JAKARTA- Problem pokok bangsa Indonesia saat ini adalah imperialisme modern yang menyebabkan cita-cita kemerdekaan nasional kita, yakni berdaulat di bidang politik, berdikari di lapangan ekonomi, dan berkepribadian secara budaya, gagal diwujudkan. Padahal, kemerdekaan nasional sejati merupakan syarat dasar bagi bangsa kita untuk mewujudkan cita-cita masyarakat adil dan makmur. Demikian pernyataan sikap Partai Rakyat Demokratik (PRD) dalam memperingati hari buruh 1 Mei 2014.
“Dalam sejarahnya, perjuangan kaum buruh Indonesia tidak lepas dari perjuangan menentang dominasi dan eksploitasi modal asing,” demikian Ketua Umum Agus Priyono kepada bergelora.com di Jakarta, Kamis (1/5)
[testimonial author=”Agus Priyono” position=”Ketua Umum PRD” avatar=”images/agus.jpg”]Gerakan buruh harus berada di garda depan dalam perjuangan melawan imperialisme dan mememangkan cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945, yakni masyarakat adil-makmur, yang telah sengaja dilupakan oleh penguasa[/testimonial] Karena itu, pada peringatan Hari Buruh Sedunia tahun ini, Partai Rakyat Demokratik (PRD) menyerukan agar kaum buruh untuk terus memperjuangkan kesejahteraannya, minimal sampai pada tingkat pemenuhan hak-hak normatif oleh pihak perusahaan sebagaimana yang diatur dalam peraturan perundang-undangan. Kaum buruh juga harus mendorong sistem pengawasan ketenagakerjaan partisipatif untuk memastikan tidak ada peraturan yang dilanggar oleh pihak perusahaan.
“Gerakan buruh harus berada di garda depan dalam perjuangan melawan imperialisme dan mememangkan cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945, yakni masyarakat adil-makmur, yang telah sengaja dilupakan oleh penguasa,” tegasnya.
Gerakan buruh menurutnya harus mengambil peranan aktif dalam mendorong dan membangun blok politik atau persatuan melawan imperialisme yang seluas-luasnya.
Demikian pernyataa dan seruan politik kami. Selamat Hari Buruh Sedunia! Selamat Berjuang. (Enrico N. Abdielli)