Oleh: AM Hendropriyono *
SAYA mengajak masyarakat Indonesia untuk bersatu padu di bawah Pemerintahan Negara RI, karena perkiraan keadaan strategis ini. Para patriot Indonesia, agar tingkatkan kewaspadaan kita bersama. Negara saat ini sedang digempur oleh berbagai hoaks di media massa. Jangan terbuai oleh beberapa artikel seperti di Financial Times dan lain-lain yang sangat tendensius menyalahkan secara irasional kebijakan pemerintah Indonesia, dalam menghadapi perang dunia ekonomi perdagangan dan finansial saat ini.
Ikuti dengan cermat siaran-siaran dan keterangan resmi pemerintah melalui menteri perekonomian, menteri perdagangan dan menteri keuangan. Waspada terhadap genderang perang yang mereka tabuh dalam tantangan The Liberation Day.
Pemerintah sudah melangkah dengan cepat dan tepat sebagai anggota BRICS, sehingga kita harus mengencangkan ikat pinggang dan meningkatkan persatuan dan keterpaduan antara rakyat dengan pemerintahan negara di semua jajaran eksekutif, legislatif dan yudikatif untuk terlibat dalam perang asimetris seperti halnya juga Brazil dan Mesir.
Waspadai wacana rasialisme anti China yang mereka gaungkan ke masyarakat kita, untuk kepentingan Amerika dan Inggris mempertahankan status quo hegemoni finansial global. Bagi mereka tidak ada kawan dan musuh abadi, kecuali kepentingan mereka sendiri. Karenanya kita harus percaya kepada kekuatan kita sendiri, untuk bertahan menghadapi kerakusan kaum kapitalis imperialis itu.
Serangan Wallstreet dan Bursa London dalam perang hibrida ini akan bertubi-tubi terhadap BRICS. Strategi mereka dimulai dengan menguasai 4 leher botol pelayaran, yaitu Terusan Barat Laut, Terusan Timur Laut, Terusan Panama dan Terusan Suez. Namun ketahanan ekonomi, perdagangan dan keuangan kita nyata jauh lebih ampuh, daripada negara-negara di Eropa bahkan di seluruh dunia.
Meskipun ada ketidakpastian global, Indonesia juga berhasil menjaga stabilitas makroekonomi dan pertumbuhan ekonomi yang positif. Walaupun kita tahu bahwa konflik geopolitik di Ukraina, Timur Tengah, dan Laut Cina Selatan masih berlanjut dan akan semakin mempengaruhi perekonomian global.
Perusahaan kapitalis pengelola assets dunia terbesar saat ini Blackrock, akan segera berkiprah untuk menguasai perusahaan Hongkong CK Hutchison di 43 pelabuhan di seluruh dunia termasuk di Indonesia, untuk mengepung China.
Namun investasi BlackRock yang signifikan selama ini di Indonesia, justru telah membawa dampak positif, seperti meningkatkan kepercayaan para investor asing, membuka akses kita ke jaringan internasional dan mendorong pertumbuhan pasar modal lokal. Artinya, pemerintah kita berhasil mengendalikan mereka ke arah yang bahkan memperkuat resiliens Republik Indonesia.
Perkirakan dengan cermat perkembangan keadaan global, dengan merapatkan barisan antar rakyat dan antara rakyat dengan pemerintahan negara. Jangan sampai kita terjebak dalam strategi geopolitik mereka, dengan justru menjadi penyambung lidah kaum kapitalis internasional.
Segala kritik dan komentar terhadap pemerintah sebagai panglima perang kita, harus diyakini sebagai pendukung untuk mengedepankan kepentingan nasional di tengah badai perang dunia ekonomi ini.
Selamat berjuang, generasi penerus bangsa Indonesia!
*Penulis, AM Hendropriyono mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN)