JAKARTA- Anggota DPR-Ri dari Partai Golkar, Bambang Soesatyo menyatakan bahwa Kabinet Kerja yang barusan dibentuk oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dianggap memiliki ‘dosa-dosa asal’ dan ‘cacat bawaan’. Dalam pidato pengumuman kabinet, Jokowi tidak segan-segan menyatakan dirinya sudah bertanya kepada KPK dan PPATK secara tepat, cermat, dan hati-hati.
“Padahal faktanya tidak semua nama Menteri diberikan ke KPK. Coba cek, sebagai contoh nama Menteri Pariwisata Arief Yahya apa pernah dimasukkan untuk diverifikasi ke KPK?,” demikian ujarnya kepada Bergelora.com di Jakarta, Senin (27/10).
Bambang Sosatyo menyesali juga tidak semua rekomendasi KPK diindahkan oleh Jokowi. Beberapa nama yang sudah diberi tanda merah dan kuning oleh KPK berarti yang bersangkutan akan diperiksa sebagai tersangka satu atau dua tahun ke depan.
“Apakah semua rekomendasi KPK diindahkan oleh Jokowi? Jawabnya tidak. Rekomendasi itu hanya dipakai untuk menyingkirkan Muhaimin Iskandar, Hamid Awaluddin dan lainnya,” katanya.
Dalam kasus Rini Soemarno menurutnya, Ketua KPK Abraham Samad sudah menyatakan bahwa yang bertanda kuning dan merah sama-sama tidak boleh menjadi Menteri.
“Faktanya, Rini Soemarno tetap masuk sebagai Menteri BUMN. Bahkan dengan cara itu, Jokowi sekaligus memanipulasi rekomendasi KPK, seakan-akan Rini Soemarno memang tidak ada masalah dengan KPK,” jelasnya.
Ia mencurigai kalau Kabinet Kerja menjadi tempat pencucian dosa-dosa dari orang-orang yang sedang ditarget oleh KPK. Sehingga berbagai kasus korupsi bisa ditutupi dan tidak terjangkau KPK.
“Jokowi sekaligus memanipulasi rekomendasi KPK justru untuk membersihkan nama Rini Soemarno. Coba ditanyakan ke KPK, benar tidak semua fakta ini, atau justru masih ada nama-nam lain yang bermasalah atau belum dimasukkan untuk verifikasi KPK? Kasihan rakyat dibohongi terus dengan pencitraan!” ujarnya.
Presiden Jokowi Minggu (26/10) kemarin mengumumkan susunan Kabinet Kerja.
1. Menteri Sekretaris Negara : Praktino
2. Menteri Perencanaan Pembangunan Negara/Kepala Bappenas: Andrinof Chaniago
3. Menko Bidang Kemaritiman : Indroyono Soesilo
4. Menteri Perhubungan : Ignasius Jonan
5. Menteri Kelautan dan Perikanan: Susi Pudjiastuti
6. Menteri Pariwisata : Arief Yahya
7. Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral: Sudirman Said
8. Menko Bidang Polhukam : Tedjo Edy Purdijatno
9. Menteri Dalam Negeri : Tjahjo Kumolo
10. Menteri Luar Negeri : Retno Lestari Priansari Marsudi
11. Menteri Pertahanan : Ryamizard Ryacudu
12. Menteri Hukum dan HAM : Yasonna H Laoly
13. Menteri Komunikasi dan Informatika: Rudiantara
14. Menteri PAN dan RB: Yuddy Chrisnandi
15. Menko Bidang Perekonomian: Sofjan Djalil
16. Menteri Keuangan : Bambang Brodjonegoro
17. Menteri BUMN : Rini M Soemarno
18. Menteri Koperasi dan UMKM: Anak Agung Gde Ngurah Puspayoga
19. Menteri Perindustrian : M Saleh Husin
20. Menteri Perdagangan : Rachmat Gobel
21. Menteri Pertanian : Amran Sulaiman
22. Menteri Ketenagakerjaan : Hanif Dhakiri
23. Menteri PU dan Perumahan Rakyat: Basuki Hadi Muljono
24. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan: Siti Nurbaya
25. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN: Ferry Mursyidan Baldan
26. Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan: Puan Maharani
27. Menteri Agama : Lukman Hakim Saifuddin
28. Menteri Kesehatan : Nila F Moeloek
29. Menteri Sosial : Khofifah Indar Parawansa
30. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak: Yohana Yambise
31. Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah: Anies Baswedan
32. Menteri Ristek dan Pendidikan Tinggi : M Nasir
33. Menteri Pemuda dan Olahraga: Imam Nahrawi
34. Menteri Desa dan PDT dan Transmigrasi: Marwan Ja’far
Presiden Jokowi berharap agar kabinet yang barusan dibentuknya dapat maksimal melayani masyarakat.
“Kita sudah pilih yang terbaik. Kabinet ini akan bekerja penuh untuk melayani rakyat dan NKRI,” tegasnya. (Dian Dharma Tungga)