Senin, 10 Februari 2025

BBM Naik, Buruh Mulai Gelorakan Perlawanan

JAKARTA- Kenaikan Bahan Bakar Minyak sebesar Rp 2.000 juga mulai menggelorakan perlawanan. Hal ini disebabkan naiknya harga-harga kebutuhan pokok yang sudah jauh tak terjangkau oleh kemampuan keluarga buruh sebagai akibat dari kenaikan harga BBM. Penegasan ini disampaikan oleh Ketua Umum Federasi Serikat Buruh BUMN (FSBUMN) Bersatu Arief Poyuono kepada Bergelora.com di Jakarta, Jumat (21/11).

“Sampai Hari Ini buruh masih terus bergelora berjuang untuk menuntut kenaikan upah yang wajar sesuai dengan kenaikan harga BBM yaitu Rp 3,5 juta,” ujarnya.
Ia juga mengabarkan bahwa saat ini ribuan buruh memblokade jalan tol Cikampek di depan kawasan industri Jababeka.

“Aksi dipukuli dan motor-motor milik buruh dirusak aparat keamanan. Belasan buruh ditahan di Mapolres bekasi dalam keadaan babak belur dan sore ini diangkut ke Polda Metro Jaya untuk di tahan,” jelasnya.

Untuk itu Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini menyerukan kepada kaum buruh, mahasiswa dan kaum miskin perkotaan untuk terus berjuang dan melawan sampai titik darah penghabisan.

“Kalau upah tidak naik berarti kenaikan BBM bertujuan membunuh keluarga buruh dan rakyat miskin Indonesia. Masak kita diam aja,” tegasnya.

Menurutnya perlawanan buruh, mahasiswa dan rakyat miskin terhadap kenaikan harga BBM adalah wajar dan manusiawi sehingga pemerintah seharusnya menertibkan aparat keamanan agar jangan menghalangi perjuangan buruh dan rakyat untuk menuntut kesejahteraan.

“Bagi segelintir orang kaya tidak terganggu dengan kenaikan harga BBM. Tapi pemerintah ini harus berlaku adil pada mayoritas rakyat dan buruh yang hidup semakin melarat,” tegasnya.

Ia menegaskan apabila Presiden Joko Widodo membiarkan penangkapan dan pemukulan pada demonstran terus berlangsung, maka akan menyusul api perlawanan lebih besar dan luas lagi.

“Jika kawan kawan kami tidak bebaskan pada malam ini kami besok akan datang untuk mendududuk markas polda metro jaya,” tegasnya.
Kepada prajurit TNI, Arief Poyuono menyerukan agar tidak diam terhadap kenaikan harga BBM yang terlah memperluas dan memperdalam penderitaan rakyat dalam kemiskinan.

“Hai Prajurit TNI jangan kau diam kau juga korban kebiadaban ekonomi neolib. Lindungi rakyatmu, orang tuamu kaum tani dipedesaan dan saudara-saudaramu kaum buruh dan kaum miskin kota yang sedang berjuang menuntut keadilan,” serunya. (Web Warouw)

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,110PelangganBerlangganan

Terbaru