Selasa, 10 Desember 2024

Menebar Teror, Mengaku Anggota ISIS, Honorer BPN Ditangkap

MAKASSAR – Dit Reskrimsus Polda Sulawesi Selatan menangkap NRS (24), penyebar isu provokatif terkait aksi terosisme di Kabupaten Kepulauan Selayar. Pelaku ditangkap di kantor tempatnya bekerja sebagai tenaga honorer di Kantor Pertanahan Nasional (BPN) Selayar di Jalan Sudirman, Kabupaten Kepulauan Selayar pada hari Selasa (3/1).

Kepada Bergelora.com dilaporkan, pelaku yang mengaku anggota ISIS ini menebar terornya dengan cara mengirimkan pesan bernada ancaman lewat email ke pihak Kepolisian dan Pemerintah Daerah Kabupaten Selayar. Tak hanya itu, dalam status akun Facebook dengan nama Salim Mubarok, pelaku juga membuat ancaman pengeboman di sejumlah Gereja.

Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan, Kombes Pol Dicky Sondani mengatakan, bahwa pelaku hanya sekedar iseng melakukan aksi teror tersebut.

“Berdasarkan pengakuannya, tersangka menebar aksi teror tersebut hanya iseng,” kata Kombes Pol Dicky Sondani saat merilis penangkapan NRS di ruang Dit Reskrimsus Polda Sulsel, Rabu (4/1).

Meski begitu, kata Kombes Pol Dicky Sondani, pihaknya akan terus mendalami kasus tersebut, namun saat ini pelaku diduga telah melanggar pasal 28 ayat (2) jo Pasal 45A ayat (2) UU RI Nomor 19 Tahun 2016 perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE dengan pidana paling lama 6 tahun dan atau denda paling banyak Rp 1 milliar.

Tantangan Pancasila

Akun Facebook yang langsung menebar teror (Ist)Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam sidang kabinet paripurna, di Istana Kepresidenan, Bogor, Rabu (4/1) pagi, meminta agar pentingnya pembangunan kultur, pembangunan karakter, dan mental bangsa, tidak dilupakan.

“Saya kira sering saya sampaikan bahwa dalam menghadapi tatanan dunia yang semakin berubah, di mana aksi terorisme, radikalisme, ekstrimisme yang semakin banyak, saya meyakini bahwa nilai-nilai Pancasila dapat menjawab tantangan itu,” tutur Presiden.

Dalam sidang kabinet yang juga dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla itu, Presiden Jokowi juga menyampaikan, bahwa di dalam rapat terbatas (ratas) beberapa waktu lalu, pemerintah sudah memutuskan untuk membentuk unit kerja pemantapan ideologi Pancasila di bawah Presiden.

“Kita ingin agar nilai-nilai ini (Pancasila), betul-betul diwujudkan dalam buah pikir, dalam sikap mental, dalam gaya hidup, dan dalam perilaku kita sehari-hari,” tegas Presiden Jokowi.

Kepada Bergelora.com dilaporkan, Sidang Kabinet Paripurna itu dihadiri antara lain oleh Menko Polhukam Wiranto, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko PMK Puan Maharani, Menko Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan, Mensesneg Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Mendagri Tjahjo Kumolo, Menteri Pertahanan Ryarmirzad Ryacudu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dakhiri, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, dan pejabat lainnya. (Ismail/ZKA Warouw)

 

 

 

 

 

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,110PelangganBerlangganan

Terbaru