JAKARTA- Kawasan Timur Indonesia (KTI) sudah tidak bisa dikatakan sebagai daerah terkebelakang karena justru pada saat krisis ekonomi melanda Indonesia, rakyat di Kawasan Timur Indonesia menjadi lebih sejahtera.
Hal ini disampaikan oleh calon presiden Jusuf Kalla (JK) kepada Bergelora.com saat menerima beberapa aktivis dari Perkumpulan Indonesia Timur yang dipimpin oleh Laode Ida, Petrus Celestinus, Boy Sompotan, dan Jopie Lasut di kediaman JK di Jakarta, Senin (9/6).
“Indonesia Timur menjadi lebih makmur saat Indonesia mengalami krisis. Karena pendapatan dari ekspor pertanian dan kelautan. Pendapatan naik. Penambak udang dan ikan serta petani coklat jadi sejahtera. Coba bandingkan dengan pinggir kali ciliwung, atau rakyat di Bangka dan Belitung yang lebih miskin,” ujarnya menjawab persoalan pembangunan tidak merata di Indonesia timur.
JK menegaskan bahwa disemua wilayah di Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam, tapi rakyatnya hidup dari produksi pertanian, perkebunan dan perikanan.
“Semua sumberdaya alam merata. Di Sulteng, Maluku, Papua ada gas. Penerbangan tertinggi di Makassar sebanyak 38 kali. Penerbangan di Labuan Bajo sebanyak 10 kali penerbangan. Apakah Bali masih miskin? Jadi jangan kita merasa lebih miskin dari Indonesia barat,” jelasnya.
Ia juga menjelaskan statistik pertumbuhan tertinggi di Indonesia adalah di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara. Karena di sulawesi tengah ada coklat dan di utara ada cengkeh Yang dimiliki oleh rakyat sebagai pengusaha nasional.
“Coba bandingkan dengan sumatera. Semua sawit punya Malaysia. Rakyatnya bekerja di kebun sawit milik Malaysia,” ujarnya.
Memang harus diakui orang Indonesia timur terlambat sekolah sehingga telat maju dibanding Indonesia barat.
“Memang di timur orang telat sekolah. Tapi di Manado tidak. Setelah tahun 1990-2000 sudah bangkit semua,” jelasnya. ( Web Warouw)