PADANG- Sebanyak 95 persen dana desa di Kabupaten Padang Pariaman sudah sampai ke desa-desa. Masyarakat pun bergotong-royong membangun desa dengan memanfaatkan dana desa. Dana desa di Kabupaten Padang Pariaman mayoritas digunakan untuk membangun infrastruktur perdesaan seperti jalan poros tani.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar, mengatakan, penggunaan dana desa yang diperuntukkan pembangunan jalan poros tani bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar.
“Dengan pembangunan jalan di area persawahan dan perkebunan ini, bisa meningkatkan produktifitas potensi yang dimiliki masyarakat desa,” ujar Marwan, disela-sela mendampingi Presiden Joko Widodo, melakukan kunjungan di Padang, Sumatera Barat, Sabtu (10/10).
Selain bisa meningkatkan produksi potensi desa, Marwan menjelaskan, dana desa yang sudah 95% terserap di Kabupaten Padang Pariaman bisa menyerap banyak tenaga kerja.
“Dengan adanya pembangunan jalan yang memanfaatkan masyarakat sekitar. Secara tidak langsung bisa menyerap tenaga kerja dan bisa memberdayakan masyarakat setempat,” paparnya.
Dia menegaskan, jika dana desa tahun ini bisa terserap dengan baik. Tahun depan, pemerintah pusat akan memberikan bantuan dana desa dua kali lipat.
“Dana desa agar dimanfaatkan dengan baik, dan tahun depan bisa ditambah lagi,” ujarnya.
Dipantau Presiden
Di Sumatera Barat, Presiden Joko Widodo meninjau realisasi proyek yang digarap menggunakan dana desa di Nagari Parit Malintang, Kecamatan Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman,
Presiden Jokowi menegaskan sebagian besar dana desa yang tahun ini dialokasikan sebesar Rp20,7 triliun, telah masuk ke kas pemerintah kabupaten, namun belum mengalir ke tingkat desa.
“Itu yang terus kita dorong agar penggunaan dana desa betul-betul bisa menggerakkan ekonomi di bawah, di desa, dan juga bisa meningkatkan daya beli di rumah tangga di masyarakat,” kata Presiden.
Di sela-sela kunjungan kerja di Sumatra Barat itu, Jokowi meninjau dua proyek pembangunan di desa Nagari Parit Malintang. Proyek tersebut, yakni pembangunan sarana dan prasarana pendidikan seni dan budaya serta pembangunan jalan desa.
“Ini yang kita injak, jalan di desa ini juga berasal dari dana desa Rp45 juta yang dikerjakan selama 21 hari oleh 50 orang yang terlibat, dan ini sudah selesai,” ujarnya.
Jokowi menilai pembangunan jalan di Desa Nagari Parit Malintang cukup bagus karena menggunakan pasir dan batu yang dibeli dari kawasan itu. Sumber daya alam lokal itu dipakai untuk memperkeras jalan desa.
“Artinya uang itu berputar terus di daerah, tidak masuk lagi ke kota,” pungkasnya.
Presiden menegaskan akan terus memantau penyaluran Rp 20,7 triliun dari kabupaten sampai penggunaannya di desa-desa.
“Saya akan terus memantau realisasi Rp 20,7 Triliun dana desa agar ekonomi desa bergerak,” ujarnya lewat akun twitternya Kamis (8/10) lalu.
Berdasarkan data Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, hingga awal Oktober 2015, dana desa yang telah dicairkan ke rekening kas desa mencapai Rp7,1 triliun atau 35% dari total anggaran. Adapun yang telah masuk ke rekening kas kabupaten/kota sebesar Rp16,5 triliun.
Di Sumatera Barat Presiden Joko Widodo juga mengunjungi pembibitan sapi unggul di Lima Puluh Kota.
“Pembibitan semacam ini harus diduplikasi di berbagai daerah agar kita tidak impor sapi lagi,” ujarnya lewat twitternya.
Presiden juga mengunjungi Puskesmas Kuok yang menampung masyarakat yang sakit karena menjadi korban asap.
“Pembuatan embung untuk antisipasi kebakaran lahan gambut mengalami kemajuan. Saya harap daerah lain mengikuti,” ujarnya. (A. Chaniago)