Senin, 4 November 2024

MAKIN MELUAS NIH..! Israel Terus Menyasar Hizbullah di Lebanon, 21 Orang Tewas, UNIFIL Tetap di Posisinya Bertahan

BEIRUT – Militer Israel terus memperluas target anggota Hizbullah di Lebanon. Pada Senin (14/10/2024), serangan udara Israel menewaskan sedikitnya 21 orang.

Dikutip dari Reuters pada Selasa (15/10/2024), serangan di kota Aitou yang mayoritas beragama Kristen menghantam sebuah rumah yang telah disewakan kepada keluarga-keluarga yang mengungsi.

Hal itu dikatakan Wali Kota Aitou Joseph Trad kepada Reuters. Selain korban tewas, delapan orang juga terluka akibat serangan itu.

Sebelumnya, Israel meminta penduduk dari 25 desa di Lebanon selatan untuk mengungsi ke wilayah utara Sungai Awali.

PM Israel Benjamin Netanyahu yang sedang mengunjungi pangkalan militer di Israel tengah tempat empat tentara tewas pada Minggu akibat serangan pesawat nirawak Hizbullah, mengatakan Israel akan terus menyerang Hizbullah.

Pihaknya akan terus menyasar gerakan yang didukung Iran itu tanpa ampun, di mana pun di Lebanon, termasuk Beirut. Di perbatasan Masnaa dengan Suriah, pasangan Jalal Ferhat dan Amal Tefayeli beserta kelima anak mereka termasuk di antara mereka yang menurunkan barang-barang dari bus, dengan harapan dapat meninggalkan Lebanon.

“Ada serangan di lingkungan kami juga kerusakan, dan mereka (tentara Israel) menyerang dekat rumah saya,” kata Ferhat (40) dari Baalbek, kubu Hizbullah di Lebanon timur.

“Saya punya anak, Anda tidak bisa tinggal diam di tempat Anda berada,” imbuh dia.

Konflik antara Israel dan Hizbullah kembali terjadi setahun yang lalu ketika kelompok itu mulai menembakkan roket ke Israel untuk mendukung Hamas Palestina pada awal perang di Gaza. Namun kini konflik meningkat tajam dalam beberapa minggu terakhir di Lebanon.

Diketahui, serangan Israel telah menewaskan sedikitnya 2.309 orang di Lebanon selama tahun lalu, kata pemerintah Lebanon dalam pembaruan laporan hariannya.

Mayoritas telah tewas sejak akhir September ketika Israel memperluas kampanye militernya. Namun jumlah korban tewas itu tidak membedakan antara warga sipil dan anggota dari kelompok Hizbullah.

Pasukan UNIFIL Tetap di Posisinya Bertahan

Kepada Bergelora.com.di Jakarta dilaporkan dari Beirut, meski ada seruan mundur dari PM Israel Benjamin Netanyahu pada Senin (14/10/2024), Pasukan Penjaga Perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) akan tetap berada di posisinya. Bahkan meski sudah ada lima pasukan UNIFIL yang terluka akibat serangan Israel di tengah pertempuran Israel dengan Hizbullah, UNIFIL tidak akan mundur. Hal itu diungkapkan Kepala Pasukan UNIFIL Jean-Pierre Lacroix yang tetap menegaskan pasukannya tetap berada di posisinya.

Dikutip dari AFP pada Selasa (15/10/2024), Israel telah menghadapi kritik keras atas cedera dan kerusakan yang dialami oleh pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon tersebut.

Pasalnya, UNIFIL telah dikerahkan di Lebanon sejak serangan darat pertama dari empat serangan darat utama Israel terhadap Lebanon pada 1978.

“Keputusan telah dibuat bahwa UNIFIL saat ini akan tetap di semua posisinya meskipun ada seruan yang dibuat oleh Pasukan Pertahanan Israel untuk mengosongkan posisi-posisi yang berada di sekitar Garis Biru,” kata Jean-Pierre Lacroix.

“Saya ingin menekankan bahwa keputusan ini masih berlaku,” katanya, seraya menambahkan bahwa rencana tersebut telah dikonfirmasi sebelumnya pada Senin oleh Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.

Sebelumnya, lima pasukan penjaga perdamaian PBB terluka dalam serangkaian insiden minggu lalu. Insiden terbaru memperlihatkan pasukan PBB menuduh pasukan Israel menerobos gerbang dan memasuki salah satu posisi di markas UNIFIL.

Militer Israel kemudian mengatakan sebuah tank mundur beberapa meter ke pos UNIFIL ketika terjadi baku tembak dengan Hizbullah dan berusaha mengevakuasi tentaranya yang terluka. Namun,

Dewan Keamanan PBB untuk pertama kalinya menyuarakan tentang kekhawatirannya pada Senin setelah serangkaian insiden tersebut.

“Dengan latar belakang permusuhan yang sedang berlangsung di sepanjang Garis Biru, para anggota Dewan Keamanan menyatakan kekhawatiran mereka setelah beberapa posisi UNIFIL diserang dalam beberapa hari terakhir,” kata Presiden Dewan Keamanan PBB yang juga duta besar Swiss untuk PBB Pascale Baeriswyl.

“Beberapa pasukan penjaga perdamaian telah terluka,” isi pernyataan tersebut yang tidak secara khusus menyinggung Israel.

Meski demikian, ke-15 anggota dewan mendesak semua pihak untuk menghormati keselamatan dan keamanan personel dan tempat UNIFIL berada.

Mereka juga mengingatkan bahwa pasukan penjaga perdamaian PBB dan tempat PBB tidak boleh menjadi sasaran serangan.

Intervensi dewan tersebut menyusul dua pertemuan tertutup mengenai situasi yang semakin memburuk di Lebanon.

Berdasarkan Resolusi Dewan Keamanan 1701, hanya sekitar 9.500 tentara UNIFIL dan tentara Lebanon yang boleh dikerahkan di Lebanon selatan. (Web Warouw)

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,100PelangganBerlangganan

Terbaru