JAYAPURA – Badan Perbatasan dan Kerjasama Luar Negeri Provinsi Papua akan memperketat pengawasan terhadap peredaran narkoba jenis ganja di daerah perbatasan RI-PNG tepatnya di Wutung, dengan melibatkan pihak-pihak terkait.
“Pintu utama itu masuk dari perbatasan Skouw cukup tinggi, baik itu melalui laut maupun darat. Dalam pertemuan bilateral dua negara (RI-PNG), masalah ini kami sudah bawa dalam agenda utama, jadi beberapa tahun terakhir kami sudah minta dari pihak BNN untuk masuk dalam anggota border meeting,” terang Kepala Badan Perbatasan dan Kerjasama Luar Negeri Papua, Suzana Wanggai kepada wartawan, di Jayapura, Papua, Rabu (21/1).
Lanjut Suzana untuk masalah peredaran narkoba, Pemerintah RI dan PNG sangat serius untuk bagaimana penanganan masalah ini bisa diatasi. Sedangkan dari Badan Perbatasan sendiri tetap akan memperketat pengawasan dengan membangun satu pos khusus untuk mengawasi peredaran narkoba.
“Tahun ini kami rencananya kami akan bangun satu pos dan didalamnya akan kami koordinasikan pihak terkait. Karena kami lihat kalau dilapangan jarak pos itu 300 meter dari perbatasan, selama ini pengalaman yang ada kasus-kasus narkoba atau kriminal lainnya ketika ketangkap kemudian lari dan tidak ada petugas didaerah kosong itu. Ini yang menjadi kesulitan bagi kami. Untuk itu, kami akan bangun pos di antara perbatasan dengan pos yang sudah ada,”jelasnya panjang lebar.
Saat ditanya soal adanya proses eksekusi mati bagi pengedar narkoba yang tertangkap, Suzana mengatakan, jelas negara luar mengetahui hukum Indonesia seperti itu. Tetapi para pelaku selalu mencari celah, apalagi dari sisi ekonomi penjualan narkoba cukup tinggi. Jadi siapapun orangnya ketika ada celah atau kesempatan pasti akan melakukan.
“Hukum kami sudah seperti itu. Hal itu dikarenakan negara kita betul-betul ingin berantas narkoba. Soal ini kami juga akan angkat pada saat pertemuan border meeting yang akan dilaksanakan pada bulan ketiga,”tukasnya.
Seperti diketahui wilayah perbatasan RI – PNG terkenal kaya akan tanaman ganja, yang sering dibawa para kurir dari PNG untuk dijual di Kota Jayapura, kabupaten Jayapura dan Keerom. (Yohana Toatubun)