JAKARTA – Presiden terpilih Prabowo Subianto mengatakan, ekonomi kapitalisme neoliberal sering kali tak cocok dengan Pancasila dan Undang-undang Dasar (UUD) 1945. Oleh karena itu, ia mengaku tidak akan memperjuangkan itu, melainkan ekonomi keadilan, Pancasila dan kekeluargaan. Ini disampaikan Prabowo dalam pidatonya melalui video saat Partai Buruh merayakan hari jadinya yang ketiga.
“Saudara-saudara sudah mengenal saya bahwa saya memperjuangkan keadilan ekonomi, saya memperjuangkan ekonomi Pancasila, ekonomi kekeluargaan, bukan ekonomi kapitalisme neoliberal yang seringkali tidak cocok dengan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945,” kata Prabowo dalam pidatonya, dikutip Bergelora.com. Minggu (22/9/2024).
Pada kesempatan itu, Prabowo mengaku memiliki kedekatan dengan kaum buruh, terutama dalam memperjuangkan keadilan.
Prabowo juga mengaku memperjuangkan hak-hak kaum tani, nelayan dan seluruh rakyat yang belum menikmati kesejahteraan selama ini.
“Saudara-saudara sekalian saya kira sudah cukup mengenal saya, mengenal perjuangan saya selama puluhan tahun bersama para petani di HKTI, di KTNA, di Tani Merdeka. Saya bersama saudara-saudara memperjuangkan keadilan,” ungkap Menteri Pertahanan RI ini.
Setelah itu, Prabowo mengajak semua pihak termasuk Partai Buruh untuk bekerja sama membangun bangsa dan negara Indonesia.
“Saya berharap bahwa kita terus akan bekerja sama, saling mendukung, saling memberi semangat, saling mengoreksi. Saudara-saudara sekalian, Indonesia negara yang sangat kaya, Indonesia diambang tinggal landas. Indonesia akan menjadi negara maju,” yakin Prabowo.
Kerja sama itu, menurut Prabowo, bisa dilakukan lewat cara menguasai dan mengelola kekayaan bangsa dengan sebaik-baiknya. Kaum buruh, tani, nelayan dan seluruh rakyat diminta terus melakukan mitigasi dan berani memberantas korupsi secara bersama-sama.
Selain itu Prabowo turut mengajak masyarakat bersama pemerintah memberantas penyelewengan dan pengingkaran terhadap Undang-undang Dasar 1945.
Selanjutnya, Prabowo juga mengingatkan bahwa semua harus berpihak pada yang paling lemah.
“Saya setelah menerima mandat dari rakyat Indonesia dan insyaallah akan dilantik menjadi Presiden Republik Indonesia yang ke-8 bersama dengan semua unsur dari rakyat Indonesia, saya bertekad untuk menjaga, mengelola dan mendayagunakan semua kekayaan bangsa supaya bisa sebesar-besarnya dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia,” tegas Ketua Umum Partai Gerindra ini.
Ia meyakini, dengan keadilan ekonomi dan keadilan sosial, maka nasib seluruh rakyat Indonesia akan bertambah baik. Terakhir ia juga mengajak semua rakyat bersatu dan jangan mau dipecah belah.
“Hanya dengan persatuan diantara kita, kita akan hadapi semua tantangan dan ancaman yang mungkin kita hadapi bersama,” pungkasnya. (Web Warouw)