Minggu, 27 April 2025

HARUS TRANSPARAN SEMUA JENDERAL..! Menteri Bahlil: Ada 21 Proyek Hilirisasi Didanai Danantara, Nilai Investasi US$45 Miliar

JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan perkembangan terbaru terkait proyek hilirisasi yang akan dibiayai oleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Dalam rapat terbatas yang digelar bersama Presiden Prabowo Subianto dan anggota Satuan Tugas (Satgas) Hilirisasi dan Kedaulatan Energi, telah diputuskan bahwa tahap pertama hilirisasi ditargetkan mencapai US$618 miliar pada 2025 untuk menyasar 21 proyek hilirisasi.

“Kami telah memutuskan tahap pertama hilirisasi yang ditargetkan [hasilnya] kurang lebih sekitar US$618 miliar untuk 2025, yang tadi kami paparkan kurang lebih sekitar 21 proyek pada tahap pertama dengan total investasinya kurang lebih sekitar US$45 miliar,” ujarnya di kompleks Istana Kepresidenan, dikutip Bergelora.com Rabu (5/3/2025).

Bahlil menjelaskan bahwa proyek pertama yang akan dilakukan adalah pembangunan storage crude minyak untuk ketahanan energi nasional. Berdasarkan Perpres, Indonesia perlu menambah cadangan minyak hingga 30 hari dan salah satu opsi penyimpanan akan dibangun di Pulau Nipa.

Selain itu, dia melanjutkan bahwa pemerintah juga akan membangun refinery dengan kapasitas sekitar 500.000 barel yang akan menjadi salah satu yang terbesar di Indonesia. Ini bertujuan untuk memperkuat ketahanan energi nasional.

Tak hanya itu, pemerintah juga akan membangun proyek Dimethyl Ether (DME) berbahan baku batu bara berkalori rendah sebagai substitusi LPG impor.

Selain sektor energi, proyek hilirisasi juga mencakup peningkatan nilai tambah komoditas seperti tembaga, nikel, dan bauksit hingga menjadi alumina.

Di sektor pertanian, perikanan, dan kehutanan, Bahlil menyebutkan bahwa juga telah disiapkan beberapa proyek yang akan mendukung ketahanan ekonomi nasional.

“Yang lain-lain saya pikir termasuk di dalamnya adalah meningkatkan nilai tambah pada proses tembaga, kemudian nikel dan juga bauksit untuk sampai dengan alumina,” pungkas Bahlil.

Investasi Berisiko Tinggi

Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) menegaskan komitmennya untuk berinvestasi secara hati-hati dengan fokus pada stabilitas dan manajemen risiko.

Chief Investment Officer Danantara Pandu Patria Sjahrir mengatakan, tidak akan masuk ke investasi berisiko tinggi.

Untuk periode awal, Pandu menegaskan Danantara akan memilih investasi yang lebih stabil dibandingkan skema high risk high return.

“Sehingga lebih stabil. Kami memohon dukungan dari seluruh pihak untuk mewujudkan tujuan tersebut,” ujar Pandu dalam keterangan tertulisnya.

Langkah ini menunjukkan strategi Danantara yang mengutamakan kehati-hatian dalam pengelolaan dana, alih-alih mengejar keuntungan besar dalam waktu singkat.

Pandu juga menekankan, governance dan manajemen risiko menjadi perhatian utama. Dengan pendekatan ini, Danantara berharap dapat memberikan kontribusi nyata bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

“Danantara hadir sebagai agent of economic growth, dengan fokus pada personalisasi investasi dan pengembangan keterampilan bernilai tinggi. Kami juga berupaya merekrut talenta Indonesia yang berada di luar negeri,” kata Pandu.

Fokus Konsolidasi BUMN

Chief Operation Officer Danantara Donny Oskaria menambahkan, superholding operation Danantara akan berfokus pada konsolidasi untuk memperkuat fundamental Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

“Penempatan personel di Danantara didasarkan pada kompetensi dan profesionalisme untuk memastikan pengelolaan dilakukan oleh individu yang benar-benar qualified,” ujar Donny.

Danantara akan mengelola dana dari aset dividen BUMN, bukan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Dengan demikian, jika terjadi kerugian, dampaknya tidak akan membebani keuangan negara.

Pengawasan terhadap Danantara juga dilakukan secara ketat, termasuk audit dari Badan Pengawasan Keuangan (BPK) untuk mencegah penyalahgunaan wewenang.

Presiden Prabowo Subianto meresmikan Danantara di halaman Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/2/2025). Prabowo menjelaskan bahwa Danantara akan menginvestasikan sumber daya alam dan aset negara ke proyek-proyek berkelanjutan di berbagai sektor, seperti energi terbarukan, manufaktur canggih, industri hilir, dan produksi pangan.

Dengan strategi investasi yang tidak berisiko tinggi, Danantara diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi tanpa mengorbankan stabilitas keuangan. (Calvin G. Eben-Haezer)

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru