JAKARTA– Tradisi Semana Santa atau Perayaan Pekan Suci Paskah di Larantuka, Kabupaten Flores, Nusa Tenggara Timur merupakan perayaan yang sangat menarik dan menjadi ikonik umat Katolik karena mampu mengundang para peziarah dan wisatawan setiap tahunnya.
Oleh karena itu, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas melalui Dirjen Bimas Katolik Kementerian Agama Yohanes Bayu Samodro berharap perayaan tersebut menjadi event tingkat nasional.
Sebab, perayaan tersebut tidak hanya melibatkan para pemeluk agam Katolik saja tetapi juga menyertakan banyak pihak dalam suasana toleransi atau kerukunan antar pemeluk agama.
“Bapak Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mempunyai perhatian akan perayaan ini dan berharap akan menjadikan Larantuka sebagai ikon Katolik di Nasional bahkan di dunia,” ujar Yohanes seperti dikutip Bergelora.com dari laman resmi Kementerian Agama, Rabu (10/2)
Menurut Yohanes, perpaduan antara agama dan budaya dalam Tradisi Semana Santa merupakan sebuah kolaborasi yang kuat dalam bingkai toleransi dan kerukunan pemeluk agama.
“Salah satu program pendukung lain yang diusulkan adalah membangun sebuah monument kebangsaan Larantuka dengan ikon kekatholikan sebagai sebuah symbol kebangsaan dalam bingkai kerukunan umat beragama,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Flores Timur Antonius Hubertus Gege Hajonmenyambut baik rencana Menag Yaqut mengangkat tradisi Perayaan Semana Santa di Larantuka ke level nasional bahkan dunia.
“Pemerintah daerah tentunya menyabut baik rencana pemerintah pusat ini karena Tradisi Perayaan Semana Santa sudah menjadi ikon Flores Timur saat ini,” pungkasnya.
Anton mengungkapkan, lewat tradisi Semana Santa ini ada berbagai potensi yang dapt dikembangkan di Flores Timur di antaranya tradisi keagamaan dan kerukunan umat beragama, budaya hingga potensi wisata milik Flores Timur. (Calvin G. Eben-Haezer)