Rabu, 14 Mei 2025

Mantap! Menhub: Pembangunan LRT Palembang Pasti Selesai 2018

JAKARTA- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menjamin pembangunan Light Rail Transit (LRT) di kota Palembang selesai pada 2018 mendatang, sementara untu LRT Jakarta akan selesai sesuai rencana pada 2019.

“Selesai itu Palembang sebelum Asian Games (2018), yang Jakarta (selesai) 2019,” kata Budi menjawab wartawan usai Rapat Terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (6/2) sore.

Menhub menolak pandangan jika penyelesaian LRT di Jakarta pada 2019 itu berarti tidak tepat waktu. Ia menegaskan, Jakarta tidak mundur, karena memang dari dulu direncanakan selesai pada 2019.

Yang membuat penyelesaikan pembangunan LRT di Jakarta lebih lama, menurut Menhub, karena jalurnya lebih panjang, dan start-nya (mulai pembangunannya) juga lebih belakangan.

Saat ini, lanjut Menhub, progress pembangunan LRT di Palembang mencapai 35%, sementara di Jakarta mencapai 12%.

Mengenai pembebasan lahan, menurut Menhub, sampai hari ini tidak ada masalah.

Adapun mengenai kereta yang akan digunakan untuk LRT, Menhub Budi K. Sumadi mengatakan, untuk yang di Palembang dari INKA.

“Terserah dia mau kerja sama dengan siapa,” ujarnya.

Sedangkan untuk yang di Jakarta, menurut Menhub, akan diberikan pada PT. KAI (Kereta Api Indonesia).

“KAI tentunya akan ditender siapa yang dapat,” jelas Budi.

Perintah Presiden

Sebelumnya pada pengantarnya dalam ratas mengenai perkembangan pembangunan LRT ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap pembangunan LRT bisa selesai tepat waktu, yaitu tahun 2018, atau maju sedikit ke 2019. Hal ini karena pada 2018, Indonesia akan memiliki perhelatan olahraga berkelas internasional, Asian Games 2018 yang akan datang.

Menurut Presiden, perkembangan pembangunan LRT itu perlu terus dirapatkan, karena apapun setiap pembangunan infrastruktur harus dicek terus, cek terus, dan dicek lagi.

“Apa yang menjadi hambatan, kendala yang ada di lapangan, apakah terkait dengan pembebasan lahan, apakah terkait dengan pembiayaan, ataupun tata ruang, sampai soal mengenai infrastruktur pendukung, dan segera dicarikan jalan keluarnya,” tuturnya.

Yang kedua, lanjut Presiden, Indonesia memang belum mempunyai pengalaman di bidang ini, baik dalam pembangunan LRT, pembangunan MRT (Mass Rapid Transit), maupun pembangunan kereta api cepat. Sehingga diharapkan dari pembangunan yang pertama ini, baik MRT, LRT, maupun kereta api cepat, bisa dipakai sebagai sebuah pembelajaran alih teknologi, sehingga bermanfaat untuk langkah-langkah ke depan.

Presiden Jokowi mengingatkan, bahwa pembangunan LRT bersifat lintas kementerian dan daerah. Oleh karena itu, perlu sinergi dan kerja sama dengan lintas kementerian dan daerah.

“Ini bisa dijadikan sebagai model kerja sama yang dapat diterapkan di kota-kota yang lainnya,” ujarnya.

Melalui ratas, Presiden ingin memastikan bahwa pembangunan LRT ini bisa selesai tepat waktu, yaitu tahun 2018 atau maju sedikit masuk ke 2019. Hal ini, karena pada 2018, Indonesia akan memiliki perhelatan olahraga berkelas internasional, Asian Games 2018 yang akan datang.

Kepada Bergelora.com dilaporkan, Rapat Terbatas dihadiri antara lain oleh Menko Polhukam Wiranto, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko PMK Puan Maharani, Menko Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan, Mensesneg Pratikno, Seskab Pramono Anung, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri  BUMN Rini Soemarno, Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Menteri Perhubungan Budi K. Sumadi, Kepala BPKP, Dirut Adhi Karya, Dirut Waskita Karya, Dirut Jakarta Propertindo, Dirut PT KAI, dan pejabat lainnya. (Enrico N. Abdielli)

 

 

 

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru