JAKARTA- Kementerian BUMN melalui Keputusan Menteri BUMN selaku Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Nomor : SK-243/MBU/12/2015 tentang Pemberhentian, Perubahan Nomenklatur dan Pengangkatan Anggota Direksi, pada tanggal 4 Desember 2015, mengangkat jajaran Direksi PT Pupuk Indonesia (Persero) yang baru. Aas Asikin Idat diangkat sebagai Direktur Utama, menggantikan Arifin Tasrif. Kementerian juga mengangkat jajaran direksi lain, yaitu Gusrizal, M. Djohan Safri, Indarto Pamoengkas. Nugraha Budi Eka Irianto, Koeshartono.
Â
Aas Asikin Idat sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama PT Pupuk Kaltim dan juga pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Pupuk Kujang. Menurut Aas, Pupuk Indonesia siap mendukung penuh program ketahanan pangan.
“Keberadaan kami yang utama adalah untuk menunjang ketahanan pangan melalui jaminan pasokan pupuk. Kami akan meningkatkan lagi distribusi pupuk, khususnya untuk pupuk bersubsidi, dengan mengoptimalkan lagi sistem distribusi yang ada”, kata Aas kepada Bergelora.com di Jakarta, Selasa (8/12)
Selain itu menurutnya, perusahaan juga akan meningkatkan terus efisiensi untuk menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat. Pupuk Indonesia akan terus melakukan pengembangan-pengembangan dan investasi, antara lain dengan pengembangan produk-produk yang masih merupakan produk downstream dari core business perusahaan.
Tentang PT Pupuk Indonesia
PT Pupuk Indonesia (Persero)Â sendiri adalah BUMN yang bergerak dibidang industri pupuk, petrokimia dan agrokimia, distribusi dan logistik, energi serta EPC. PT Pupuk Indonesia (Persero) atau yang lebih dikenal dengan Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) membawahi sejumlah anak perusahaan, yaitu PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Kujang, PT Pupuk Kalimantan Timur, PT Pupuk Iskandar Muda, PT Pupuk Sriwidjaya Palembang, PT Rekayasa Industri, PT Mega Eltra, PT Pupuk Indonesia Logistik, PT Pupuk Indonesia Energi dan PT Pupuk Indonesia Pangan.
PIHC merupakan produsen pupuk terbesar di Asia Tenggara dengan total kapasitas produksi pupuk mencapai 12,6 juta ton per-tahun. Sebagai perusahaan investment dan strategic holding, PIHC juga tengah melaksanakan sejumlah proyek dalam rangka revitalisasi industri pupuk serta pengembangan Perusahaan.
Beberapa proyek bahkan telah selesai masa konstruksi dan sudah mulai beroperasi. Diantaranya adalah Pabrik Kaltim 5 yang berlokasi di Bontang, yang merupakan pabrik urea terbesar di Asia Tenggara dan Pabrik Asam Fosfat II yang berlokasi di Gresik. Kedua proyek ini telah diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia pada pertengahan November lalu.
Proyek lainnya yang tengah berjalan, antara lain, pembangunan pabrik Asam Fosfat dan Asam Sulfat bekerjasama dengan Jordan Phospate Mines Co., Proyek Amurea II di Gresik, Pabrik Pusri IIB di Palembang, Pabrik Amonium Nitrat, STG Boiler dan lain-lain. (Enrico N. Abdielli)