Minggu, 20 Juli 2025

AS MASIH BUNGKAM..! Serangan Presisi Misil Iskander Rusia Hancurkan Sistem Rudal Patriot AS di Ukraina 

JAKARTA – Rusia telah melancarkan serangan presisi dengan rudal balistik Iskander-M, yang mereka klaim telah menghancurkan sistem pertahanan rudal canggih Patriot Amerika Serikat (AS) yang dioperasikan Ukraina. Klaim ini muncul ketika Moskow dan Kyiv sedang berupaya untuk berunding untuk mengakhiri perang.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan serangan tersebut berlangsung pada Kamis (22/5/2025), menargetkan wilayah sekitar permukiman Ordzhonikidze di oblast Dnipropetrovsk, salah satu kawasan industri dan militer strategis Ukraina.

Video ledakan besar telah disiarkan di kanal Telegram resmi militer Rusia, menunjukkan kobaran api dan ledakan sekunder yang disebut sebagai bukti kehancuran total sistem rudal Patriot di lokasi tersebut.

Menurut Moskow, komponen utama sistem Patriot—termasuk radar AN/MPQ-65, kabin kendali, dan dua peluncur—dihancurkan sepenuhnya.

Namun hingga kini, belum ada konfirmasi independen dari Ukraina maupun pihak Barat terkait ungkapan Rusia itu.

Rudal balistik Iskander-M adalah senjata strategis jarak pendek dengan kecepatan lebih dari 7.500 km/jam.

Dirancang untuk menghindari intersepsi dengan lintasan terbang rendah dan manuver terminal, Iskander mampu menghantam sasaran dengan akurasi tinggi, antara 5 hingga 30 meter dari target. Sementara itu, sistem Patriot—andalan pertahanan udara AS sejak era Perang Teluk—dikenal sebagai pelindung efektif terhadap rudal balistik dan pesawat musuh.

Dengan radar canggih AN/MPQ-65 dan peluru kendali PAC-3, sistem ini mampu melacak dan menembak hingga puluhan sasaran secara simultan. Namun, meski memiliki teknologi mutakhir, sistem pertahanan rudal Patriot tetap rentan.

Radar yang harus aktif untuk mendeteksi ancaman justru menjadi titik lemah karena dapat dilacak oleh drone atau sistem peperangan elektronik Rusia seperti Krasukha-4.

Jika lokasi terdeteksi, Patriot yang cenderung statis menjadi sasaran empuk rudal cepat seperti Iskander. Jika klaim Rusia benar, maka ini merupakan pukulan telak bagi jaringan pertahanan udara Ukraina, yang sangat bergantung pada bantuan Barat.

Patriot bukan hanya alat militer—ia adalah simbol dari komitmen Barat dalam membantu Ukraina bertahan dari gempuran Rusia. Satu unit sistem Patriot bernilai sekitar USD1 miliar, dan Ukraina diperkirakan hanya memiliki beberapa unit.

Kehilangan bahkan satu baterai saja bisa membuka celah besar dalam pertahanan udara mereka, terutama untuk melindungi infrastruktur vital dari serangan rudal dan bom luncur Rusia seperti FAB-500. Di sisi lain, keberhasilan ini dapat dimanfaatkan Rusia sebagai alat propaganda untuk menunjukkan keunggulan teknologi mereka dan menggoyang kepercayaan publik terhadap efektivitas dukungan militer Barat.

Meskipun video ledakan malam yang dirilis Rusia terlihat dramatis, para analis militer mengingatkan bahwa gambar tersebut tidak dapat memastikan kehancuran total sistem Patriot. Biasanya, satu baterai Patriot memiliki elemen yang tersebar di area luas untuk menghindari kehancuran menyeluruh akibat satu serangan.

“Video hanya menunjukkan satu ledakan utama. Tanpa akses ke lokasi atau laporan dari Ukraina, klaim ini masih perlu dikaji lebih lanjut,” tulis lembaga think tank Institute for the Study of War, yang dikutip Bulgarian Military, Jumat (23/5/2025).

Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, dalam perang yang sarat dengan disinformasi dan narasi politik, setiap klaim keberhasilan militer harus ditanggapi dengan hati-hati. Namun jika serangan Rusia kali ini benar-benar berhasil, maka itu menunjukkan bahwa bahkan teknologi Barat yang paling canggih sekalipun tidak kebal terhadap taktik dan teknologi Moskow yang terus berkembang. (Web Warouw)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru