Senin, 13 Januari 2025

Hmmmm! Jumhur: Aboriginisasi Kaum Pribumi Harus Dilawan!

JAKARTA – Ratusan tokoh hadir dalam perayaan 1 Tahun Partai Priboemi sekaligus peringatan HUT RI ke-71 bertema”Priboemi Adalah Kita. Ayo Bangkit Menjadi Tuan di Negeri Sendiri!” di Kirana Ballroom Hotel Kartika Chandra, Rabu malam (17/8).

Tampak hadir memberikan orasi politik antara lain tokoh gerakan rakyat Jumhur Hidayat, budayawan Ratna Sarumpaet, politisi Ahmad Mubarok, ulama Habib Novel dan tokoh Betawi Eki Pitung dalam acara Partai Priboemi yang dipimpin oleh Ketua Umum Muhardi dan Sekjen Heikal. 

Membuka pidatonya, Jumhur Hidayat menyampaikan bahwa Proklamasi Indonesia itu suatu keajaiban. Dia menjelaskan tentang bangsa-bangsa di daratan Afrika Utara dan Amerika Latin yang dijajah oleh negara yang sama tapi merdeka sendiri-sendiri menjadi puluhan negara, berbeda dengan Republik Indonesia.

“Indonesia terdiri dari ribuan pulau, 700 lebih etnik grup dan 360-an bahasa, dipisahkan oleh lautan, tapi 17 Agustus 1945 menyatakan merdeka bersama-sama yaitu Republik Indonesia. Kita berterimakasih saat ini Indonesia terbentang dari Sabang sampai Merauke akibat kebesaran jiwa kaum pribumi di daerah-daerah yakni para pemimpin dan pemangku adat yang sesungguhnya sudah berkuasa dan berpemerintahan. Ada ungkapan “1 untuk semua, semua untuk 1” di awal kemerdekaan dulu. Semua suku-suku bangsa merelakan ikut dalam negara proklamasi menjadi 1 Indonesia,” ujar Jumhur. 

Lebih lanjut dia menjelaskan, sekarang satu Indonesia tak lagi untuk semua suku, tapi Indonesia telah memberikan kekayaan dan kemampuannya untuk Amerika, Inggris,Tiongkok, Jepang, Korea dan lain-lain, sehingga rakyat yang tersebar di berbagai daerah yang berjasa menjadikan Indonesia merdeka malah terpinggirkan tersuruk dalam kemiskinan. Ironisnya, ketika ada yang menyatakan pribumi harus bangkit akan dituduh rasis. Padahal, perjuangan golongan dibenarkan dalam konstitusi, seperti dulu ada Partai Tionghoa, Partai Arab Indonesia dll. 

“Sekarang kita harus memperjuangkan diri kita karena kita sudah tidak lagi jadi tuan di negeri sendiri. Saudara-saudara berkumpul merasa senasib, seolah menjadi warga Aborigin, suku asli di Australia yang secara sistematik dihancurkan. Terjadi aboriginisasi kaum pribumi di Indonesia, dan semua karpet merah dibentangkan untuk asing. Tidak ada kata tidak, Aboriginisasi kaum pribumi harus dilawan!” seru Jumhur ke ratusan pengurus Partai Priboemi yang hadir. 

Secara khusus, mantan Kepala BNP2TKI itu Partai Priboemi berpesan siapa yang berjuang memajukan rakyat miskin dan yang tersingkirkan itulah jiwa pribumi.

“Harus pastikan tak boleh ada setetespun darah warga non pribumi tumpah. Partai Priboemi tak boleh rasis. Kata pribumi harus jadi kata sifat,” ujarnya.

Bila berkuasa menurutnya, penguasa wajib mengeluarkan kebijakan agar rakyat banyak yang mayoritas pribumi harus ikut dalam berbagai kegiatan pemberdayaan diri sehingga bisa lebih sejahtera dan bermartabat.

“Jangan sampai ironi besar terus terjadi yaitu negara maritim tapi mayoritas nelayannya miskin, atau negara agraris tapi mayoritas petaninya hidup miskin. Pastikan Partai Priboemi melawan ironi tersebut. Salam pribumi!” pungkasnya. (Kimba)

 

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,110PelangganBerlangganan

Terbaru