SAMARINDA – Penjualan properti di kota-kota penyangga Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara mengalami gairah.
Hal itu dibeberkan oleh Himpunan Pengembang Pemukiman dan Perumahan Rakyat Kalimantan Timur.

Konsumen properti untuk di Kalimantan Timur terutama kawasan penyangga IKN Nusantara, ada perubahan positif, ada tren kenaikan.
Fenomena ini dirasakan saat adanya penetapan lokasi titik nol IKN Nusantara di Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Kota-kota penyangga yang dimaksud adalah seperti Kota Balikpapan, Kota Samarinda dan Tenggarong di Kutai Kartanegara ( Kukar).

Menyongsong Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara, Himpunan Pengembang Pemukiman dan Perumahan Rakyat Kalimantan Timur ( Himperra Kaltim) tidak gegabah dan memilih sikap menunggu lokasi yang boleh dibangun perumahan.
“Batas wilayah masih simpang siur. Saat ini kita menunggu mana saja lokasi yang memang boleh melakukan pembangunan perumahan. HIMPERRA masih menunggu kebijakan pemerintah,” tutur Ketua HIMPERRA Kaltim, Muhammad Sofian, Kamis (28/7/2022).

HIMPERRA Kalimantan juga mengutarakan cara menggaet rekan di luar daerah sementara dipusatkan kegiatan di kota penyangga IKN Nusantara seperti Balikpapan, Samarinda, Tenggarong Kukar.
“Sementara kegiatan HIMPERRA Kaltim tak mendekati IKN, jangan sampai mendekati IKN,” katanya.
Soal penentuan IKN Nusantara oleh Presiden Joko Widodo dan kabinet ada peningkatan pembangunan perumahan atau properti.
Ketika belum ditetapkan titik nol IKN Nusantara penjualan perumahan menengah ke atas stuck atau mengalami kebuntuan.
“Setelah titik nol IKN ditentukan, penjualan rumah meningkat 40 persen,” ungkapnya.
Kepada Bergelora.com di Samarinda dilaporkan,.Ketua HIMPERRA Kaltim melanjutkan dengan mengutarakan kegiatan penjualan properti di Kalimantan Timur.
Kalau rumah subsidi dimanapun itu laku keras, termasuk di Samarinda, Kalimantan Timur.
Kadang rumah subsidi ada yang lengkap fasilitas jalan, air, listrik.
Tinggal progress pembangunannya rumah subsidi. “Kalau rumah komersil perlahan mulai naik bisnis penjualannya,” lanjutnya.
Tujuannya agar tidak bermasalah, Ketua HIMPERRA Kalimantan Timur mengingatkan anggotanya lebih cermat dalam membangun perumahan.
“Yang harus diingatkan pada teman-teman HIMPERRA, antisipasinya harus survey dulu air seperti apa. Apakah ada sumber air atau bisa dialiri PDAM,” katanya.
“Kemudian listrik PLN bisa masuk termasuk penentuan biayanya, serta akses jalan,” jelasnya. (Munawaroh)
Ingin ikut serta beli rumah yg murahan saja, gmn solusinya, atau sekedar sebidang tanah tapi bisa aktifitas bisnis, jualan makan, atau buka jasa jahitan kwalitas butik
Ingin ikut serta beli rumah yg murahan saja, gmn solusinya, atau sekedar sebidang tanah tapi bisa aktifitas bisnis, jualan makan, atau buka jasa jahitan kwalitas butik