JAKARTA- Komite tetap Pembangunan Berkelanjutan, Asian Parliamentary Assembly (APA), resmi dibuka Selasa (3/6) pagi ini oleh Wakil Ketua DPR RI Pramono Anung.
“Kita berkepentingan untuk mendorong regulasi terkait stabilitas pasar energi global dan kerjasama multilateral diantara negara-negara APA,” demikian anggota DPR-Ri, Evita Nursanty kepada Bergelora.com di Jakarta, Selasa (3/5).
Ia melaporkan, pertemuan itu dihadiri oleh 12 negara Asia. Pertemuan kali ini mengangkat 4 topik bahasan yaitu Integrated Energy Market in Asia, Alleviating Poverty in Asia, Environmental Issues, Global Warning, Climate Change, and Planting of Trees throughout Asia, Financial Affairs for the countries of APA Member Parliament.
Pertemuan akan berlangsung sampai 4 Juni dan diharap akan menghasilkan kesepakatan dari resolusi-resolusi atas 4 topik bahasan diatas.
“Indonesia sangat bekepentingan dalam empat persoalan itu terutama terkait energi dan lingkungan hidup (global warming) dan penanaman semiliar pohon ,”
Dalam konteks energi parlemen asia mendorong pertumbuhan pemanfaatan energi terbarukan dan ikut serta dalam rangka efisiensi energi.
Terkait isu masalah kemiskinan kita berkepentingan dalam pembicaraan di tingkat APA mengenai keberlanjutan MDGs pasca 2015, dan memfasilitasi upaya mengadopsi kebijakan ekonomi pro-kemiskinan.
“Sidang standing committee fokus pada bidang ekonomi dan pembangunan berkelanjutan yang hasilnya diputuskan dalam Sidang Pleno. APA dimaksudkan untuk menyatukan visi dan misi negara-negara dalam usaha mencari solusi atas isu-isu krusial yang menjadi perhatian bersama. “, ujarnya.
Indonesia mendorong anggota parlemen APAA untuk saling tukar pandangan dan pengalaman dan mendorong upaya harmonisasi legislasi terhadap isu-isu yang menjadi perhatian bersama.
DPR RI telah berpartisipasi aktif sejak berdirinya AAPP cikal bakal APA dan ikut menjadi charter berdirinya AAPP . DPR RI menjabat sebagai Presiden APA pada periode 2008-2010 lalu. (Calvin Garry Eben-Haezer)