MERAUKE- Pemerintah mempunyai komitmen kuat untuk mendorong pemerataan pembangunan untuk mengurangi ketimpangan, antara Kawasan Barat Indonesia (KBI) dan Kawasan Timur Indonesia (KTI) salah satunya di Pulau Papua. Ini juga bagian dari Agenda Nawacita yakni membangun dari pinggiran dan meningkatan konektivitas.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada Selasa (21/02), tengah melakukan ekspedisi pada 3 ruas Jalan di Papua. Tujuan ekspedisi ini salah satunya untuk memberikan informasi kepada publik, tentang progres peningkatan dan pembangunan jalan dan jembatan, serta infrastruktur terkait di Papua dan Papua Barat.Â
Ketiga jalan tersebut yaitu Merauke-Tanah Merah-Oksibil sepanjang 688,07 kilo meter (km), perbatasan Papua Barat- Nabire-Waghete arah Timika-Enarotali sepanjang 275,5 km dan Sorong-Pelabuhan Arar-Manokwari sepanjang 594,81 Km.
Menurut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, pembangunan jalan ini untuk membuka keterisolasian wilayah yang dampak langsungnya dapat dirasakan, antara lain memperlancar arus logistik dan menurunkan tingkat kemahalan barang di Papua dan Papua Barat.
Kepada Bergelora.com dilaporkan, alokasi anggaran infrastruktur tahun 2017 untuk Provinsi Papua sebesar Rp4,96 triliun dimana alokasi untuk sumber daya air Rp411 miliar, jalan dan jembatan Rp3,72 triliun, permukiman Rp132 miliar dan perumahan Rp85,7 miliar. Sementara, alokasi Provinsi Papua Barat sebesar Rp2,64 triliun, terbagi untuk alokasi infrastruktur sumber daya air Rp343 miliar, jalan dan jembatan Rp1,51 triliun, permukiman Rp129 miliar.
Total alokasi pembangunan infrastruktur dari Kementerian PUPR untuk Pulau Papua mencapai Rp7,6 triliun, pembangunan infrastruktur di Pulau Papua juga didanai melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2017 sebesar Rp 2,18 triliun. (Sam Awom)
Â