JAKARTA- Pelayanan kesehatan bagi para pensiunan atau purnawirawan TNI dan Polri sungguh sangat memprihatinkan semenjak di bawah pelayanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
“Terus terang saya termasuk yang prihatin dengan kondisi yang dialami para pensiunan atau purnawirawan TNI dan Polri dikbawah BPJS ini. Saya dengar prajurit, perwira aktif juga mengeluh. Mereka kecewa karena pelayanannya merosot padahal preminya lebih besar dari sebelumnya dan cakupannya lebih luas. Beberapa waktu lalu saya juga mendengar keluhan dari Asabri,” demikian anggota DPR dari Partai Demokasi Indonesia-Perjuangan (PDI-P) Evita Nursanty kepada Bergelora.com di Jakarta, Senin (19/5).
Ia meminta agar pihak BPJS Kesehatan segera memberikan klarifikasi terhadap semua keluhan yang disampaikan oleh rakyat, khususnya oleh pensiunan, purnawirawan dan veteran.
“Saya mengharapkan pihak BPJS Kesehatan yang dulu Askes khususnya untuk segera memberikan klarifikasi yang jelas dan tegas mengenai keluhan para pensiunan atau purnawirawan ini sehingga tidak berlarut-larut dan menimbulkan gelombang protes yang lebih besar,” ujarnya.
Menurutnya, prinsipnya, sesuatu yang baru tidak bisa lebih jelek dari sebelumnya, sebaliknya harusnya semakin baik.
“Kita semua harus respek terhadap bapak dan ibu veteran, purnawirawan begitu juga dengan pensiunan PNS. Mereka sudah mengabdi untuk bangsa dan negara ini. Saya kira konsep awal BPJS itu kan bagaimana membuat akses lebih mudah bagi mereka, dan negara harus menanggung mereka,” tegasnya.
Anggota DPR-RI dari Komisi I ini meminta agar ada review segera pada semester pertama pemberlakuan BPJS Kesehatan ini. Komisi DPR yang terkait dengan BPJS ini harus mengambil inisiatif baru juga untuk melakukan review.
“Coba kita lihat ini persoalannya dimana, apakah di Peraturan Pemerintah yang terkait BPJS atau peraturan di bawahnya lagi yang salah,” katanya.
Menurutnya, dirinya sendiri heran, setiap kali berkunjung ke daerah pemilihan, ke desa-desa dan dusun-dusun banyak rakyat yang belum paham betul aturan main BPJS.
“Jangankan rakyat desa. Saya juga menemukan warga perkotaanpun masih bingung. Ini benar-benar memprihatinkan. Sosialisasi selama ini sangat minim dan tidak menyentuh kepada grass root, padahal BPJS itu menyangkut hajat hidup masyarakat kita di grass root,” tegasnya. (Web Warouw)