JAKARTA- Senin siang ini ratusan warga desa Lukit, Pulau Padang, Kepulauan Meranti, Riau menghadang peralatan berat dari perusahaan PT Riau Andalan Pulp and Paper (PT RAPP) yang akan menghancurkan ladang-ladang pertanian milik masyarakat setempat. Aksi penghadangan alat berat ini di pimpin langsung oleh Kepala Desa Lukit, Nurhadi.
Beberapa waktu lalu pihak 9 tokoh masyaakat dan manajemen perusahaan PT RAPP sepakat untuk melakukan mapping wilayah bersama. Setelah 6 bulan barusan dua hari lalu mapping dilakukan anara masyarakat dengan perusahaan.
“Rencana awal setelah mapping dua pihak akan pertemuan lagi untuk survey lapangan bersama. Tapi koq malah mereka mengerahkan eskavator. Masyarakat tidak bisa terima tindakan perusahaan seperti ini,” demikian Pairan ketika dihubungi Bergelora.com dari desa Lukid, Pulau Padang, Senin (29/12).
Saat ini, semua desa yang tadinya sudah tenang kembali bergolak karean perusahaan RAPP melanggar kesepakatan.
“Pelaksana perusahaan di lapangan menjelaskan bahwa mereka mendapat perintah langsung dari petinggi di luar Pulau Padang. Mungkin dari pemilik PT RAPP,” ujarnya.
Sebelumnya menurut Pairan, PT RAPP sudah sepakat untuk menyisakan 300 hektar lahan yang akan dikelola masyarakat dengan menanam sagu dan karet.
“Sekarang malah tanah itu dibikin dua kanal oleh perusahaan. Perusahaan selalu langgar kesepakatan. Tanah kami ditanam akasia,” ujarnya.
Sebelumnya pihak RAPP, pihaknya akan fokus mengerjakan tanaman karet di 6 desa, antara lain Putri Puyu, Lukit, Mekar Delima, Kudap, Dedap, dan Tanjung Padang. Saat ini sekitar 14 ribu bibit sudah masuk dan siap untuk ditanam pada 200 hektar yang ditargetkan selesai ditanam tahun 2014 ini.
Menurut perusahaan milik Sukanto Tanoto ini, luas lahan tanaman kehidupan yang dicadangkan untuk masyarakat sebanyak 5% dari total area keseluruhan atau sekitar 1.700 hektar.
Saat ini di Desa Putri Puyu sekitar 13,2 hektar sudah ditanam dari total 200 hektar lahan dan masih terus berjalan, kemudian di Desa Mekar Delima dan Desa Tanjung Padang, masing-masing seluas 200 hektar juga dalam tahap penyiapan lahan. Sedangkan di Desa Lukit, seluas 375 hektar dari 900 lahan juga sudah siap tanam. Sementara, di dua Desa lagi yakni Desa Dedap seluas 50 hektar dan Kudap seluas 75 hektar masih tahap sosialisasi.
Pulau padang dengan luas 101.000 hektar di Kabupaten Kepulauan Meranti Propinsi Riau, Indonesia. Berdasarkan Rekapitulasi Data Kependudukan Kecamatan Merbau Kabupaten Kepulauan Meranti pada tanggal 03 April 2011, tercatat jumlah penduduk yang tinggal di Pulau Padang adalah sebanyak 35.224 Jiwa. Masyarakat secara turun temurun tinggal di pulau tanah gambut kedalaman 8 hingga 12 Meter.
Berdasarkan Penerbitan SK 327 Menhut Tahun 2009 Tanggal 12 Juni PT RAPP melakukan pembabatan Hutan Alam Gambut Dalam di Pulau Padang Kecamatan Merbau Kabupaten Kepulauan Meranti untuk dieksploitasi kayu alam. (Web Warouw)