Rabu, 16 Juli 2025

JANGAN LAGI ADA KORBAN…! Polri Buat Peraturan Baru Untuk Pengamanan Pertandingan Sepak Bola

JAKARTA – Buntut tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan nyawa, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) akan menyusun Peraturan Kapolri (Perkap) sebagai dasar dalam melakukan tugas pengamanan pertandingan sepak bola di Indonesia.

Pihak kepolisian sebagai pengamanan tidak boleh lagi menggunakan gas air mata. Termasuk peralatan pengendali massa yang dinilai memicu provokasi di dalam stadion. Hal ini disampaikan Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo, Sabtu (15/10).

“Gas air mata tentunya tidak digunakan lagi,” ucapnya

Irjen Dedi Prasetyo, mengatakan aturan itu dibuat sebagai bentuk evaluasi atas terjadinya Tragedi Kanjuruhan, Sabtu (1/10) lalu.

Sebelumnya ia memaparkan peraturan baru juga disiapkan dari pertandingan tingkat desa, tingkat kecamatan, tingkat kabupaten, sampai tingkat nasional bahkan sampai tingkat internasional, semua standar pengamanannya sama.

Sementara, Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) menyatakan pihak keamanan turut bertanggungjawab atas insiden kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan.

TGIPF menyebut pihak otoritas keamanan tidak pernah mendapat pembekalan tentang pelarangan penggunaan gas air mata dalam pertandingan yang sesuai dengan aturan FIFA.

Lalu tidak adanya sinkronisasi antara regulasi keamanan FIFA (FIFA Stadium Safety and Security Regulations) dan peraturan Kapolri dalam penanganan pertandingan sepak bola.

Akibat hal ini, Polri perlu menyusun aturan yang nantinya akan menjadi pegangan polisi dan penyelenggara yang berpedoman pada standar FIFA yang kemudian di sosialisasikan kepada seluruh otoritas keamanan pertandingan.

“Sekali lagi, keselamatan dan keamanan menjadi prioritas yang utama. baik kepada penonton, kemudian kepada pemain, ofisial, termasuk perangkat pertandingan, dan aparat keamanannya itu sendiri,” ucap Dedi.

Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, seperti diketahui tragedi Kanjuruhan terjadi usai laga tuan rumah Arema FC melawan Persebaya pada pekan ke-11 Liga 1 2022/2023.

Pada pertandingan tersebut, Singo Edan, julukan Arema FC, dipaksa takluk dengan skor 2-3.

Kekalahan tersebut itu tidak memicu kericuhan antar pendukung. Namun
situasi semakin memanas setelah pihak keamanan menembakkan gas air mata ke arah suporter.

Gas air mata itu menimbulkan kepanikan sehingga membuat suporter berlarian hingga terinjak-injak saat sulit keluar dari stadion.

Tercatat ada 132 korban meninggal dunia sedangkan ratusan lainnya mengalami luka-luka. (Web Warouw)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru