JAKARTA- Kepala Badan Penelitian dan Pembangunan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Tjandra Yoga Aditama menjelaskan kepada Bergelora.com di Jakarta, Sabtu (30/8) bahwa Ebola yang sedang mewabah di Afrika tergolong Viral Haemorrhagic Fevers (VHFs).
Hasil penelitian menurutnya ternyata menunjukkan bahwa Viral Haemorrhagic Fevers (VHFs) disebabkan oleh 4 jenis virus RNA (Ribonucleic Acid) yaitu pertama, Filoviruses, yang menyebabkan penyakit Ebola Haemorrhagic Fever (HF) dan Marburg HF. Kedua, Arenaviruses yang menyebabkan Lassa fever, Argentine HF dan Bolivian HF.
Ia melanjutkan yang ketiga, Bunyaviruses yang menyebabkan Korean HF (Hantavirus), Rift Valley fever dan Crimean-Congo HF. Keempat, Flaviviruses yang menyebabkan penyakit Yellow Fever dan juga Demam Berdarah Dengue (DBD).
Sementara itu, beberapa waktu lalu pemerintah Jepang melaporkan kasus lokal demam berdarah dengue pertama di Jepang yaitu di daerah Saitama, sesudah 60 tahun tidak ada sama sekali kasus lokal di Jepang.
“Kasus lokal artinya pasien memang tertular di Jepang, bukan turis yang membawa penyakit dari luar Jepang,” ujarnya.
DBD memang masalah kesehatan penting di dunia. Data kini menyebutkan bahwa ada 50 sampai 100 juta kasus DBD di lebih dari 100 negara di dunia. Padahal, sebelum 1970, DBD hanya ada di 9 negara di dunia.
“Indonesia sudah berhasil memenuhi target kerja kabinet 2009 – 2014 yaitu menekan angka kematian DBD dibawah 1%. Kegiatan perlu dilanjutkan untuk terus mengendalikan DBD ini,” ujarnya. (Calvin G. Eben-Haezer)