JAKARTA- Beredarnya isu perpecahan antara Presiden Joko Widodo dan Megawati Soekarnoputri serta Partai Demokrasi Indonesia (PDI)-P semakin menguat. Namun hal ini dibantah oleh politisi PDI-P, Panda Nababan Senin (23/2) Sore dalam pertemuan dengan beberapa kelompok relawan.
“Itu tidak benar. Sampai sekarang Megawati dan PDI-P tetap mendukung Presiden Jokowi. Kemarin mereka pertemuan di Teuku Umar (Rumah Megawati),” tegasnya.
Panda Nababan menjelaskan bahwa, Instruksi Ketua Umum PDI-P kepada seluruh kadernya tetap berlaku mendukung Presiden Joko Widodo.
“Memang ada beberapa individu seperti (Effendi-red) Simbolon yang dari dulu sudah anti Jokowi. Tetapi itu sikap pribadi. Bukan sikap partai. Kalau Partai jelas. Tetap dukung Jokowi,” tegasnya.
Sebelumnya, Sekjend Perhimpunan Relawan Kawasan Timur Indonesia, Daniel Dhuka Tagukawi kepada Bergelora.com mengingatkan bahwa tidak mungkin Jokowi meninggalkan Megawati dan PDI-P yang memiliki basis dukungan massa yang jelas luas.
“Itu sama saja merusak dukungan terhadap dirinya sendiri. Kalau itu dilakukan malah justru merugikan pada masa depan pemerintahannya. Dia (Jokowi-red) bisa dijatuhkan seperti jaman Gus Dur,” ujarnya.
Sebelumnya beredar undangan yang mengaku dari relawan Jokowi yang mengajak rakyat dan relawan untuk melawan rencana PDI-P dan Partai Golkar untuk menjatuhkan Presiden Joko Widodo.
Dibawah ini bunyi undangan yang beredar luas tersebut.
“Pada takhir reses Ini, PDIP dan Golkar akan menolak calon Kapolri Jokowi sekaligus menjatuhkan Jokowi. Sehubungan dengan itu 200 ribu relawan Jokowi di Jakarta akan mengadakan apel siaga di Parkir Timur Senayan hari Kamis dengan thema: Awas ! Partai-partai jangan gangggu Jokowi. Kami siap membentuk partai baru,” demikian bunyi sms ajakan tersebut. (Jopie Lasut)