Oleh: Bidan Eneng Iyet
Bidan Desa yang tergabung dalam Forum Bidan Desa (Forbides) PTT Kota Tasikmalaya mewakili Forbides Jawa Barat, Sabtu, (24/9) lalu mengunjungi Garut paska banjir bandang yang terjadi pada hari Selasa, 20 September 2016 lalu.
Kami hadir untuk berbagi dan menjadi bagian gerakan sosial kesehatan tanggap bencana. Adapun bantuan secara mandiri yang kami bawa, adalah titipan dari teman-teman yang kami kumpulkan hanya dalam waktu sehari, segera setelah kepulangan dari Aksi Nasional Forbides selama tiga hari berturut-turut, 20-22 September 2016 berjuang di Ibukota, Istana Negara, dan KemenPAN & RB, Jakarta.
Hasil pengumpulan yang kami peroleh berupa baju-baju layak pakai untuk dewasa dan anak-anak, susu formula, perlengkapan bayi, dan mainan anak-anak. Untuk trauma healing, seragam sekolah, dan berupa uang sebesar Rp. 3 juta rupiah yang kami belanjakan untuk keperluan mandi, pakaian dalam, alat sholat, alas tikar, dan selimut.
Kami sampai di lokasi sekitar pukul 14.30 di posko Dinas Kesehatan Garut, diterima oleh ibu Ai Neti seorang Staf Puskesmas Pembangunan. Dimana wilayah bencana itu terjadi.
Lokasi yang kami kunjungi adalah dekat dengan RSUD dr. Slamet yang pada saat kejadian, airnya sampai merendam atap rumah di sekitar daerah tersebut. Adapun lokasi yang terendam adalah panti jompo, sekolah SLB dan asrama atau perumahan tentara yang persis di bantaran sungai Cimanuk.
Kami sempatkan berbincang di sana bahwa terdapat korban 47 orang ditemukan meninggal dunia. Dan delapan orang masih dalam pencarian. Sempat tercium pula bebauan dari mayat yang belum diketemukan di area tersebut.
Setelah melihat lokasi yang hampir rata dengan tanah, kamipun kembali ke posko dan menyeraahkan bantuan tersebut di atas. Secara simbolis pada pihak puskesmas di sana yang akan mendistribusikan kepada korban yang membutuhkan.
Bantuan kami turunkan di gedung puskesmas Pembangunan guna menghindari cuaca hujan. Sehingga dapat didistribusikan dengan tepat pada masyarakat yang membutuhkan.
Atas nama Forum Bidan Desa PTT (Pusat) Indonesia Provinsi Jawa Barat, kami mengucapkan rasa keprihatinan yang mendalam serta belasungkawa yang sebesar-besarnya, atas bencana yang terjadi, banjir bandang di Garut. Kamipun memohon maaf sebesarnya, karena pada waktu kami datang dalam keadaan hujan. Sehingga kami tidak bisa melihat korban secara langsung ke pengungsian dikarenakan juga jaraknya jauh dari posko yang kami datangi.
Bidan Siaga yang berangkat ke sana merupakan anggota dan pengurus Forbides sebanyak lima orang dan satu orang Kepala Seksi KIA dari Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya yang selalu mendampingi dan mendukung perjuangan Forbides selama ini.
Solidaritas Sosial
Begitu juga sebelumnya kami berkoordinasi dengan Kepala Dinas Kesehatan tentang kegiatan kami ini, dan disambut dengan sangat baik oleh beliau.
Sebagai tenaga kesehatan, bidan desa yang selama ini sangat dekat dengan warga masyarakat, kami turut merasakan kesedihan dan tak ingin jauh dari keseharian warga masyarakat di desa-desa, apalagi dalam keadaan bencana seperti ini.
Tindakan medis dapat kami lakukan, dan solidaritas sosial menjadi semangat yang mengurat nadi dalam perjuangan Forbides kami selama ini. Apalagi ibu dan anak yang amat memerlukan perlindungan, keselamatan dan kepastian kesehatannya. Paska bencana, selama ini merupakan situasi yang harus kita perhatikan. Biasanya penyakit dapat saja silih berganti berdatangan. Maka kami menyerukan kepada seluruh masyarakat baik yang bertempat di Garut, dan daerah sekitarnya, agar tetap menjaga kewaspadaan dan meningkatkan ketahanan kita terhadap
Wabah penyakit yang biasa menyusul, paska bencana. Kamipun mengharapkan, agar pemerintah pusat dan daerah untuk terus menjaga keselamatan ibu, anak untuk memastikan hak air bersih, tindakan medis dan fasilitas kesehatan yang menjamin keberadaan korban bencana banjir bandang Garut.
Sekitar akhir tahun 2015, kamipun yang jauh dari lokasi bencana asap di Riau, turut menggalang bantuan dan mendistribusikannya melalui jejaringan wadah perjuangan Forbides yang ada di berbagai daerah.
Meskipun kami terus berjuang untuk hak kepastian kerja kami sendiri, kami tak bisa berdiam diri, ketika saudara-saudara kami, ada yang tertimpa musibah bencana seperti ini!
*Penulis adalah Ketua Forbides PTT Jawa Barat