JAKARTA – Politikus Demokrat Andi Arief memberikan kabar dirinya telah mendapat donor hati dari orang-orang terdekatnya. Andi mengatakan akan segera menjalani operasi transplantasi hati di Singapura.
“Banyak pertanyaan dari kawan-kawan tentang kondisi saya. Saat ini saya sedang menunggu jadwal pasti transplantasi hati,” ujar Andi dalam video yang dikirimkan, Minggu (22/9/2024).
Andi mengatakan salah satu donor tersebut ialah anak sulungnya bernama Fazle Merah Maula. Saat ini, Fazle dan satu donor lainnya sedang menjalani pemeriksaan di Singapura.
“Sedangkan pendonor ini ada 3 orang. Pertama, anak saya yang paling tua. Namanya Fazle Merah Maula. Kedua, namanya Ondo Sirait. Ondo ini asisten dosen di Universitas Gadjah Mada, Fakultas Ekonomi. Kebetulan anak kawan saya (Sereida Tambunan- red) yang sudah saya kenal sekitar dari tahun ’90. Jadi sudah 30 tahun lebih memang kenal ibunya saya, dan kawan dekat sekali,” kata dia.
“Ketiga, Rio. Rio ini seorang guru kesehatan, mahasiswa S2 di UI yang hari-harinya memang mengurusi saya 1,5 tahun terakhir. Kedua orang yang pertama sedang ada di Singapura, sedang diperiksa,” lanjutnya.
Komisaris PT PLN (Persero) itu mengatakan akan menjalani konferensi virtual dengan dokter mengenai rencana operasinya besok. Dia mengatakan data-datanya juga sudah lengkap untuk siap menjalani operasi transplantasi organ.
“Dan besok Senin kita akan Zoom dengan dokter hasil observasi mereka yang lengkap secara medis dan melalui komite etik, karena harus melalui komite etik karena ketatnya soal Undang-Undang Perdagangan Organ,” ujar dia.
“Saya akan dioperasi di Singapura, data saya sudah cukup lengkap, sekitar udah hampir 1 tahun 8 bulan di sana. Data saya lengkap juga di Indonesia di MMC, hampir sama datanya,” tambah dia.
Andi mengaku menjalani operasi di Singapura lantaran bisa dijadwalkan lebih cepat ketimbang di Indonesia. Dia pun mengapresiasi segala dukungan dari rekan-rekan yang telah membantunya mendapat donor hingga dapat menjalani operasi.
“Cuma memang di RSCM tempat saya juga mau transplantasi kelihatannya masih agak tertinggal ini soal waktunya, jadi agak lebih cepat di Singapura. Dan datanya juga sudah cukup lengkap, di sana keberhasilan juga cukup tinggi pelaksanaan transplantasi hati,” ujarnya.
“Jadi itu, saya masih menunggu, mudah-mudahan secepatnya saya bisa dioperasi dan saya serahkan semua pada hasil medis dan terima kasih atas partisipasi banyak kawan yang juga sudah banyak membantu saya,” pungkas Andi.
Transplantasi Hati di RSCM
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) sukses melakukan transplantasi hati pasien dewasa ke-10 pada tahun 2024, menyusul kesuksesan melakukan transplantasi hati pertama pada 2010.
“Kita telah berhasil menangani 89 kasus transplantasi hati pada anak dan dewasa, yang dewasa ini kasus ke-10, dan tahun ini adalah prosedur pertama yang kita lakukan setelah Pandemi,” ujar Direktur Utama RSCM dr. Supriyanto dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu (21/4)
Dia mengungkapkan, angka keberhasilan transplantasi hati di RSCM, yang dinilai satu tahun setelah pasien melakukan transplantasi, sudah 82 persen. Jumlah pasien yang dilayani transplantasi sudah lebih dari 500 an orang.
Selama ini, transplantasi hati di RSCM dilakukan dengan supervisi dari RS National Center for Child Health and Development (NCCHD) Jepang di mana keberhasilan transplantasi hati di negara tersebut saat ini yakni 85 persen. RSCM juga bekerja sama dengan Kobe International Frontier Medical Center (KIFMEC), Jepang untuk transfer pengetahuan.
Transplantasi Hati di Singapura
Program transplantasi hati di National University Hospital (NUH) Singapura didirikan pada tahun 1990, melayani orang dewasa dan anak-anak. Layanan yang tersedia meliputi penilaian medis pratransplantasi, layanan bedah dan mikrobedah, perawatan intensif dan pemulihan pascatransplantasi, pemeriksaan rawat jalan, dan tinjauan medis seumur hidup.
National University Centre for Organ Transplantation (NUCOT) Sungapura adalah pusat transplantasi terkemuka yang melakukan rata-rata 70% transplantasi hati di Singapura setiap tahunnya, dengan hasil yang sebanding dengan tolok ukur internasional.
NUCOT memiliki peralatan lengkap dengan layanan radiologi intervensional dan endoskopi – sehingga meningkatkan kelangsungan hidup pasien dan transplantasi yang menjadi kunci keberhasilan transplantasi hati dan dalam mengelola kemungkinan komplikasi yang terjadi.
Profesional kesehatan bekerjasama dengan pekerja sosial medis, apoteker transplantasi, dan ahli gizi untuk memberikan dukungan dan pendidikan yang diperlukan kepada pasien dan pengasuh mereka.
Kelebihan lain dengan Singapura adalah negara ini memiliki Bank Organ yang menerima donor dari masyarakat.dan menyediakan organ yang dibutuhkan pasien. Untuk penggunaan transplantasi organ langsung dibawah tanggung jawab dan otoritas perdana menteri dan menteri kesehatan Singapura.
“Kapan indonesia bisa gini ya?. Kita telat 34 tahun,” Argo Bani Putra dari DKR (Dewan Kesehatan Rakyat) Banten kepada Bergelora.com. (Web.Warouw)