JAKARTA- Angkatan Udara Australia saat ini sedang mempersiapkan Jericho Plan untuk menghadapi perubahan geopolitik-militer internasional yang terjadi sangat cepat diwaktu mendatang. Untuk itu Indonesia seharusnya serius memperbaiki dan meningkat kemampuan Tentara Nasional Indonesia (TNI) khususnya Angkatan Udara untuk mempertahankan kedaulatan NKRI.
Hal ini ditegaskan oleh Analis Pertahanan, DR. Connie Rahakunduni Bakrie dalam FGD dengan tema: “Perkuat Industri Dirgantara dan Pengadaan Alutsista TNI dalam Menghadapi Konstelasi Kawasan” ini merupakan kerjasama antara NASPCI (National Air and Space Power Center of Indonesia) dan Bergelora.com di Jakarta, Jumat (20/1).
“Kita tidak bisa berdiam diri melihat peningkatan-peningkatan militer Australia dalam mempersiapkan Jericho Plan ini. Bagaimana AURI kita? Sudah waktunya merubah mainset lama secara strategis,” ujarnya.
Connie Rahakundini menjelaskan bahwa kerangka pertahanan strategis Australia adalah melindungi kepentingan nasional Australia dengan cara menghadapi China, Rusia dan Indonesia sehingga menciptakan model persaingan baru di kawasan. Untuk itu Plan Jericho dibuat untuk menghadapi perang generasi ke 5.
“Dimasa depan kekuatan udara akan bersandar pada kekuatan laut. Pertempuran linier akan berubah menjadi pertempuran dengan pertempuran dengan kecepatan tinggi,”jelasnya.
Menurutnya perang generasi kelima akan mengandalkan network ketimbang platform. Capaian lebih penting ketimbang jangkauan. Informasi menjadi kekuatan terpenting.
“Integrasi kekuatan udara dan laut akan efektif mengepung lawan. Kerjasama kecerdasan manusia, kecanggihan peralatan dan network akan mempercepat pengambilan keputusan untuk bertindak,” jelasnya.
Penggabungan Kekuatan
Sebelumnya, ‘Jericho Plan’ diluncurkan di Canberra, Australia pada 29 Mei 2014 lalu sebagai strategi penggabungan kekuatan antara Angkatan Darat, Udara dan Laut militer Australia untuk menghadapi ancaman perang global dimasa depan. Kepala Angkatan Udara Marsekal Geoff Brown saat itu telah meluncurkan ‘Jericho Plan’ untuk mencapai tingkat baru efisiensi dan fleksibilitas operasional Angkatan Udara dan Angkatan Bersenjata Australia dengan memaksimalkan potensi generasi kelima dari pesawat F-35 dan pesawat Wedgetail AEW & C serta beberapa pesawat tempur Angkatan Laut lainnya.
Brown menjelaskan, nama Jericho Plan diambil dari sejarah kerjasama operasi 464 Squadron ke Perancis yang merobohkan dinding penjara Gestapo Jerman untuk membebaskan pejuang Perancis.
“Menghancurkan dinding penjara adalah pusat keberhasilan operasi Jericho. Dengan kemampuan penuh kita bisa menghancurkan pertahanan musuh. Ini bisa kita wujudkan pada generasi kelima,” jelasnya kepada media.
Kepala Angkatan Udara Marsekal Geoff Brown menjelaskan Jericho Plan mensyaratkan kerjasama erat antara bidang pertahanan dengan bidang industri untuk meningkatkan kemampuan pertahanan.
“Ada banyak teknologi yang besar sedang dikembangkan di luar sana. Adalah penting buat kita bermitra dengan pelaku industri untuk dapat memaksimalkan potensi generasi kelima Angkatan Udara, ” katanya.
Untuk lengkapnya info tentang Jeciho Plan bisa dibaca di: https://www.airforce.gov.au/docs/Plan-Jericho-Booklet.pdf (Web Warouw)