagnostik umum, memilih skrining penyakit, serta mengunggah dokumen pendukung. Data tersebut akan diverifikasi untuk memastikan kesesuaian dengan kriteria rekrutmen program BGSi.

Jika sesuai dengan kriteria, partisipan dapat menjadwalkan waktu dan lokasi pengambilan sampel darah secara mandiri untuk dilakukan analisis genetik di rumah sakit jejaring Hub BGSi.

Selanjutnya, hasil dan laporan akan dapat diakses secara digital oleh partisipan melalui SATUSEHAT Mobile. (Calvin G. Eben-Haezer)

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,100PelangganBerlangganan

Terbaru