JAKARTA- Meski disebut sarang burung, nyatanya sarang burung terbuat dari air liur burung walet yang memadat dan dapat dimakan. Sarang burung juga sudah lama dipercaya menyembuhkan beberapa penyakit seperti TBC, asma, dan masalah pencernaan. Di Tiongkok sana, sarang burung walet dijadikan hidangan sup sarang burung walet.
FYI, sarang ini biasanya dibuat oleh sepasang burung walet. Mereka menggunakan sarang ini sebagai tempat pertemuan di musim semi. Umumnya, mereka memilih tempat gelap seperti goa untuk membangunnya.
Tapi, bisa juga burung walet bakal melirik rumah-rumah yang kondisinya menyerupai goa yang disebut rumah walet. Rumah walet banyak digunakan oleh para peternak walet untuk membudidayakan burung ini.
Tingginya manfaat sarang burung walet membuat harga sarang burung ini menjadi mahal. Bayangkan, harga sarang burung walet bisa mencapai jutaan rupiah perkilogramnya. Sarang burung ini biasanya diolah menjadi es atau sup sarang burung.
Hm, jadi penasaran nggak sih apa saja manfaat sarang burung walet ini untuk kesehatan?
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan manfaat Sarang Burung Walet.
Sumber Asam Amino dan Antioksidan
Manfaat pertama sarang burung walet adalah sebagai sumber antioksidan bagi tubuh manusia. Manusia membutuhkan antioksidan untuk melawan radikal bebas yang berpotensi menyebabkan berbagai penyakit kronis, termasuk kanker.
Dilansir dari artikel berjudul “Ulasan Sarang Burung Walet sebagai Pangan Fungsional” karya Dede Sriwahyuni dkk. yang diterbitkan oleh Jurnal Acta Veterinaria Indonesiana, sarang burung walet mengandung asam amino aromatik serta asam amino hidrofobik yang mempunyai sifat antioksidan tinggi. Tingginya kandungan antioksidan di dalam sarang burung walet juga disebut bisa menunda proses penuaan.
Menurunkan Risiko Penyakit Jantung
Sarang burung walet juga dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa glikoprotein yang terkandung di dalam sarang burung walet baik bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah.
Sarang burung walet bisa menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh sehingga dapat mencegah terjadinya pengentalan darah dan hiperkoagulasi.
Mencegah Penyakit Diabetes
Manfaat sarang burung walet selanjutnya adalah mencegah penyakit diabetes. Sarang burung walet dipercaya bisa membantu mencegah resistensi insulin yang menjadi salah satu penyebab penyakit ini. Dalam penelitian disebutkan bahwa sarang burung walet bisa mencegah stres oksidatif. Hasilnya, sarang burung walet bisa menurunkan kadar insulin, leptin, dan kolesterol total secara signifikan.
Bukan cuma itu, sarang burung walet juga bisa membantu menjaga kinerja metabolisme tubuh dan mencegah produksi insulin secara berlebihan.
Menjaga Kesehatan Otak
Mengutip dari laman healthline.com, sarang burung walet diduga mempunyai manfaat yang baik bagi kesehatan otak. Sarang burung walet dapat membantu meningkatkan kemampuan kognitif dengan meredakan peradangan dan stres oksidatif.
Stres oksidatif adalah kondisi di mana radikal bebas dapat merusak sel tubuh manusia dengan mengubah struktur kimianya. Stres ini dapat menyebabkan berbagai masalah bagi kesehatan manusia seperti Alzheimer, Parkinson, stroke, dan juga cedera otak.
Selain keempat manfaat di atas, sarang burung walet juga dapat mengobati penyakit, membantu menjaga kesehatan kulit, menjaga kesehatan pencernaan, dan membantu menjaga kesehatan tulang. Karena manfaatnya yang super keren, sarang burung walet baik dikonsumsi anak-anak hingga lansia.
Makanan Mewah
Sup sarang burung walet dianggap sebagai makanan mewah di Asia. Tak main-main, harga jualnya pun setinggi langit.
Mengutip Insider, semangkuk sup sarang burung walet bisa berharga lebih dari US$100 atau sekitar Rp1,4 juta. Permintaan terus meningkat, namun jumlah burung liar sangat terbatas.
Orang-orang di China telah mengonsumsi sup sarang burung walet selama lebih dari 1.000 tahun. Sup ini diyakini memiliki manfaat kesehatan, mulai dari menyembuhkan kanker hingga membantu anak-anak tumbuh lebih tinggi.
Bahan utama dari sup ini adalah sarang yang terbuat dari air liur burung. Burung walet akan membangun sarang dari air liur mereka tiga kali dalam setahun. Ini menjadi salah satu faktor yang membuat sup burung walet sangat mahal.
Sampai saat ini, cara paling umum untuk mendapatkan sarang burung walet adalah dengan memanennya dari alam. Cara ini dilakukan karena tingkat permintaan yang semakin tinggi.
Tingkat permintaan yang semakin tinggi itu membuat sarang burung walet menjadi sesuatu yang langka.
Di beberapa daerah, burung walet tak dapat bersaing dengan tingkat panen, sehingga populasinya menurun drastis. Antara tahun 1957-1997, jumlah burung walet menurun drastis hingga 88 persen di beberapa bagian Asia Tenggara. Sebagian besar terjadi karena pemanenan yang berlebihan.
Proses pembentukan sarang burung walet juga membutuhkan waktu yang cukup lama. Butuh waktu sekitar empat bulan hingga tekstur air liur menjadi keras dan sarang bisa diambil.
Proses yang Lama
Proses pengolahan sarang memerlukan waktu hampir enam jam mulai dari pembersihan sarang, pencucian hingga perebusan.
Proses pengolahan tersebut rumit dan panjang sehingga sarang walet termasuk komoditas produk hewani yang dijual dengan harga tinggi.
Burung walet juga dipercaya memiliki fungsi penting untuk wanita termasuk menghaluskan kulit dan membuatnya terlihat lebih muda.
Di Shanghai, terdapat spa yang dianggap kelas atas yang memanfaatkan sarang burung walet untuk bahan tonik rambut.
“Di China, sarang burung telah menjadi tonik tradisional yang sangat terkenal dan sangat disukai sejak zaman kuno,” kata Zhang Yi, pemilik restoran sarang burung walet dilansir dari AFP.
“Rasanya lembut dan sedikit manis. Ini baik untuk wanita, orang tua, anak-anak dan pria,” tambah dia.
Harga Selangit
Sarang burung walet merupakan salah satu barang yang bernilai jual tinggi. Harganya bisa mencapai belasan juta rupiah per kilogram.
Melansir Kompas.com, Kamis (6/2/2020), harga sarang walet jenis mangkok bisa djual Rp 13 juta per kilogram.
Sementara, harga sarang burung walet jenis sudut bisa mencapai Rp 9 juta per kilogram.
Sarang burung walet jenis patahan mencapai Rp 8 juta per kilogram.
Harga ini bervariasi di tiap daerah. Namun, keuntungan besar yang didapatkan dari sarang burung walet ini membuat banyak orang tertarik.
Ekspor ke Luar Negeri
Selama pandemi ini Indonesia juga mengalami peningkatan ekspor sarang burung walet.
Berdasarkan data IQFAST Badan Karantina Pertanian (Barantan) selama pandemi, jumlah ekspor Indonesia mencapai 1.155 ton dengan nilai Rp 28,9 triliun.
“Ini adalah anugerah dari Tuhan untuk kita, tanpa perawatan khusus walet memberikan sumbangan devisa negara dan pendapatan bagi petani,” ujar Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Minggu (17/1/2021) tahun lalu.
Adapun negara yang dijadikan sasaran ekspor utama para pengusaha walet adalah China karena ekspor ke negara tersebut memiliki nilai jual yang lebih tinggi dibanding negara lain. (Enrico N. Abdielli)