JAKARTA — Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka berkelakar di depan Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko terkait wacana pemecatan dari partai berlambang banteng moncong putih usai menyatakan dukungan kepada Prabowo Subianto sebagai capres 2024 beberapa waktu lalu.
Awalnya, Gibran mengapresiasi PSI sebagai partai anak muda yang eksis. Pun PSI menurutnya merupakan partai pertama yang mendukungnya dalam Pilwalkot Solo 2020 lalu. Gibran selanjutnya menyinggung PDIP yang juga memiliki banyak kader muda.
“Jangan salah PDIP juga punya kader-kader muda yang bagus,” kata Gibran saat duduk menjadi narasumber dalam acara Kopdarnas PSI di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Selasa (22/8).
Selanjutnya, Budiman menyinggung pernyataan Gibran saat menyampaikan pesan dan kesan untuk para kader PSI yang hadir dalam acara Kopdarnas itu. Namun belum sempat Budiman melanjutkan pernyatannya, Gibran memotong dengan kelakarnya.
“Karena nyebut partai kami tadi, PDIP …,” kata Budiman.
“Loh, enggak jadi dipecat ya mas?” potong Gibran sembari tertawa.
Budiman ikut tertawa dan melanjutkan perkataannya. Ia menyebut PDIP memang memiliki banyak bintang alias kader berkualitas. Ia pun mengibaratkan PDIP seperti Real Madrid. Namun ia juga merasa memiliki kedekatan dengan PSI lantaran mereka memiliki sejumlah kesamaan ideologi.
“Saya di sini merasa tidak berada di rumah orang lain, sehingga bermain ke sini seperti di rumah sendiri,” ujar Budiman.
“Pak Budiman, kalau butuh KTA kita punya layanan cepat di belakang,” kata Dewan Penasihat DPP PSI Helmy Yahya yang disambut tertawaan Budiman.
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, Budiman kini terancam dipecat dari partai buntut deklarasi dukungannya kepada Prabowo Subianto. Dia kini hanya memiliki dua opsi, yakni mundur atau dipecat.
Namun, teranyar, ia menegaskan tak akan mengundurkan diri atau dipecat. Budiman mengaku ingin memberikan klarifikasi terlebih dulu soal keputusannya mendukung Prabowo. (Calvin G. Eben-Haezer)
Dimana mna masih banyak maling dalam selimut baik didepan nyubit di belakang pak,makanya kita harus jeli melihat dan memandang apalagi mendengar, karna apa yg kita lihat tidak seperti yg kita dengar,karna maling lebih lihai dlm bertindak harus waspada dan lebih jeli kalau gk salah sasaran
Nyimak aja lebih baik untuk saat ini. yg maju biarlah maju ygmundur memang sudah waktunya kan.hanya ingin yg terbaik untuk negara ini,hormati dan hargai para pejuang nenek moyang kita dulu.jangan sampai otak’ kita yg di jajah