Rabu, 21 Mei 2025

APA MASALAHNYA..! CSIS Kritik Terobosan Kebijakan Pemerintah, TNI Urus Pangan-Danantara

JAKARTA- Center for Strategic and International Studies ( CSIS ) menyinggung pejabat Pemerintah Indonesia dengan agresif membuat terobosan yang justru menjadi biang kerok salah kebijakan .

“Saya melihat bahwa salah satu permasalahan dalam kebijakan di Indonesia adalah terlalu banyak inovatif. Terlalu sering kita senang mencoba menemukan resep baru,” kata Direktur Eksekutif CSIS Yose Rizal Damuri dalam Diskusi Universitas Paramadina secara virtual, dikutip Bergelora.com di Jakarta, Rabu (30/4).

Padahal, Rizal menilai permasalahan yang muncul sudah dihadapi Indonesia sejak 20 tahun-25 tahun lamanya. Ia menegaskan seharusnya pemerintah memakai resep yang sudah teruji melewati krisis, bukan terobsesi dengan pelanggaran.

Ia mengkritik terobosan pemerintah dalam Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Apalagi, salah satu niatnya menstabilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melalui peran penyedia likuiditas yang diukur salah kaprah.

Contoh lainnya adalah keterlibatan TNI dalam urusan pangan dan masalah sipil lainnya. Rizal melihat pemerintah sekarang memaksa memasukkan militer ke berbagai tempat.

“Keterlibatan militer menganggap bahwa ini merupakan satu terobosan yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi karena diharapkan militer bisa masuk ke berbagai tempat. Tapi kita lupa bahwa militer juga sebenarnya terbatas sekali, hanya ada sekitar 500 ribu orang tenaga militer kita,” jelas Rizal.

“Sementara, kita ingin membuka lahan seluas 4 juta hektar dan di sana militer diharapkan ikut berpartisipasi untuk membangun ketahanan pangan. Kita bisa melihat ada ketidakcocokan antara lahan yang ingin dibuka (dan) ditanami dengan jumlah militer yang ada. Walaupun semua militer yang ada kita kerahkan ke sana untuk membangun food estate, itu gak cukup juga jumlahnya,” imbuhnya.

Lagi pula, Rizal tekanan bukan tugas militer mengurus pangan. Ia menegaskan TNI memiliki peran yang lebih penting dalam menjaga pertahanan nasional, terutama dengan ancaman krisis global saat ini.

Padahal, kita seharusnya tetap saja dengan berbagai resep-resep yang memang sudah baku. Memang kelihatannya tidak menjanjikan sesuatu hal yang wah, yang bisa dipropagandakan oleh para buzzer, tapi sebenarnya itu yang seharusnya kita lakukan secara konsisten,” tutupnya.

Gerak militer memang tampak meluas di ranah sipil. Bahkan, baru-baru ini menyasar ruang akademik dengan berbagai peristiwa viral masuknya TNI ke kampus.

Fenomena ini marak usai DPR RI mengesahkan RUU TNI menjadi undang-undang. Salah satu kejadian masuknya TNI ke kampus ada di UIN Semarang.

Ada juga polemik Kodam IX/Udayana yang meneken kerja sama dengan Universitas Udayana. Isinya meliputi pemberian kuliah umum dari tokoh TNI tentang kebangsaan sampai pelatihan bela negara yang bersifat non-militeristik.

Teranyar, Dandim 0508/Depok Kolonel Inf Iman Widhiarto mendatangi Universitas Indonesia (UI) pada Kamis (16/4) lalu. (Web Warouw)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru