PALU- Dalam Kejuaraan Turnamen Panjat DindingĀ NasionalĀ TPDN Ke-IV yang diselenggarakan oleh Universitas Makassar sejak tanggal 25-29 Oktober 2016 yang bertempat di Wall Climbing Sintalaras Kampus UNM Gunung sari Makassar Sulawesi Selatan ini para atlit yang berasal dari Sulawesi Tengah tidak mau ketinggalan untuk meraih prestasi dalam kejuaraan dengan total bonus 32 juta ini. Event Kejuaraan tingkat Nasional di Universitas MakassarĀ ini dilaksanakan bertujuan untuk terus mengembangkan dan mengasah potensi bagi anak muda dan remaja untuk meraih prestasi di cabang olahraga panjat tebing .
Pada kejuaraan TPDN ke IV kali ini mempertandingkan dua Kategori Lead dan Speed Classic. Pada ketegori Lead dibuka untuk kelas Usia17 tahun Putra/putri, kelas Umum Putra/Putri (Non Atlit) dan Kelas Umum Putra/Putri, sementara pada kategoriĀ Spead Classic dibuka kelas umum Putra/putri.
Dan kali ini para atlit yang berasal dari Sulawesi Tengah dalam mengikuti kejuaraan Panjat Tebing di Makassar ini berasal dari beberapa Pengcab Federasi Panjat Tebing IndonesiaĀ Sulteng dan ada yang berasal dari Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA) sertaĀ KPA (Kelompok Pecinta Alam) dari Kabupaten yang ada di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah, antara lain FPTI Kab. Donggala 3 Oranf, FPTI Kab. Sigi (Abd. Rahman), FPTI Kab. Banggai (Fernando Kekung), FPTI Kab. Tojo Una-Una (randy) dan KPAĀ SPAT Kab Toli-Toli (Aphet) dan Ichsan dari Mapaga STIP YPP Kab. Toli-Toli.
Pada Kategori Lead Umur 17 tahun Putra diikuti oleh 42 orang peserta pada babak kualifikasi dimana atlit dari Pengcab Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kab. Donggala yang menurunkan 3 orang atlitnya dan ketiganya lolos ke babak semifinal yang menyisahkan 29 orang peserta. Di babak semifinal ketiganya kembali lolos ke babak final dengan menempati posisi ke dua, ke tiga dan keempat.Ā Dan dihasil babakĀ final sangat menggembirakan karena ketiga atlit yang masih duduk di sekolah menengah atas ini dapat menyodok dan meraih kemenangan. Hasil babak final kategori Lead Umur 17 tahun adalah ranking pertama Ivan Alana, RankingĀ ke dua Indra Dwi Chandra dan Ranking ke tiga diraih Nanda dan ketiganya merupakan utusan dari FPTI Kab. Donggala Sulawesi Tengah. Sementara Ranking 4 dan ranking 5 diraih atlit dari FPTI Pangkep Sulawesi Selatan.
Manager FPTI Kab. Donggala Syaifulah yang dihubungi Bergelora.com melalui ponselnya menyampaikan bahwa ketiga atlit yang masih remaja ini sangat bersemangat sehingga mampu bersaing dengan atlit-atlit tuan rumah. Pada babak kualifikasi sudah terlihat jelas mereka bertiga mampu lolos dengan menempat 10 besar dari 42 peserta. Meskipun belum mampu menempati posisi teratas, hal ini justru memacu semangat mereka apalagi event ini merupakan kali pertama bagi ketiganya bertanding di luar daerah provinsi Sulawesi Tengah. dan Hasilnya ketiganya dapat meraih kemenangan dengan sapu bersih. āini adalah hasil dari latihan yang intensif yang mereka jalani selama ini, selain itu keberhasilan ini juga tidak terlepas dari beruntunnya atau seringnya dilaksanakan event-event yang dilaksanakan oleh teman-teman para pecinta cabang olahraga panjat tebing yang ada di Sulawesi Tengah baik yang dilaksanakan oleh Komunitas dan kelompok pecinta alam, Club Panjat Tebing, Mahasiswa Pecinta Alam juga Pencab FPTI yang ada di wilayah Sulawesi Tengahā. ujarnya.
Kami juga tentunta sangat berterimakasih kepada pihak Pemerintah daerah dan KONI Kab. Donggala yang mensupportĀ adik-adik atlit ini. Dan kedepannya kami sangat berharap agar cabang olahraga panjat tebing mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah baik Kabupaten terlebih Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tengah. Karena saat iniada begitu banyak anak-anak kita yang begitu rajin dan gigih berlatih diberbagai fasilitasi yang ada baik yang dimiliki oleh Club, KPA ataupun MAPALA yang ada di Sulteng. Sehingga penting kiranya ada fasilitasi yang lebih memadai dan dilaksanakannya event-event kejuaraan baik untuk tingkat lokal maupun berskala Nasional. Harap Syaifulah.
Sementara pada Kategori Lead untuk Kelas Umum Putra yang pesertanya berjumlah 33 orang ini, Atlit atas nama Abd. Rahman yang berasal dari FPTI Kab. Sigi Sulawesi Tengah dapat meraih ranking pertama dan mampu mengalahkan atlit senior Irfandi wijayaĀ asal LTC Makassar yang berada di posisi kedua dan yang meraih posisi ke tiga atas nama Muhajir dari Karpala Pegadaian Makassar. Untuk diketahui bahwa Abd. Rahman merupakan salasatu atlit dalam kontingen Sulawesi Tengah untuk Cabang Olahraga Panjat Tebing yang turut bertandingĀ pada perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) di Jawa Barat belum lama ini.
Pada kategori Speed classic atlit atas nama Ahmad Albar Muntu alias Aphet dari Kelompok Pecinta Alam SPAT Kab. Toli-Toli Provinsi Sulawesi Tengah yang bertanding bersama 30 orang atlit lainnya juga tidak ketinggalan dapat meraih ranking 3. Sementara ranking 1 diraih oleh atlit asal FPTI Jawa Timur Erwin Irianto Nasucha dan ranking 2 diraih oleh Imam Muttalib asal Kalimantan Timur.
Ditempat terpisah Dedy Gustinus salasatu pengurus Komunitas Gunung Hutan dan Panjat Tebing (KGHPT) Sulawesi Tengah yang ditemui Bergelora.com menyampaikan sangat senang dengan keberhasilan teman-teman dan adik-adik yang bertanding di kejuaraan tingkat Nasional yang dilaksanakan di Makassar Sulawesi Selatan. āSaya yakin teman-teman atlit dan para pecinta cabang Olahraga Panjat Tebing di Sulteng sangat berbangga dengan keberhasilan mereka. Kami sangat senang karena ini adalah bukti dari keseriusan adik-adik atlit dalam berlatih selama ini, dan kedepan akan semakin banyak lagi atlit muda untuk kelas spider kid dan usia 13 ā 17 tahun yang lahir dari event-event kecil yang dilaksanakan di wilayah Kota Palu, Kab. Parigi Moutong dan Kab. Sigi. Dan kalau mau dilihat dalam kurun waktu satu tahun 2016 ini sudah ada 7 (tujuh) kali event yang dilaksanakan secara beruntun diwilayah ini, meskipun bisa dikatakan hanya berupa event kecil namun dapat melahirkan atlit-atlit baru dan punya kemampuan yang semakin maju dan berkembang yang kedepannya dapat menjadi penerus pada cabang olahraga ini dan akan mengharumkan daerah sulawesi tengah untuk bersaing dengan daerah lain yang bisa dikatakan lebih maju. Ungkap Dedy yang juga atlit senior asal Kab. Sigi Provinsi Sulawesi Tengah ini. (Lia Somba)
Ā
Ā
Ā