JAKARTA- Basis militer Ukraina mendapat serangan mengejutkan dari pasukan Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF). Dengan menggunakan pesawat tanpa awak (drone), militer Rusia menyerang basis pasukan Ukraina di Oblast (Provinsi) Zaporizhzhia, Senin 18 Juli 2022.
Serangan drone militer Rusia tersebut dikonfirmasi langsung oleh Anggota Dewan Kepala Pemerintahan Sipil-Militer Zaporizhzhia, Vladimir Rogov.
Rogov menyebut, pasukan militer Rusia sebelumnya mendapat serangan bertubi di sebuah wilayah Zaporizhzhia. Setelah dianalisa dengan cepat, militer Rusia langsung mengerahkan drone KUB dan Lancet-3 dan KUB untuk membalas serangan pasukan Ukraina.
“Serangan dilakukan terhadap pasukan Presiden Vladimir Zelensky, menggunakan amunisi Lancet-3 buatan Rusia. Ini adalah langkah maju yang besar dan ini adalah drome amunisi yang terbang akurat menuju sasarannya,” ujar Rogov.
“Sebelum itu kami diteror, hanya dari sisi itu. Sekarang prajurit kami (mampu) menanggapi tantangan ini,” katanya dikutip VIVA Militer dari Kantor Berita Rusia, TASS.
Kepada Bergelora.com si Jakarta dilaporkan, drone bunuh diri KUB dan Lancet-3 jadi salah satu senjata andalan militer Rusia, dalam perang di Ukraina yang berlangsung sejak 24 Februari 2022.
Khusus untuk drone KUB, drone ini memiliki daya tahan terbang selama 30 menit dengan kecepatan maksimal 130 kilometer per jam. Tak hanya itu, drone KUB juga dipersenjatai dengan hulu ledak 3 kilogram.
Sementara itu, drone Lancet-3 tak hanya mampu menghancurkan sasaran sejauh 40 kilometer. Drone ini juga dilengkapi dengan saluran komunikasi untuk mengirimkan gambar, dan dipastikan bisa mengonfirmasi kehancuran sasaran. (Web Warouw)