JAKARTA- Ancaman Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen soal memboikot G20 bila Indonesia mengundang Rusia dinilai keterlaluan. Indonesia harus bersikap tegas.
“Kita negara berdaulat, tidak boleh diancam, dan jangan mau diancam,” kata pengamat pertahanan dan militer Connie Rahakundini Bakrie dalam Crosscheck Medcom.id bertajuk ‘Ancam Boikot G20, Amerika Intervensi Kedaulatan Presidensi Indonesia’ secara virtual, Minggu, 17 April 2022.
Pernyataan lengkap Connie Rahakundini:
Connie meminta pemerintah tidak membiarkan urusan politik AS dan negara Barat memengaruhi G20 Indonesia. Sebab, tujuan forum tersebut membahas ekonomi, bukan politik.
“Betul ada politik tapi terkait ekonomi politik. Misalnya sistem moneter internasional, bagaimana meninjau stabilitas keuangan, dan memecahkan masalah terkait ekonomi,” ujar dia.
Menurut Connie, konflik Rusia dan Ukraina tidak boleh dibebankan kepada Indonesia. Hal tersebut merupakan ranah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
“AS dan Eropa harus respek pada Indonesia soal Gerakan Non-Blok,” tegas dia.
Non-Blok Bukan Netralitas
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan sebelumnya Connie Rahakundini menjelaskan
bahwa keputusan mengundang Presiden Rusia Vladimir Putin dalam acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 menjadi ujian bagi Indonesia. Dalam hal ini yang diuji adalah Indonesia sebagai negara Gerakan Non Blok.
Connie menilai makna Gerakan non blok yang diserukan Presiden pertama RI, Soekarno (Bung Karno), bukan berarti posisi netral. non blok perlu bergerak mengambil sikap di antara dua kelompok yang berperang.
Connie mengatakan Bung Karno sejatinya ingin menyatakan Indonesia tak boleh menjadi pengecut dan harus mengambil posisi. Bahkan, ikut berperang demi mewujudkan perdamaian dunia.
“Ini kan menarik, selama ini kita tangkap non blok ini tidak ke sini ke sana,” terang Connie.
Hal tersebut tertuang dalam pidato Bung Karno tahun 1961 terkait Gerakan non blok. Pidato itu berbunyi:
“Jangan lah Anda salah paham, non blok bukanlah netralitas. Ini bukan sikap pura-pura alim atau munafik dari seseorang, yang menjauhkan diri dari penyakit menular.”
“Political block, bukan lah politik mencari posisi netral jika ada perang. Politik non blok bukanlah politik netral tanpa warna sendiri.”
“Menjadi non blok tidak berarti menjadi penyangga antara dua kelompok raksasa. non blok adalah pengabdian yang aktif bagi cita-cita luhur kemerdekaan yang berpegang teguh pada perdamaian, keadilan sosial, dan kebebasan untuk menjadi merdeka.”
Jokowi Undang Putin
Sementara itu Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyampaikan undangan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin untuk hadir di KTT G20 Bali. Pihak Rusia juga mengapresiasi peran Indonesia yang menjadi penyeimbang.
Duta Besar Rusia Lyudmila Vorobieva menyatakan Presiden Putin sudah membuat “keputusan tahap awal” bahwa ia berniat untuk hadir, meski keputusan masih bisa berubah. Pertemuan puncak G20 masih akan digelar sekitar setengah tahun lagi
“Undangan dari Presiden Jokowi telah dikirimkan,” ujar Duta Besar Rusia Lyudmila Vorobieva kepada pers, Kamis (14/4/2022).
“Sebagai duta besar, saya sangat berharap presiden kami akan mengunjungi Indonesia dan menghadiri G20,” jelasnya.
Pihak Rusia juga tidak ambil pusing terhadap retorika Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen bahwa negaranya tak akan mengirim delegasi jika Rusia tidak mau datang. Dubes Lyudmila setuju bahwa langkah AS adalah bentuk “bullying” dan “pemerasan”.
“Kamu bisa menggunakan istilah-istilah tersebut, tetapi kami mengapresiasi posisi pemerintah Indonesia yang sangat tepat fokus kepada agenda ekonomi,” ucap Dubes Lyudmila.
AS Ogah Hadir
Sebelumnya, Janet Yellen mengaku ogah hadir di forum ekonomi pada 20 April 2022 yang mengundang para menteri keuangan dan gubernur bank sentral.
Pertemuan G20 pada 20 April bertajuk Pertemuan Para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral. Apabila ancaman Janet Yellen terwujud, maka pertemuan itu berpotensi tidak dihadiri oleh gubernur Bank Sentral AS alias the Federal Reserve (the Fed).
Sebelumnya dilaporkan, pihak Kemlu RI telah mengetahui bahwa penolakan AS ini adalah terkait sesi pertemuan menteri keuangan negara anggota G20, bukan secara keseluruhan.
“Pernyataan tersebut sudah diklarifikasi Jubir Menteri Keuangan AS bahwa yang dimaksudkan adalah di track keuangan,” ujar juru bicara Kemlu Teuku Faizasyah kepada pers, Jumat 8 April lalu.
Dalam kesempatan tersebut, Teuku Faizasyah juga menyampaikan harapan agar aksi boikot seperti diungkapkan Menteri Yellen tak berbuntut panjang hingga ke perhelatan inti G20 Indonesia yang digelar akhir tahun ini. (Web Warouw)