JAKARTA – Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) dan Kementerian Pertanian bekerjasama membangun ekonomi perbatasan melalui sektor pertanian. Kerjasama tersebut juga direalisasikan untuk kawasan transmigrasi.
Kepada Bergelora.com dilaporkan bahwa, Mendes PDTT, Eko Sandjojo saat menghadiri Rakor pangan kabupaten/kota perbatasan 2016 di Auditorium Kementan Jakarta, Jumat (16/9) mengatakan, sektor pertanian di Indonesia menjadi sangat tepat untuk dikembangkan karena berada di kawasan lahan tropis.
“Kita beruntung bahwa Indonesia berada di lahan tropis, artinya kita bisa tanam sepanjang tahun. Kita sudah bicara dengan Mentan, maka kita jadikan desa fokus pada produk tertentu,” ujarnya.
Untuk itu Mendes Eko meminta peran aktif bupati di wilayah perbatasan untuk menentukan produk unggulan yang akan dikembangkan. Sebab, bupati dan walikota adalah orang yang paling mengerti keadaan dan potensi daerahnya.
“Untuk daerah yang belum fokus pada satu produk, bupati memiliki peran untuk menentukan produk unggulan,” ujarnya.
Menteri Eko melanjutkan, Desa dan daerah perbatasan kalau digerebek, maka energinya besar. Apalagi anggaran untuk desa bukan hanya dana desa, namun ada ADD dan juga anggaran dari kementerian terkait lainnya. Menurutnya, hal yang perlu menjadi fokus adalah bagaimana kementerian-kementerian tersebut dapat terintegerasi.
“Dulu soal impor jagung Mentan membuat terobosan stop impor, tapi di awal memang sempat demam. Sekarang terbukti harga jagung bisa stabil, petani terdorong untuk menanam jagung sehingga kita mampu mengurangi impor,” ujarnya.
Senada dengan hal tersebut Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan, target wilayah perbatasan negara adalah untuk membangun lumbung pangan organik. Menurutnya, tanaman organic memiliki potensi besar untuk dapat ekspor di perbatasan.
“Semua transmigrasi di perbatasan kami akan bersinergi, Menteri Desa silahkan tunjuk di mana lahanya, kemudian akan kita berdayakan melalui pertanian. Kita bangun lumbung pangan organik, kemudian mungkin bisa kita sediakan sarana pasca panen di sana,” terangnya.
Salah satu wujud sinergi tersebut, telah ditandatangani kesepakatan (MoU) bersama antara Sekretaris Jenderal Kemendes PDTT Anwar Sanusi, Sekretaris Jenderal Kementan Hari Priyono, Asisten Territorial KASAD Mayjen TNI Komaruddin Simanjuntak, Deputi Bidang Pengelolaan Batas Wilayah Negara BNPP Hadi Prabowo serta Ketua Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) Mardani H Maming. MoU yang disaksikan oleh Mendes Eko Sandjojo dan Mentan Amran Sulaiman tersebut adalah bentuk komitmen untuk bersinergi menggerakkan ekonomi perbatasan melalui pertanian. (Andreas Nur)