BANJARMASIN- Arah koalisi partai-partai politik begitu memprihatinkan karena yang dituju seakan hanya kekuasaan semata tanpa ada beban untuk menyelesaikan persoalan bangsa.
“Jadi kesan yang timbul adalah dukung-mendukung calon presiden ini atau itu tanpa didasarkan pada visi dan misi perjuangan rakyat bersama ketika rakyat menitipkan harapan politik perubahan di kotak-kotak suara pada 9 April yang lalu yang hasilnya mengecilkan Partai Demokrat,” demikian AJ Susmana dari Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDI-P) kepada bergelora.com di Banjarmasin, Sabtu (10/9).
Menurutnya, kemenangan propaganda politik pro kedaulatan dan kemandirian nasional di pemilihan legislatif 2014 seharusnya menjadi pertimbangan nyata dalam membangun koalisi di pemilihan presiden.
“Koalisi sebaiknya tidak dibangun berdasarkan keinginan berkuasa semata tetapi berdasarkan kondisi obyektif yang dihadapi bangsa saat ini yaitu perlunya koalisi nasional yang kuat untuk menyelesaikan berbagai persoalan bangsa yang kini melanda seperti tak berdaulat di sumber daya alam dan rontoknya daya kreatif rakyat dengan serbuan kreasi impor,” ujarnya.
Menurut Ketua Jaringan Kebudayaan Rakyat ini, Gotong royong membangun bangsa haruslah menjadi prinsip.
“Apapun yang terjadi dan di tengah situasi yang bagaimanapun, politik persatuan nasional seharusnya dikedepankan agar Kepentingan Nasional didahulukan daripada Kepentingan Asing!” Tegasnya. (Kadiman)