Minggu, 2 April 2023

Andi Arief: Piramida Gunung Padang Untuk Kemakmuran Indonesia!

JAKARTA- Temuan-temuan dari hasil penggalian situs Gunung Padang, Cianjur, Jawa Barat yang akan diumumkan 20 September 2014 yang akan datang diabdikan bukan hanya untuk kemakmuran bangsa dan rakyat Indonesia, tetapi untuk kemajuan peradaban umat manusia di dunia. Hal ini ditegaskan  oleh Staff Khusus Presiden, Andi Arief yang menjadi inisiator penelitian situs Gunung Padang kepada Bergelora.com di Jakarta, Rabu (17/9).

“Terus terang para peneliti sudah melapor ke Presiden bahwa memang hasil riset Gunung Padang bukan hanya mengubah sejarah tetapi juga berpotensi membawa kemakmuran bangsa ini seperti diamanatkan pasal 33 UUD 1945,” tegasnya.

Ia menyesali sikap beberapa pihak intelektual yang masih mengganggu untuk menggagalkan riset Gunung Padang yang masih terus berjalan sampai saat ini.

“Saya berharap semua yang telah membuat ulah, fitnah dan menggagalkan riset ini untuk mengubah perilaku dan tindakan yang bertentangan dengan sikap intelektual. Penuntasan riset tetap berjalan. Ini sekaligus mempertegas ketulusan TNI dalam membantu riset dan menjaga situs itu. TNI bukanlah seperti 200 orang pasukan Raffles yang merusak Borobudur, atau seperti pasukan Napoleon yang mengobrak- abrik Piramida Giza,” jelasnya.

Mantan Ketua Umum Partai Rakyat Demokratik(PRD) ini menegaskan bahwa rakyat pemerintah dan TNI akan bekerjasama sekuat tenaga menjaga Gunung Padang untuk kepentingan bangsa Indonesia dan umat manusia.

“Kita dan TNI akan terus bekerja sama dan menjaga mati-matian Piramida Gunung Padang. Saya pernah ditawari 5 juta US dollar agar pihak asing bisa terlibat dalam riset ini, namun saya dengan tegas menolak. Namun mereka tetap berupaya merebut wilayah dan objek riset. Jangan ada lagi pasukan Raffles atau Napoleon yang menguasai, merusak dan mengambil semua peninggalan peradaban umat manusia yang sangat berharga,” tegasnya.

Andi Arief belum mau menyampaikan apa saja temuan-temuan penting yang sudah terkumpulkan dari riset gunung padang selama ini.

“Yang pasti ini akan merubah posisi Indonesia dimata dunia menjadi sangat menentukan,” tegasnya.

Propaganda Hitam

Kehadiran TNI AD dan Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM) Gunung Padang yang sudah mendekati target utama di situs gunung Padang, dalam 4 hari ini diganggu oleh beberapa arkeolog dan geolog senior dengan membuat  fitnah di media, social media dan forum-forum rapat. Diisukan riset ini dibantu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebesar Rp 23 milyar. Disebutkan juga TNI merusak  situs dan akan menyebabkan  bencana arkeologi.

Andi Arief menjelaskan bahwa baru saja pertemuan antara Direktur Cagar Budaya, Kementerian Pendidiakn dan Kebudayaan, Hary Widianto, Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM) Gunung Padang, Danny Hilman Natawidjaja, Ali Akbar dan Komandan Kodim Cianjur berkesimpulan pihak yang menghambat riset Gunung Padang telah melakukan propaganda hitam dan kebohongan intelektual.

“Direktur Cagar Budaya, Hary Widianto melihat sendiri hasilnya di lokasi situs dan  memuji metode trenching Pak Danny Hilman Natawidjaja yang dibantu TNI. Kedapannya justru  bisa menjadi metode arkeologi yang termaju, sistematis, terukur, berdasarkan pemindaian dan tidak ada satu buktipun merusak situs. Kerja keras TNI AD dihargai dan sangat membantu,” ujarnya.

Menurut Andi Arieg, para ilmuwan yang menantang riset Gunung Padang saat ini mulai gelisah tidurnya gara-gara ada temuan yang membuktikan aktifitas manusia di ke dalam 11 meter bawah permukaan situs gunung Padang.

“Kalau di Jepang budayanya adalah bnuh diri, maka kalau di Indonesia tak perlu terjadi. Cukup bunuh sikap meremehkan orang lain. Ada 33 ilmuwan yang terganggu dengan temuan coin berumur 5.300 tahun. Ilmuawan yang teridir dari profesor, doktor, pejabat arkenas, badan geologi, mahaguru arkeologi Mundarjito, Ketua Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia Junus Satrio,–semua terguncang dengan temuan coin itu,” ujarnya.

Menurutnya, kekuatiran banyak orang  soal temuan Piramida Nusantara Gunung Padang ini beralasan. Junus Satrio yang menggagas petisi menolak riset tahun 2013 dan Lutfie Yondri yang saat ini sedang mengambil program doktor tentang Gunung Padang semalam mengutus pegawai Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) bernama Zakaria ke lokasi gunung padang.

“Di depan Danramil, Zakaria memberi ancaman kalau SBY lengser maka Pak Danny Hilman akan dijerat dan dibuikan. Hal ini sudah persoalan serius. Segala upaya dilakukan oleh mereka untuk menghentikan riset ini. Dibanyak negara peneliti banyak yang dibunuh karena temuannya. Kami mengkhawatirkan keselamatan peneliti. Tapi TTRM tak akan mundur, dan tak akan meladeni. Warga masyarakat sekitar Gunung Padang akan bersama-sama menjaga keselamatan peneliti,” ujarnya.

Saat ini trenching geologi dilakukan DR Danny Hilman yang dibantu oleh TNI AD dalam riset Piramida Nusantara Gunung Padang ini memang menggunakan metode yang lebih modern, sehingga bagi sebagian kalangan arkeologi sulit diterima.

“Mudah-mudahan Direktur cagar budaya bisa mengatasi manuver politik para arkeolog yang sejak awal anti penelitian Gunung Padang. Memang, temuan ini apa boleh buat telah mengkoreksi kesalahan beberapa arkeolog yang sejak tahun 1979 melakukan riset di sana. Hal itu biasa, dalam perkembangan ilmu pengetahuan,” jelasnya. (Web Warouw)

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

342FansSuka
1,593PengikutMengikuti
1,100PelangganBerlangganan

Terbaru