Kamis, 1 Mei 2025

KITA BISA GAK..? Andi Arief: Kesenjangan Sosial di India Juga Lebar, Tapi Kesehatan dan Pendidikan Terurus

JAKARTA- Andi Arief, Komisaris PLN menyoroti pelayanan kesehatan dan pendidikan di India berdasarkan pengalamannya selama 2 bulan di India.

“Kesenjangan sosial di India juga lebar, tapi kesehatan dan pendidikannya terurus,” ujar Andi Arief dalam testimoni pengalamannya menjalankan transplantasi hati di New Delhi, India. Hal ini disampaikannya pada forum “Meet The Expert: Pediatric, Gastroenterology and Hepatology” yang diselenggarakan oleh RS Mayapada Indonesia dan RS Apollo India di RS Mayapada Lebak Bulus, Jakarta, Selasa (25 Maret 2025).

Andi Arief bersama seorang anak (1 tahun) yang juga menjalani transplantasi hati. (Ist)

Forum ini menghadirkan Profesor Anupam Sibal, Chief Medical Director Apollo Hospitals Group, India, Duta Besar India buat Indonesia Sandeep Chakravorty dan jajaran pimpinan dan para ahli Pediatric, Gastroenterology dan Hepatology. Hadir juga perwakilan RS Apollo di Indonesia Ribkah Darmawanti dan Gaurav Malhotra.

Menurut Andi Arief Indonesia perlu segera mengejar ketertinggal dibidang kesehatan dan pendidikan dengan belajar dari India.

Ini kutipan pernyataan Andi Arief:

“Dunia kedokteran sangat ilmiah. Data sama saja, tinggal bagaimana menganalisa data itu. Data hasil pemeriksaan di RS MMC, RS Pertamina dan NUH Singapura semuanya sama. Data ilmiah hasil pemeriksaan saya bisa digunakan dimana saja. Hanya saja apakah di rumah sakit itu ada dokternya atau tidak, ada ahlinya atau tidak, ada teknologinya atau tidak. Itu saja. Jadi kita bisa belajar kemana saja, tapi kita tidak bisa berobat kemana saja. Kita tetap harus memilih tempat yang sangat tepat.

Sebenarnya saya dan dokter Iksan sudah bersiap operasi di RSCM. Karena menurut saya kalau bisa lebih cepat, karena saya merasa semakin sulit bertahan. Namun karena di NUH Singapura masih harus menunggu lama dan RSCM harus menunggu dokter dari Jepang, maka saya memutuskan ke RS Apollo New Delhi, India.

Memang harus diakui RS Apollo ini sudah cukup lama melaksanakan operasi transplan hati yang memiliki keberhasilan 97-98 persen dan sangat profesional.

Kalau dulu kita menerima mahasiswa yang belajar dari Malaysia. Kalau sekarang Malaysia jadi tempat banyak orang Indonesia berobat. Banyak yang berobat ke Penang sekarang. Masanya buat kita sekarang banyak belajar ke India tentang liver transplan ini. Kenyataannya memang begini. Saya baca data pada 2021 ada 190.000 pasien penderita sirosis di Indonesia. Kita gak tahu kabar mereka bagaimana. Karena yang saya jalani dan pahami, kalau sudah terkena sirosis hati maka harus transplantasi. Kalau tidak melakukan transplantasi hati pasti berakhir.

Mudah-mudahan kita bisa mengejar. Karena saya yakin makin banyak orang-orang yang mengalami sirosis. Saya baru mengerti banyak yang muntah darah di desa-desa jangan-jangan terkena sirosis (karena kita belum bisa melakukan transplantasi hati). Untuk itu kita perlu segera belajar agar bisa melakukan transplantasi hati di Indonesia. Mudahan pemerintah Indonesia (bisa mendorong ini).

Di India itu saya lihat kemiskinan juga banyak. Ketimpangan cukup tinggi. Jumlah manusianya cukup besar 1,4 miliar. Tapi dunia pendidikan dan dunai kesehatannya sangat terurus. Ini tantangan kita ke depan. Gak ada yang salah sebenarnya. Kita pasti masih bisa mengejar ketertinggalan-ketertinggalan itu.

Mudah-mudahan rumah sakit Mayapada menjadi pionir. Banyak hal yang harus kita lakukan. Sambil kita menyediakan dokter dan ahli yang nantinya bisa melakukan transplantasi, disisi lain dokter-dokter India akan ada di RS Mayapada Batam, dokter Indonesia bisa bergabung. Kita akan terus berkembang, butuh waktu buat kita agar dokter India dan Indonesia bisa memajukan operasi liver transplantasi di Indonesia ini.

Saya ingin hidup seperti Sanjai, yang waktu kecil menderita siroris, menjalani transplantasi, setelah besar jadi dokter. Bukan saya ingin jadi dokter, tapi saya berkomitmen ikut campur tangan membantu memajukan dunia kesehatan Indonesia. Khususnya bagi masyarakat yang terkena sirosis dan membutuhkan transplantasi hati.” (Web Warouw)

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru