Kamis, 3 Juli 2025

Dirujuk Dari RS Bangkalan, Pasien Terlantar Di Surabaya

BANGKALAN- Seorang pasien bernama Kiptiyah asal Bangkalan, Madura terlantar di Surabaya setelah dirujuk berobat ke rumah sakit DR Sutomo, Surabaya. Hal ini disebabkan kartu BPJS yang sedang diurus baru berlaku 7 hari setelah diterbitkan.

 

“Pasien penderita tumor, karena darurat harus operasi. BPJS belum berlaku, mendapatkan fasilitas kartu Sehati yang dikeluarkan pemerintah Kabupaten Bangkalan,” demikian Ketua Dewan Kesehatan Rakyat (DKR), Bangkalan, Mohammad Muhyi kepada Bergelora.com di Bangkalan, Kamis (15/10).

Ia menceritakan kasus berawal ketika pasien mengeluhkan sakit perut yang kemudian diperiksakan di RSUD Bangkalan. Setelah di lakukan proses pemeriksaan maka dilakukanlah operasi yang ternyata menurut pihak rumah sakit operasi ini hanya untuk mengambil sample tumor untuk di analisa.

“Selanjutnya pasca operasi pasien di rawat inap di RSUD. Beberapa hari kemudian pasien di suruh pulang dengan dibekali rujukan menuju poli ke RSUD Dr. Soetomo Surabaya,” ujarnya

Padahal menrutnya dari keterangan dokter di RS Bangkalan, operasi pasien belum tuntas. Selanjutnya tanpa arahan yang jelas langsung dirujuk ke poli Rumah Sakit Dr.Soetomo, Surabaya.

“Ini tentu membuat keluarga pasien kebingungan dan panik. Dengan berkendaraan sepeda motor pasien yang baru selesai dioperasi dan tidak tuntas itu dibawa keluarga ke RS Soetomo. Setelah di RS Soetomo, Surabaya ternyata hanya di periksa dan disuruh menunggu beberapa hari. Karena tidak kuat, pasien menunggu di Surabaya tidak tahu harus kemana,” ujarnya.

Menurutnya, hal ini seharusnya tidak terjadi kalau pasien dirujuk dengan ambulance rumah sakit atau langsung di rujuk ke Instalasi Rawat Darurat (IRD) RS Soetomo, sehingga bisa langsung dirawat di IRD.

Selanjutnya menurutnya, keluarga pasien yang didampingi relawan Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Bangkalan akan meminta klarifikasi dan pertangungjawaban pihak RSUD Bangkalan mengenai kasus ini agar selanjutnya pihak RSUD Bangkalan tidak ceroboh dan berhati-hati dalam pelayanan terhadap pasien.

“Jadi tidak hanya infrastruktur rumah sakit yang di buat megah tapi juga kualitas pelayanannya di maksimalkan termasuk perilaku pegawai yang bertugas,” ujarnya.

Menurutnya, pembangunan infrastruktur di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bangkalan  bernilai puluhan milyar rupiah begitu megah dan modern membawa kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Bangkalan utamanya para pegawai yang bertugas.

Hal ini menurutnya tentunya membuat masyarakat Bangkalan mempunyai harapan baru bahwa dengan di bangunnya RSUD Bangkalan ini masyarakat berharap pelayanan yang di berikan juga akan semakin bagus sehingga bisa memperbaiki citra rumah sakit yang selama ini selalu di pandang negatif oleh masyarakat dalam hal pelayanan kepada masyarakat.

“Tapi pada kenyataannya seiring makin megahnya infrastruktur yang ada di RSUD Bangkalan ternyata tidak berbanding lurus dengan meningkatnya pelayanannya,” ujarnya (Ardiansyah Mahari)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru